Monday, November 25, 2019

Apa itu Teori Survival of Fittest?

Bila berbicara tentang Teori Evolusi pasti mengacu ke Teori Darwin yang banyak dikenal dan dibicarakan oleh publik. Banyak yang salah sangka dengan menganggap bahwa Teori Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari monyet, padahal dalam buku On the Origin of Species, Darwin tidak pernah menyatakan demikian. Malah dalam intisari buku On the Origin of Species menyatakan Teori Sintasan Terbugar atau Survival of Fittest, yang memiliki makna bagus untuk diterapkan dalam segala bidang. Apa itu Teori Survival of Fittest?

Charles Darwin, bapak evolusi dunia
(History)
Teori Sintasan Terbugar (Survival of Fittest) adalah  sebuah frasa dalam teori evolusi untuk menyebut mekanisme seleksi alam. Frasa tersebut kini lebih sering digunakan dalam konteks lain, yaitu bahwa individu yang "bugar" (fit) lebih berpeluang selamat menghadapi seleksi alam daripada individu yang "tidak bugar" (tidak fit). Dalam konteks ini, "fit" berarti "yang paling mudah beradaptasi dengan lingkungan masa kini," berbeda dengan arti 'fit' dan 'tidak fit' zaman sekarang. Pemikiran ini tidak terkait dengan konsep kebugaran dalam biologi (yang artinya kesuksesan reproduksi) yang telah mengubah pandangan masyarakat mengenai makna frasa tersebut. Menurut Darwin, frasa ini lebih baik didefinisikan sebagai "keberlangsungan (sintasan) suatu bentuk makhluk hidup yang akan meninggalkan sebanyak mungkin tiruan dirinya pada generasi selanjutnya". Pertama kali digunakan oleh Charles Darwin pada tahun 1869 dalam buku On the Origin of Species edisi kelima. Kemudian dipopulerkan oleh Herbert Spencer dalam buku  Principles of Biology pada tahun 1964. Bisa diunduh DISINI untuk buku On the Origin of Species dalam format PDF.

Sampul depan buku On the Origin of Species (1859)
(John Murray, Publisher)
Dalam Teori Sintasan Terbugar, Darwin menggunakan contoh burung Gelatik yang ditemui selama perjalanan keliling dunia bersama kapal HMS Beagle pada tahun 1830. Burung Gelatik yang berada dibawah genus Geospiza memiliki perbedaan bentuk paruh yang berbeda yang menyesuaikan dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan jenis pangan. Tentu spesies Gelatik yang masih berthaan hidup merupakan spesies yang selamat dalam proses seleksi alam di masa lalu. Hal ini sesuai dengan Teori Seleksi Alam, dimana penyusunan Teori Sintasan Terbugar dibantu oleh Alfred Russell Wallace, ahli ilmu kealaman Inggris. Teori Sintasan Terbugar menekankan bahwa spesies makhluk hidup yang eksis masa kini memiliki nenek moyang yang sama dan beradaptasi dengan habitat masing-masing, menciptakan keanekaragaman hayati masa kini. Pada masa modern, Teori Sintasan Terbugar tidak hanya untuk keilmuan Biologi, namun juga bidang lain seperti Pertahanan-Keamanan, Ekonomi-Bisnis, Sosial-Politik, Psikologi Kemasyarakatan dan Pendidikan-Kebudayaan.

Bagan evolusi Gelatik Darwin genus Geospiza
(Berkeley Edu)
Walau masih menjadi bahan gunjingan bagi beberapa pihak, namun Teori Sintasan Terbugar menjadi dasar pengembangan Teori Evolusi lainnya dalam cabang ilmu Biologi Evolusioner, pada masa selanjutnya antara lain Hukum Mendel (1863), Teori Weismann (1892), Teori Biometrik (1900-1918), Teori Castle (1911), Teori Morgan (1912), Teori Woodger (1929), Teori Fisher-Haldane (1918-1930), Teori De Beer (1930), Teori Wright (1932), Teori Dobzhansky (1937), Teori Ford (1940), Teori Schmalhausen (1941), Teori Huxley (1942), Teori Mayr (1942), Teori Simpson (1944), Teori Segregasi Evolusi (1946), Teori Stebbins (1950), Teori Hamilton (1964), Teori Williams (1968), Teori Wilson (1975), Teori Lewis (1978), Teori Pigliucci (2007) dan Teori Koonin (2009). Oleh karena itu, Charles Darwin mendapatkan gelar sebagai Bapak Evolusi Dunia.

1 comment:

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.