Tuesday, November 26, 2019

Tubulidentata, ordo mamalia pemakan semut

Tubulidentata adalah ordo mamalia pemakan semut yang berada dibawah superordo Afrotheria, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki hidung dengan moncong datar, memiliki lidah panjang, telinga panjang, memiliki kaki depan dengan lima jari sementara kaki belakang memiliki empat jari, menyusui, mengandung dan berbulu. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu "tubule" yang berarti "tabung" dan kata dalam bahasa Yunani Kuno yaitu odous, odont- "gigi".

Babi Tanah (Orycteropus afer), satu-satunya anggota ordo Tubulidentata
(Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Tubulidentata muncul pertama kali sejak 33.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari Ptolemaia lyonsi yang menyebar di benua Gondwana pada masa Oligosen. Spesies pertama dalam ordo Tubulidentata adalah Orycteropus minutus. Suku Orycteropodidae muncul pertama kali pada 20.000.000 tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke Afrika pada 11.000.000 tahun yang lalu, sebagian menyebar ke Eurasia pada 5.333.000. Namun suku dibawah ordo Tubulidentata yang berada di Eurasia punah pada 2.580.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Thomas Henry Huxley, ahli biologi Inggris Raya pada tahun 1872. Salah satu mamalia purba yang tersisa di masa modern.

Bagan evolusi ordo Tubulidentata, mamalia pemakan semut
(Robert W. Meredith, 2009)
Ordo Tubulidentata memiliki lima suku, 11 genus, dan 19 spesies, namun kini hanya tersisa satu suku, satu genus, satu spesies dengan tujuh belas subspesies, yaitu Babi Tanah atau Aardvark (Orycteropus afer) yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 105-130 centimeter, tinggi mencapai 60 centimeter dengan bobot tubuh mencapai 60-80 kilogram. Aardvark terbesar yang pernah tercatat mencapai panjang 220 centimeter dengan panjang ekor mencapai panjang 70 centimeter. Merupakan spesies terbesar dalam marga Afroinsectiphilia.

Babi Tanah (Orycteropus afer) di Detroit Zoo, Amerika Serikat
(Wikimedia Commons)
Ciri khas ordo Tubulidentata adalah memiliki hidung mirip babi dan telinga mirip kelinci, yang digunakan untuk mengendus mangsa berupa semut dan melacak pergerakan pemangsa pada jarak tiga kilometer. Merupakan hewan malam yang hidup menyendiri. Dalam semalam mampu berkeliling sekitar 10-30 kilometer untuk berburu sarang semut dan mampu menggali sarang hingga mencapai kedalaman sekitar 10-40 meter, mampu melahap 50.000 ekor semut menggunakan lidah lengket sepanjang 50 centimeter dan gigi kerucut berjumlah 20-22 pasang gigi. Tahan gigitan semut karena memiliki kulit berambut dengan ketebalan 10 centimeter. Dalam berkembangbiak, ordo Tubulidentata kawin tiap awal musim hujan, mengandung selama tujuh bulan, dan melahirkan 1-3 anakan pada bulan Mei-Juli dalam sarang bawah tanah dengan bobot sekitar 1,7-1,9 kilogram, yang akan mencapai masa matang seksual pada usia 2 tahun. Memiliki angka harapan hidup mencapai 23 tahun.

Babi Tanah dengan lidah panjangnya untuk melahap semut
(https://easyscienceforkids.com/)
Babi Tanah tersebar di tersebar di wilayah selatan Sahara, yaitu mulai dari Senegal ke Ethiopia hingga ke Afrika Selatan antara lain: Angola, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Kenya, Malawi, Mali, Mozambik, Namibia, Niger, Nigeria, Rwanda, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Afrika Selatan, Sudan, Swaziland, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, dapat ditemukan hingga ketinggian 3200 meter diatas permukaan laut. Berdasatkan catatan IUCN, Babi Tanah berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern) karena masih memiliki populasi diatas 50.000 ekor di alam liar. Menjadi mangsa alami bagi Singa Afrika, Anjing Liar Afrika, Cheetah, Macan Tutul Afrika, Hyena dan Sanca Afrika. Dikonsumsi oleh masyarakat lokal Sahara Afrika berdasarkan aturan adat yang ketat dan tidak untuk tujuan komersil.

Peta persebaran ordo Tubulidentata, mamalia pemakan semut
(IUCN Red List)
Ordo Tubulidentata memberikan pengaruh besar bagi kebudayaan sekitar kawasan Sahara Afrika. seperti dalam kebudayaan Mesir Kuno menjadi perwujudan Set, dewa kekacauan dan bagi suku Margbetu, Ayanda, dan Logo dianggap sebagai perwujudan dewa keberuntungan dan penyembuh. Muncul dalam karya fiksi Children dalam saluran BBC berupa tokoh Otis the Aardvark, serial The Raccoons dalam episode  The Ant and the Aardvark sebagai tokoh antagonis dan Cerebus the Aardvark dalam komik 300 karya David Sim. Oleh militer Amerika Serikat, digunakan sebagai callsign bagi pesawat pengebom-pemukul F-111/FB-111 dan menjadi nama sandi bagi skuadron udara VF-114 dibawah matra Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force).

2 comments:

  1. Baru liat kayak gini hehe. Kayak sejak jaman smp pelajaran biologi gak ada deh. Apa saya pas ke toilet saat itu

    ReplyDelete

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.