Wednesday, March 13, 2019

Ikrandraco, si 'Naga Avatar' dari Tiongkok

Ikrandraco avatar adalah spesies reptil terbang purba pteranodontoid dari genus Ikrandraco dibawah sub-ordo Pterodactyloidea, yang hidup sekitar 120.000.000 tahun lalu di masa Aptian pada masa awal Cretaceous. Penamaan ilmiahnya karena penemuan dan identifikasi fosilnya bersamaan dengan penayangan film Avatar karya James Cameron, dimana terdapat tokoh reptil terbang dengan jengger di bawah rahangnya.

Fosil Ikrandraco avatar yang dipajang di Paleozoological Museum of China
(Morosaurus milleni/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Ikrandraco avatar pertama kali ditemukan di Formasi Jiufotang, Liaoning, Tiongkok pada tahun 2014, berupa separuh rangka atas yang terdiri dari tengkorak, paruh, tulang leher, tulang dada, sebagian tulang kaki & sebagian sayap, diberi kode IVPP V18199. Menyusul kemudian ditemukan spesimen fosil tambahan berupa tengkorak, rahang, dan tiga tulang punggung pertama, yang diberi kode IVPP 18406. Kedua spesimen fosil ini diidentifikasi sebagai spesies reptil terbang purba terbaru oleh Wang Xiaolin dan kolega dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Beijing, Tiongkok pada tahun yang sama.

Spesimen fosil berkode IVPP V18199
(Wang et. al./Nature)
Dalam pengukuran yang dilakukan oleh Wang Xiaolin dan kolega pada tahun 2014, diketahui spesimen fosil tengkorak Ikrandraco berkode IVPP V18199 memiliki panjang paruh 286,5 millimetres (11,28 inchi) dan spesimen berkode IVPP 18406 memiliki panjang paruh  268,3 millimetres (10,56 inchi). Memiliki ciri khas yaitu jengger yang terletak di atas dan di bawah paruh, mencakup 19% tengkorak Ikrandraco. Jika menggunakan metodologi perbandingan fosil Pterodactyloidea lainnya, diduga Ikrandraco memiliki rentang sayap hingga lima meter.

Spesimen berkode IVPP V18199 (a-b), spesimen berkode IVPP 18406 (c-d)
(Wang et. al./Nature)
Dalam paruh Ikrandraco terdapat 19-21 buah gigi kerucut yang diduga sebagai bukti bahwa reptil terbang purba ini merupakan pemakan ikan (piscivora), dengan metode menangkap ikan mirip dengan Pelikan masa kini, yaitu memanfaatkan jengger di paruhnya sebagai kait dalam menangkap ikan yang berenang di permukaan air, lalu menyimpan ikan tersebut di dalam lapisan membran paruhnya. Pada masa awal Cretaceous, Ikrandraco avatar hidup berdampingan dengan Liaoningopterus gui dan Guidraco venator.

Perbandingan paruh bawah dari,
(a) Ikrandraco avatar, IVPP V18199;
(b) Ikrandraco avatar, IVPP V18046;
(c) Anhanguera piscator;
(d) Anhanguera robustus;
(e) Anhanguera spielbergi
(Wang et. al./Nature)
Dalam jurnal berjudul "An Early Cretaceous pterosaur with an unusual mandibular crest from China and a potential novel feeding strategy" karya Wang Xiaolin dan kolega pada tanggal 11 September 2014, yang terbit melalui portal jurnal Nature, diperkirakan Ikrandraco avatar merupakan spesies pteranodontoid basal, yang berkerabat lebih dekat dengan Pteranodon longiceps di Amerika Utara, dibanding istiodactylids, anhanguerids, dan pteranodontoids lainnya.

Bagan kekerabatan sub-ordo Pterodactyloidea
(Wang et. al./Nature)
Daratan Eurasia, yang kini menjadi Tiongkok dan Asia Timur tidak hanya menjadi tanah leluhur dinosaurus, namun juga tanah leluhur bagi reptil purba. Temuan fosil reptil purba di Tiongkok belakangan ini membuka paradigma asal reptil purba yang ada di Amerika Utara dan belahan dunia lainnya.


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.