Saturday, February 2, 2019

Apa itu Simbiosis?

Simbiosis adalah hubungan timbal balik antar makhluk hidup berbeda dalam sebuah ekosistem, yang bisa bersifat menguntungkan dan merugikan. Berasal dari bahasa Yunani, συμβίωσις "hidup bersama", dari σύν "bersama" dan βίωσις "hidup".

Ikan Badut (Amphiprion ocellaris) bersimbiosis dengan Anemon Laut
(Jan Derk/Wikimedia Commons)
Istilah simbiosis pertama kali dicetuskan oleh Albert Bernhard Frank pada tahun 1877, untuk menyebut hubungan timbal balik antara jamur dan tanaman. Kemudian istilah ini resmi digunakan dalam dunia sains pada tahun 1879, Heinrich Anton de Bary untuk mengartikan organisme yang hidup bersama. Lalu pada tahun 1949, Edward Haskell memadankan istilah simbiosis dengan co-aksi dan interaksi.

Simbiosis bisa bersifat obligat, artinya organisme hidup menumpang seumur hidup dengan organisme lain, maupun fakultatif, artinya organisme hidup sementara dengan organisme lain hingga batas waktu atau batas usia tertentu. Berdasarkan bagan hubungan simbiosis dibawah, digolongkan menjadi enam jenis, yaitu mutualisme, komensalisme, parasitisme, amensalisme, netralisme, dan kompetisi.

Bagan diagram simbiosis
(Ian Alexander/Wikimedia Commons)
Secara fisik, simbiosis bisa bersifat endosimbiosis, yang menempel dan mempengaruhi organ dalam tubuh, baik yang ditumpangi maupun yang menumpang dan bersifat ektosimbiosis, yang menempel dan mempengaruhi organ luar tubuh, baik yang ditumpangi dan yang menumpang.

PENGGOLONGAN


Mutualisme, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda yang saling menguntungkan, seperti organisme yang menumpang hidup di organisme lain, dimana organisme tersebut mendapat perlindungan dan organisme yang ditumpangi mendapatkan sumber makanan.

Kelomang (Calcinus laevimanus) bersimbiosis dengan anemon laut
(Brocken Inaglory/Wikimedia Commons)
Komensalisme, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda, dimana organisme yang menumpang hidup mendapatkan keuntungan sementara organisme yang ditumpangi tidak merasakan apapun, baik kerugian maupun keuntungan. Organisme yang bersifat komensalisme disebut sebagai Epifit.

Anggrek epifit sedang menempel pada batang pohon
(Triops1972/Wikimedia Commons)
Parasitisme, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda, dimana organisme yang menumpang mendapatkan keuntungan dengan menyebabkan organisme yang ditumpangi merugi, atau mengalami kerusakan fisik. Ada lebih dari 40.000 cacing parasit, kutu dan bakteri patogen yang merugikan organisme lain, termasuk manusia. Organisme yang merugikan disebut Parasit, sementara organisme yang dirugikan disebut Inang. Memiliki nama lain yaitu Hama.

Kepala (scolex) Cacing Pita (Taenia solium) yang digunakan untuk menempel pada inang
(CDC/Wikimedia Commons
Amensalisme, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda, dimana organisme yang menumpang  bersifat merugikan, namun organisme yang ditumpangi tidak mengalami kerusakan maupun keuntungan berarti. Memiliki sebutan lain yaitu Antagonisme Alam.

Pohon Walnut Hitam (Juglans nigra) yang meracuni sekitarnya agar tidak memiliki pesaing
(Wikimedia Commons)
Netralisme, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda yang saling tidak menguntungkan maupun merugikan. Biasanya hanya bersifat berbagi tempat saja dalam ekosistem.

Sekumpulan koral di Karang Penghalang Besar, Australia
(Toby Hudson/Wikimedia Commons)
Kompetisi, adalah simbiosis antara dua organisme berbeda yang saling merugikan satu sama lain akibat keterbatasan sumber daya makanan yang ada di alam. Merupakan kebalikan dari simbiosis mutualisme. Simbiosis ini menghasilkan Rantai Makanan dan Piramida Makanan dalam ekosistem.

Anemon laut yang saling bersaing di dasar laut
(Brocken Inaglory/Wikimedia Commons)
Simbiosis merupakan bukti adanya interaksi antara sesama organisme di alam, dimana antar organisme memiliki peran dan mampu mempengaruhi satu sama lain. Interaksi simbiosis bisa menjadi tolok ukur kestabilan sebuah ekosistem. Tentu saja bisa disimpulkan jika ada organisme yang punah akan mempengaruhi hubungan simbiosis tingkat bawah yang akan berimbas pada kestabilan ekosistem secara keseluruhan.






No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.