Monday, December 2, 2019

Mamalia, kelas hewan menyusui

Mamalia adalah kelas hewan yang berada dibawah golongan Sinapsida, yang memiliki ciri utama yaitu memiliki kalenjar susu (glandula mammae), terdapat tingkap telinga dibelakang mata dengan tiga tulang telinga, berbulu, berdarah panas dan melahirkan. Penamaan ilmiahnya diambil dari kata dalam bahasa Latin yaitu mamma yang berarti Payudara.

Mamalia, Mammalia
Gambar kelas mamalia, hewan menyusui
(Wonderopolis)
Berdasarkan catatan fosil, kelas Mamalia sudah muncul sejak 227.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari Archaeothyris florensis, spesies sinapsida pertama yang muncul pada 308.000.000 tahun yang lalu. Ordo mamalia yang pertama kali muncul adalah ordo Sinapsida pada 250.000.000 tahun yang lalu di masa Triassik. Kemudian, ordo Monotremata muncul pada 210.000.000 tahun yang lalu dan diikuti oleh ordo Marsupialia pada 150.000.000 tahun yang lalu. Sementara Theria, golongan mamalia berplasenta muncul paad 66.000.000 tahun yang lalu. Pada masa Mezosoikum, mamalia menjadi kelas hewan yang dominan menggantikan dinosaurus dan reptil purba yang punah pada 65.000.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan oleh Carl Linnaeus, ahli taksonomi dalam buku Systema Naturae edisi kesepuluh yang terbit pada tahun 1758.

Mamalia, Mammalia
Bagan evolusi kelas mamalia, hewan menyusui
(Berkeley Edu)
Berdasarkan data Journal of Mammalogy pada tahun 2018, kelas Mamalia memiliki 29 ordo, 153 suku, 1229 genera dengan 6495 spesies. Anggota terkecil dalam kelas Mamalia adalah Kelelawar Lebah (Craseonycteris thonglongyai) yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 30–40 milimeter (1,2–1,6 inchi) dan berbobot sekitar 2 gram (0,071 ons). Sementara anggota terbesar dalam kelas Mamalia adalah Paus Biru (Balaenoptera musculus) yang memiliki panjang mencapai 33 meter dengan bobot mencapai 45.000-136.000 kilogram. Spesies mamalia dengan populasi terbanyak di dunia adalah Manusia (Homo sapiens) yang memiliki populasi mencapai 7.600.000.000 jiwa. Ordo mamalia dengan jumlah spesies terbanyak adalah Rodentia dengan 2277 spesies, Chiroptera dengan 1200 spesies, Eulipotyphla dengan 482 spesies, Primata dengan 448 spesies, dan Cetartiodactyla dengan 135 spesies. Salah satu kelas hewan terbanyak dalam kingdom Anmalia.

Mamalia, Mammalia
Bagan kekerabatan kelas mamalia, hewan menyusui
(Nishihara H, Maruyama S, Okada N, 2009)
Ciri khas kelas mamalia adalah memliki kalenjar susu (glandula mamae) yang berguna untuk memberikan nutrisi saat mengasuh anakan setelah dilahirkan hingga cukup untuk mencari makan sendiri, Beberapa jenis mamalia tidak memiliki puting susu untuk menyalurkan nutrisi bagi anakan seperti ordo Monotremata dan ordo Sinapsida, sementara ordo Marsupialia dan ordo mamalia berplasenta memiliki puting susu. Kandungan susu mamalia terdiri dari 0.8%-0.9% protein, 4.5% lemak, 7.1% karbohidrat, dan 0.2% mineral.Untuk mencerna kandungan laktosa dalam susu, mamalia memiliki enzim laktase dalam pencernaannya. Dalam berkembangbiak, mamalia memiliki teknik pembuahan internal yang diselubungi oleh plasenta, kecuali ordo Monotremata dan Sinapsida yang bertelur. Dalam mengandung anakan, mamalia memiliki masa hamil 12-660 hari, dan mampu melahirkan hingga 20 anakan. Memiliki angka harapan hidup hingga 80 tahun.

Mamalia, Mammalia
Masa kehamilan mamalia, hewan menyusui
(Pinterest)
Kelas mamalia menguasai semua relung ekologi dan peran ekologi di masa Kenozoikum, dari lautan hingga pegunungan pada ketinggian 5000 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan data IUCN, 3289 spesies mamalia berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern), 861 spesies mamalia belum mendapatkan status karena Kekurangan Data (Data Deficient), 528 spesies mamalia berada dalam status Rentan (Vulnerable), 489 spesies mamalia berada dalam status Genting (Endangered), 348 spesies mamalia berada dalam status Terancam Punah (Near Threatened), 203 spesies mamalia berada dalam status Kritis (Critically Endangered), 81 spesies mamalia dinyatakan Punah Total (Extinct) dan dua spesies mamalia dinyatakan Punah di Alam Liar (Extinct in the Wild). 

Saturday, November 30, 2019

Cingulata, ordo mamalia berzirah

Cingulata adalah ordo mamalia berzirah yang berada dibawah superordo Xenarthra, yang memiliki ciri utama yaitu keberadaan cangkang luar (osteoderm) dan memiliki tambahan tulang punggung dibanding mamalia lainnya. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu cingulum, cingula yang berarti "sabuk", karena cangkang luar terlihat mirip sabuk.

Foto kolase ordo Cingulata, mamalia berzirah
(Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Cingulata pertama kali muncul pada 56.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari Astegotherium dichotomus, berbagi nenek moyang yang sama dengan ordo Pilosa. Mengembangkan cangkang luar pada 42.000.000 tahun yang lalu, saat ordo Carnivora mulai mengisi puncak rantai makanan. Spesies Cingulata pertama adalah Utaetus buccatus, yang muncul pada 37.000.000 tahun yang lalu di Amerika Selatan. Suku Dasypodidae dan Chlamyphoridae berpisah secara garis evolusi pada 35.000.000 tahun yang lalu, kemudian suku Pampatheriidae pada 23.000.000 tahun yang lalu. Menyebar dari Amerika Selatan ke Amerika Utara pada 2.700.000 tahun yang lalu, saat Tanah Genting Panama terbentuk. Pertama kali dideskripsikan secara ilimah oleh Johann Karl Wilhelm Illiger, ali biologi Jerman pada tahun 1811.

Bagan evolusi ordo Cingulata, mamalia berzirah
(Frédéric Delsuc dkk, 2016)
Ordo Cingulata memiliki tiga suku, lima subsuku, 34 genera dengan 30 spesies, yang kini hanya tersisa dua suku, empat subsuku, sembilan genera dengan 21 spesies. Anggota terkecil dalam ordo Cingulata adalah Armadillo Berbulu Merah Muda (Chlamyphorus truncatus) yang memiliki ukuran sekitar 90–115 milimeter (3,5–4,5 inchi) dan berbobot sekitar 120 gram (4,2 ons), Sementara anggota terbesar dalam ordo Cingulata adalah Armadillo Raksasa (Priodontes maximus) yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 75–100 centimeter (30–39 inchi), mampu mencapai panjang maksimum mencapai 150 centimeter (59 inch), dengan panjang ekor mencapai 50 centimeter (20 inch) dan berbobot sekitar 18,7–32,5 kilogram (41–72 pon), mampu mencapai bobot tubuh maksimal hingga 54 kilogram (119 pon). Anggota ordo Cingulata terbesar sepanjang masa adalah Glyptodon clavipes yang mampu mencapai panjang 330 centimeter (11 kaki), tinggi mencapai 150 centimeter (4,9 kaki) dan berbobot 2000 kilogram (4400 pon).

Ragam ordo Cingulata, mamalia berzirah
(Handbook of the Mammals of the World – Volume 8)
Ciri khas ordo Cingulata adalah cangkang kerasnya yang memiliki ketebalan hingga 2,5 centimeter, yang tersusun dari 2000 keping sisik yang terbuat dari zat keratin. Keberadaan cangkang ini sebagai alat pertahanan diri saat ada pemangsa dengan cara menggulung diri, mirip seperti ordo Pholidota. Selain itu, beberapa spesies dalam ordo Cingulata memiliki ekor godam untuk menghalau pemangsa, mirip dengan ekor dinosaurus Ankylosauria. Merupakan hewan siang yang memakan serangga dan invertebrata tanah, mampu menggali tanah sedalam 3 meter menggunakan cakar tajam. Dalam berkembangbiak, ordo Cingulata kawin tiap awal musim semi tiap tahun, dengan memiliki masa mengandung selama 60-120 hari dan melahirkan anakan hingga delapan ekor, yang dibesarkan dalam sarang bawah tanah, hingga mencapai usia matang pada 3-12 bulan. Memiliki angka harapan hidup sekitar 12-15 tahun. Satu-satunya ordo mamalia yang memiliki cangkang di dunia.

Anatomi dan struktur cangkang ordo Cingulata
(Irene H. Chen dkk, 2010)
Di masa lalu, ordo Cingulata tersebar hingga Eurasia, namun sekarang hanya ditemukan di benua Amerika pada ketinggian hingga 2000 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan catatan IUCN, terdapat delapan spesies Armadillo yang berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern), lima spesies Armadillo dalam status Terancam Punah (Near Threaened), dua spesies Armadillo dalam status Rentan (Vulnerable) dan lima spesies Armadillo belum mendapatkan status konservasi karena Kekurangan Data (Data Deficient). Memiliki peran penting di alam liar sebagai pengendali populasi serangga dan invertebrata. Menjadi inspirasi tokoh Armadimon dalam waralaba Digimon dan tokoh Chestnaught dalam waralaba Pokemon. Sering diburu untuk diambil cangkangnya sebagai buah tangan dan menjadi hewan koleksi unik di pasar gelap. 

Thursday, November 28, 2019

Pholidota, ordo mamalia bersisik

Pholidota adalah ordo mamalia pemakan serangga yang berada dibawah klad Ferae, marga Ferungulata dan superordo  Scrotifera, yang memiliki ciri utama yaitu tubuhnya dilapisi oleh sisik bertanduk. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu pholidōtos berasal dari kata φολῐ́ς, pholis, pholid- yang berarti "sisik bertanduk".

Trenggiling India (Manis crassicaudata)
(Gerald Cubitt/IUCN SSC Pangolin)
Berdasarkan catatan fosil,  ordo Pholidota muncul sejak 66.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari Zhangheotherium quinquecuspidens yang muncul pada 150.000.000 tahun yang lalu, berbagi nenek moyang bersama ordo Chiroptera, Artiodactyla, Carnivora, Perissodactyla, dan Cetacea. Mengembangkan sisik pada 61.000.000 tahun yang lalu, setelah ordo Carnivora muncul untuk mengisi relung ekologi yang ditinggalkan oleh dinosaurus. Spesies trenggiling pertama adalah Escavadodon zygus. Suku Manidae pertama kali muncul pada 55.000.000 tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke Afrika dan Asia di akhir masa Eosen dan membelah menjadi tiga genus utama. Pertama kali dideskripsikan oleh Max Carl Wilhelm Weber, ahli biologi Jerman-Belanda pada tahun 1904, sementara suku Manidae pertama kali dideskripsikan oleh John Edward Gray, ahli biologi Inggris Raya pada tahun 1821.

Bagan evolusi dan kekerabatan ordo Pholidota, mamalia bersisik
( Gaubert et al., 2017)
Ordo Pholidota memiliki satu subordo, lima suku, 27 genera dengan 44 spesies, namun kini hanya tersisa satu suku, tiga genus dengan delapan spesies, yaitu suku Manidae dengan genus Manis, Smutsia dan Phataginus. Spesies Pholidota terkecil adalah Trenggiling Ekor Panjang (Phataginus tetradactyla) yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 30–40 centimeter, dengan panjang ekor sekitar 20-30 centimeter dan berbobot 2,2,5 kilogram. Spesies terbesar dalam ordo Pholidota adalah Trenggiling Raksasa (Smutsia gigantea) yang mampu mencapai panjang tubuh hingga 200 centimeter dan berbobot 32 kilogram. Sementara spesies terbesar sepanjang masa dalam ordo Pholidota adalah Manis paleojavanica yang mampu mencapai panjang tubuh hingga 300 centimeter, yang hidup sekitar 42.000–47.000 tahun lalu di Paparan Sunda. Satu-satunya ordo mamalia berzirah yang ada di Asia dan Afrika.

Ragam jenis dan ukuran ordo Pholidota, mamalia bersisik
(Pinterest)
Ciri khas ordo Pholidota adalah keberadaan sisik keras di seluruh tubuhnya yang berjumlah 900-1000 buah, dengan ukuran diameter sekitar 40-65 milimeter dan memiliki ketebalan sekitar 6-10 milimeter, digunakan sebagai alat bertahan dari pemangsa dengan cara melingkarkan tubuhnya menjadi mirip bola yang sangat rapat dan padat. Selain itu, memiliki kalenjar unik di dekat anus yang berguna untuk menyemprotkan aroma menyengat untuk mengusir mangsa. Merupakan hewan malam pemakan serangga, yang mampu menggali sedalam 3,5 meter dan menggunakan lidah sepanjang 40 centimeter untuk menjilat sarang serangga dan langsung ditelan bulat-bulat untuk dicerna menggunakan batu kerikil yang membantu proses pencernaan. Dalam berkembangbiak, ordo Pholidota kawin tiap awal musim hujan, dengan masa mengandung sekitar 70-140 hari dan melahirkan satu hingga tiga ekor anakan dengan ukuran panjang 150 milimeter dan berbobot 80-450 gram, dibesarkan dalam sarang bawah tanah hingga berusia dua tahun, karena anakan memiliki sisik yang tipis dan rawan dimangsa.

Teknik bertahan dari ordo Pholidota, mamalia bersisik
(Wikimedia Commons)
Ordo Pholidota tersebar di kawasan Asia Tenggara, daratan Tiongkok, India, dan kawasan sub-Sahara Afrika, dapat ditemukan hingga ketinggian 1700 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan data IUCN, empat spesies Trenggiling berada dalam status Rentan (Vulnerable), empat spesies Trenggiling berada dalam status  Kritis (Critically Endangered) dan dua spesies berada dalam status Genting (Endangered). Dalam mengawasi perdagangan satwa Trenggiling, CITES menggolongkannya dalam Appendix I. Di Indonesia berada dibawah perlindungan UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, melalui pasal 21 ayat 2 huruf a, dan pasal 40 ayat 2 dengan hukuman pidana lima tahun penjara dan denda 100.000.000 rupiah. Dalam tempo satu dekade, populasi Trenggiling menurun hingga 80% akibat perburuan liar untuk diambil sisik dan dianggap sebagai obat tradisional untuk vitalitas pria. IUCN memperkirakan dalam rentang waktu tahun 2011-2013, terdapat 116.990-233.980 ekor Trenggiling dibunuh dan diperdagangkan secara illegal.

Peta persebaran ordo Pholidota, mamalia bersisik
(IUCN Red List)
Di masa kebudayaan kuno di sekitar Asia Tenggara, Asia Selatan, Tiongkok dan Afrika menggunakan sisik Trenggiling sebagai pelapis ketopong zirah saat berperang. Selain itu, bagi suku lokal di kawasan Asia Tenggara menganggap Trenggiling sebagai peruwujudan makhluk halus penghuni hutan. Menjadi inspirasi bagi Ken Shugimori dalam menciptakan karakter Sandslash dan Sandshrew dalam waralaba Pokemon. Memiliki peran penting dalam ekosistem hutan sebagai pengendali hama serangga.