Apa perbedaan Lumba-lumba, Pesut dan Paus Berparuh?

Belakangan ini, publik dan warganet Indonesia dihebohkan dengan penampakan sepasang Lumba-lumba yang berenang ria di sungai Kualuh, dusun II Ramean, desa Kuala Beringin, kabupaten Labuhan Batu, Sumatera sejak Minggu, 27 Januari 2019. Dilansir oleh Tribunnews, kemunculan Lumba-lumba di sungai ini menarik perhatian warga sekitar yang ingin melihat momen langka ini. Diduga merupakan lumba-lumba  yang tersesat hingga 10 kilometer dari lautan ke area sungai setelah pasang air laut dan cuaca buruk beberapa hari ini. Walau akhirnya salah satu lumba-lumba tersebut mati, yang belum diketahui penyebabnya dan sudah dievakuasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara. Menyusul kemudian, pada tanggal 31 Januari 2019, seekor Paus Berparuh Cuvier (Ziphius cavirostris) terdampar di Pantai Lhok Keutapang, Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan. Dirilis oleh Liputan6, Paus sepanjang 4,9 meter itu sudah mati saat ditemukan dan diduga terdampar akibat cuaca buruk. Saat ini, paus sudah dikubur oleh pihak terkait.

Lumba-lumba, Pesut dan Paus berparuh adalah mamalia laut dari ordo Cetacea, yang sudah muncul sejak 50.000.000 tahun yang lalu, lalu saling berpisah secara garis evolusi pada 15.000.000 tahun yang lalu. Karena memiliki gigi, ketiga spesies mamalia laut tersebut digolongkan sebagai Odontoceti, yang berarti Paus Bergigi. Yang muncul di sungai Kualuh banyak yang menyebutnya sebagai Lumba-lumba, tapi ada pula yang menyebutnya Pesut, padahal keduanya adalah spesies berbeda, apalagi ada Paus Berparuh yang mirip lumba-lumba. Apa perbedaannya? Simak penjelasan berikut ini.

Gambar kolase mamalia laut di bawah ordo Cetacea
(LittleJerry/Wikimedia Commons)

Lumba-lumba adalah mamalia laut dari suku Delphinidae, yang hidup di laut dan Inioidea & Platanistoidea, yang hidup di air tawar. Memiliki ciri-ciri yaitu tubuh ramping dengan ukuran antara 170-950 centimeter, dengan bobot antara 50-10.000 kilogram, memiliki mulut berparuh dengan gigi kerucut, memiliki sirip punggung yang panjang, hidup berkelompok dan berkembangbiak dengan cara melahirkan (vivipar). Berasal dari bahasa Yunani, δελφίς (delphís), "lumba-lumba", yang kemudian diserap ke bahasa Romawi, δελφῖνος – delphinos, lalu Bahasa Latin Pertengahan, dolfinus dan bahasa Perancis, daulphin, kemudian menjadi Dolphin dalam bahasa Inggris. Menjadi bagian peradaban manusia sejak 4000 tahun yang lalu, dianggap sebagai jelmaan hulubalang dewa laut yang diutus membantu nelayan, bahkan diabadikan menjadi nama rasi bintang. Lumba-lumba bisa ditemukan di seluruh lautan di dunia. 

Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus)
(NASA/Wikimedia Commons)

Pesut, adalah mamalia laut dari suku Phocoenidae, yang memiliki ciri-ciri yaitu tubuh bulat padat dengan ukuran 140-230 meter dan berbobot 54-220 kilogram, kulit berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat di bagian bawah, tidak ada pola khas, memiliki sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung, dengan dahi tinggi dan membundar; tidak berparuh, hidup berkelompok dan berkembangbiak dengan cara melahirkan (vivipar). Di luar negeri dikenal dengan nama Porpoise. Menjadi bagian peradaban manusia sejak 3000 tahun yang lalu, Pesut dianggap setara dengan Lumba-lumba, namun sering membantu nelayan di sungai pada saat mencari ikan. Sebuah klub sepakbola asal Kalimantan Timur yaitu Persisam Samarinda, menjadikan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) sebagai maskot klub. Berbeda dengan Lumba-lumba, Pesut hanya bisa ditemukan di perairan tropis dan subtropis saja.

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
(C. Berjeau/Wikimedia Commons)

Paus Berparuh, adalah mamalia laut dari suku Ziphiidae atau Hyperoodontidae, yang memiliki ciri-ciri yaitu tubuh panjang besar dengan panjang 400-1300 centimeter dan berbobot 1000-15.000 kilogram, memiliki sirip punggung kecil agak kebelakang, kulit kecoklatan dengan corak di bagian bawah tubuhnya, betina hidup berkelompok sedangkan pejantan hidup soliter, dan berkembangbiak dengan cara melahirkan (vivipar). Di luar negeri dikenal dengan nama Beaked Whale atau Bootlenose Whale. Paus Berparuh hanya bisa ditemukan di perairan lingkar Arktik dan Antartika, mampu menyelam hingga kedalaman 2992 meter selama 137,5 menit. Keunikan Paus Berparuh adalah rahangnya yang miring, membuatnya terlihat seperti tersenyum.

Paus Berparuh Baird (Berardius bairdii)
(NOAA-NMFS/Wikimedia Commons)

Yang menjadi kesamaan Lumba-lumba, Pesut dan Paus Berparuh adalah keberadaan organ dalam kepala yang menghasilkan sonar berupa gelombang ultrasonik untuk berkomunikasi dalam kelompoknya dan mengatasi halangan selama migrasi & berburu. Kemampuan mamalia laut memproduksi sonar membuat manusia mengadaptasinya untuk menciptakan teknologi serupa untuk memetakan dasar laut dan navigasi kapal selam. Namun ketiga mamalia unik ini keberadaannya semakin menyusut di alam liar akibat pencemaran laut, berkurangnya sumber makanan, perburuan liar dan perubahan iklim. Keberadaan ketiga mamalia laut ini sangat penting di alam liar sebagai pemangsa puncak dan pengendali populasi ikan-ikan kecil.