Pholidota adalah ordo mamalia pemakan serangga yang berada dibawah klad Ferae, marga Ferungulata dan superordo
Scrotifera, yang memiliki ciri utama yaitu tubuhnya dilapisi oleh sisik bertanduk. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu pholidōtos berasal dari kata φολῐ́ς, pholis, pholid- yang berarti "sisik bertanduk".
|
Trenggiling India (Manis crassicaudata)
(Gerald Cubitt/IUCN SSC Pangolin) |
Berdasarkan catatan fosil, ordo Pholidota muncul sejak 66.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari
Zhangheotherium quinquecuspidens yang muncul pada 150.000.000 tahun yang lalu, berbagi nenek moyang bersama ordo Chiroptera, Artiodactyla, Carnivora, Perissodactyla, dan Cetacea. Mengembangkan sisik pada 61.000.000 tahun yang lalu, setelah ordo Carnivora muncul untuk mengisi relung ekologi yang ditinggalkan oleh dinosaurus. Spesies trenggiling pertama adalah
Escavadodon zygus. Suku Manidae pertama kali muncul pada 55.000.000 tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke Afrika dan Asia di akhir masa Eosen dan membelah menjadi tiga genus utama. Pertama kali dideskripsikan oleh Max Carl Wilhelm Weber, ahli biologi Jerman-Belanda pada tahun 1904, sementara suku Manidae pertama kali dideskripsikan oleh John Edward Gray, ahli biologi Inggris Raya pada tahun 1821.
|
Bagan evolusi dan kekerabatan ordo Pholidota, mamalia bersisik
( Gaubert et al., 2017) |
Ordo Pholidota memiliki satu subordo, lima suku, 27 genera dengan 44 spesies, namun kini hanya tersisa satu suku, tiga genus dengan delapan spesies, yaitu suku Manidae dengan genus Manis, Smutsia dan Phataginus. Spesies Pholidota terkecil adalah
Trenggiling Ekor Panjang (
Phataginus tetradactyla) yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 30–40 centimeter, dengan panjang ekor sekitar 20-30 centimeter dan berbobot 2,2,5 kilogram. Spesies terbesar dalam ordo Pholidota adalah
Trenggiling Raksasa (
Smutsia gigantea) yang mampu mencapai panjang tubuh hingga 200 centimeter dan berbobot 32 kilogram. Sementara spesies terbesar sepanjang masa dalam ordo Pholidota adalah
Manis paleojavanica yang mampu mencapai panjang tubuh hingga 300 centimeter, yang hidup sekitar 42.000–47.000 tahun lalu di Paparan Sunda. Satu-satunya ordo mamalia berzirah yang ada di Asia dan Afrika.
|
Ragam jenis dan ukuran ordo Pholidota, mamalia bersisik
(Pinterest) |
Ciri khas ordo Pholidota adalah keberadaan sisik keras di seluruh tubuhnya yang berjumlah 900-1000 buah, dengan ukuran diameter sekitar 40-65 milimeter dan memiliki ketebalan sekitar 6-10 milimeter, digunakan sebagai alat bertahan dari pemangsa dengan cara melingkarkan tubuhnya menjadi mirip bola yang sangat rapat dan padat. Selain itu, memiliki kalenjar unik di dekat anus yang berguna untuk menyemprotkan aroma menyengat untuk mengusir mangsa. Merupakan hewan malam pemakan serangga, yang mampu menggali sedalam 3,5 meter dan menggunakan lidah sepanjang 40 centimeter untuk menjilat sarang serangga dan langsung ditelan bulat-bulat untuk dicerna menggunakan batu kerikil yang membantu proses pencernaan. Dalam berkembangbiak, ordo Pholidota kawin tiap awal musim hujan, dengan masa mengandung sekitar 70-140 hari dan melahirkan satu hingga tiga ekor anakan dengan ukuran panjang 150 milimeter dan berbobot 80-450 gram, dibesarkan dalam sarang bawah tanah hingga berusia dua tahun, karena anakan memiliki sisik yang tipis dan rawan dimangsa.
|
Teknik bertahan dari ordo Pholidota, mamalia bersisik
(Wikimedia Commons) |
Ordo Pholidota tersebar di kawasan Asia Tenggara, daratan Tiongkok, India, dan kawasan sub-Sahara Afrika, dapat ditemukan hingga ketinggian 1700 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan data IUCN, empat spesies Trenggiling berada dalam status Rentan (
Vulnerable), empat spesies Trenggiling berada dalam status Kritis (
Critically Endangered) dan dua spesies berada dalam status Genting (
Endangered). Dalam mengawasi perdagangan satwa Trenggiling, CITES menggolongkannya dalam Appendix I. Di Indonesia berada dibawah perlindungan UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, melalui pasal 21 ayat 2 huruf a, dan pasal 40 ayat 2 dengan hukuman pidana lima tahun penjara dan denda 100.000.000 rupiah. Dalam tempo satu dekade, populasi Trenggiling menurun hingga 80% akibat perburuan liar untuk diambil sisik dan dianggap sebagai obat tradisional untuk vitalitas pria. IUCN memperkirakan dalam rentang waktu tahun 2011-2013, terdapat 116.990-233.980 ekor Trenggiling dibunuh dan diperdagangkan secara illegal.
|
Peta persebaran ordo Pholidota, mamalia bersisik
(IUCN Red List) |
Di masa kebudayaan kuno di sekitar Asia Tenggara, Asia Selatan, Tiongkok dan Afrika menggunakan sisik Trenggiling sebagai pelapis ketopong zirah saat berperang. Selain itu, bagi suku lokal di kawasan Asia Tenggara menganggap Trenggiling sebagai peruwujudan makhluk halus penghuni hutan. Menjadi inspirasi bagi Ken Shugimori dalam menciptakan karakter Sandslash dan Sandshrew dalam waralaba Pokemon. Memiliki peran penting dalam ekosistem hutan sebagai pengendali hama serangga.