Monday, January 28, 2019

Mengenal Invertebrata Mikroskopis

Rotifera adalah filum hewan tak bertulang belakang berbentuk bulat dengan ukuran mikroskopis. Berasal dari bahasa Latin, yang berarti, "bertubuh bulat". Biasa dikenal sebagai zooplankton.

Organisme rotifera dibawah mikroskop
(Juan Carlos Fonseca Mata/Wikimedia Commons)
Nenek moyang Rotifera muncul pada 25.000.000 tahun lalu di masa Eosen, namun hingga kini masih diteliti asal usul nenek moyangnya. Pertama kali ditemukan oleh pendeta John Harris pada tahun 1696, kemudian diteliti oleh Antonie van Leeuwenhoek di tahun 1703, digolongkan dalam kingdom Protozoa. Lalu pada tahun 1838, Christian Gottfried Ehrenberg menggolongkan Rotifera sebagai hewan dalam kingdom Animalia, yang dilaporkan dalam buku Die Infusionsthierchen als vollkommene Organismen.

Rotifera memiliki ciri-ciri tubuh triploblastik pseudoselomata, bentuk tubuh rotifer terdiri dari kepala (yang berisi korona), batang (yang berisi organ), dan kaki. Biasanya berenang bebas dan organisme planktonik sejati, jari-jari kaki atau ekstensi kaki dapat mengeluarkan bahan lengket membentuk pegangan erat untuk membantu mereka mengambang di permukaan.

Anatomi rotifera
(Fontaneto D. et al/Wikimedia Commons)
Rotifera memiliki dua subfilum, tiga kelas, empat ordo dengan jumlah mencapai 2000-2500 spesies, dengan rincian lebih dari 400 spesies hidup di air asin dan 2000 spesies hidup di air tawar.

KLASIFIKASI/PEMBEDA


Eurotatoria, merupakan kelompok rotifera yang memiliki tubuh lonjong memanjang, hidup di air tawar dan mampu bertahan dalam kondisi kering, karena memiliki sistem reproduksi partenogenesis. Subfilum ini memiliki dua kelas yaitu Bdelloidea, dengan jumlah 450 spesies dan Monogononta dengan jumlah 1750 spesies.

Bdelloidea dibawah mikroskop
(Bob Blaylock/Wikimedia Commons)
Pararotatoria, adalah kelompok rotifera yang memiliki tubuh bulat, hidup di air asin dengan menumpang di tubuh hewan lain, dan berkembangbiak secara seksual melalui gonad. Hanya memiliki satu kelas dan satu ordo yaitu Seisonidae, dengan jumlah tiga spesies.

Di alam liar, rotifera bertugas sebagai populasi fitoplankton agar tidak menghasilkan oksigen berlebihan yang bisa menyebabkan keracunan oksigen di lautan. Oleh peradaban manusia, rotifera dimanfaatkan sebagai pakan udang atau ikan di tambak dan obyek penelitian di laboratorium.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.