Tuesday, January 15, 2019

Tumbuhan Hijau Tak Berbiji

Pteridophyta adalah divisi tanaman berpembuluh hijau yang berkembangbiak secara vegetatif. Secara karakteristik berada di antara Lumut dan Tanaman Berbiji (Spermatophyta). Memiliki nama lain yaitu MonilophytaPolypodiophytaFilicophyta dan Filices.

Daun paku muda sedang menggulung.
(Rror/Wikimedia Commons)
Nenek moyang Pteridophyta sudah muncul sejak 360.000.000 tahun yang lalu di masa Devonian, kemudian berevolusi pada 180.000.000 tahun yang lalu dan berevolusi kembali pada 145.000.000 tahun yang lalu. Tumbuhan Paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan pertama yang menguasai daratan setelah Lumut, menjadi penyumbang oksigen terbesar pada masa awal pembentukan Bumi.

Tumbuhan Paku memiliki ciri yaitu memiliki akar, batang, & daun sejati, memiliki berkas pembuluh angkut, baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xylem & floem, proses pertumbuhan terdiri atas dua fase generasi, yaitu sporofit dan gametofit, fase sporofit memiliki sifat lebih dominan dari fase gametofit, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun tropofil (untuk fotosintesis) dan daun sporofil (penghasil spora), berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun mikrofil (daun kecil) dan daun makrofil (daun besar), memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof dan bereproduksi secara vegetatif dengan pembentukan gemmae dan reproduksi generatif dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

Pteridophyta memiliki empat kelas utama dengan 11.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel, dengan ukuran beragam.

KLASIFIKASI/PEMBEDA


EquisetidaeEquisetopsida, atau Sphenopsida, dikenal dengan nama Paku Ekor Kuda, adalah kelompok tumbuhan paku yang memiliki ciri yaitu memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda, tumbuh di tempat berpasir, sporofitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya transparan dan tersusun melingkar pada batang, batang berongga dan beruas-ruas, gametofitnya berukuran kecil dan mengandung klorofil. Memiliki satu ordo dengan jumlah 20 spesies.

Equisetops telmatela
(Rror/Wikimedia Commons)
Marattiidae atau Marattiopsida adalah kelompok tumbuhan paku yang memiliki ciri utama yaitu daun berjari, memiliki satu ordo, satu suku, enam genera dan diperkirakan terdapat 111 spesies. Kelompok ini pertama kali dideskripsikan oleh Christenhusz et al pada tahun 2011 dan di-verifikasi oleh Pteridophyte Phylogeny Group pada tahun 2016.

Angiopteris evecta
(Forest & Kim Starr/Wikimedia Commons)
Ophioglossidae, atau Psilotopsida, biasa dikenal juga dengan nama Paku Sikat, adalah kelompok tumbuhan paku yang memiliki ciri utama yaitu ujung batang memiliki banyak ruas yang menyerupai sikat gigi, memiliki dua ordo, dua suku, 12 genera dan diperkirakan memiliki 92-129 spesies. Kelompok tumbuhan paku ini pertama kali ditemukan oleh Smith et al pada tahun 2006, kemudian dideskripsikan oleh Christenhusz et al pada tahun 2011 dan diverifikasi oleh Pteridophyte Phylogeny Group pada tahun 2016.

Botrychium lunaria
(Wikimedia Commons)
Pteridopsida, atau Polypodiidae, biasa dikenal dengan nama Pakis atau Paku Sejati, adalah kelompok tumbuhan paku yang memiliki ciri yaitu Sporofit Pteropsida memiliki akar, batang, dan daun, ukuran batang bervariasi; ada yang kecil dan ada pula yang besar seperti pohon, batangnya berumbi, daun berbentuk lembaran, berukuran besar (makrofil), dan majemuk (terbagi menjadi beberapa lembaran), dengan tulang daun bercabang-cabang, daun yang masih muda menggulung (circinate), memiliki sporofil (daun yang menghasilkan spora) dan tropofil (daun untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora), terdapat sporangium yang terkumpul di dalam sorus di bawah permukaan daun dan gametofit memiliki klorofil, dengan ukuran yang bervariasi, bersifat bigeneratif atau unigeneratif. Memiliki tujuh ordo yang terdiri dari sekitar 8465-10.535 spesies.

Pteridium aquilinum
(Muriel Bendel/Wikimedia Commons)
Oleh peradaban manusia, tumbuhan paku dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tanaman hias, bahan obat-obatan tradisional, bahan pembuat petasan, bahan pupuk organik, bahan pertukangan dan bahan bangunan. Sementara di alam liar, tumbuhan paku berperan sebagai penyerap kadar nitrogen dalam tanah.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.