Wednesday, September 18, 2019

Apa itu Ampula Lorenzini?

Bagi hewan yang memiliki panca indera yang normal dan tidak memiliki hambatan dalam ekosistem, tentu semuanya akan berjalan lancar dalam beraktivitas. Namun ada beberapa jenis hewan yang memiliki keterbatasan fungsi panca indera dan hidup di lingkungan dengan hambatan yang memadai, seperti Ular, Hiu, Pari dan masih banyak lagi. Untuk itu, beberapa hewan berevolusi mengembangkan organ agar mengatasi hambatan dan keterbatasan tersebut. Bila ular mengembangkan organ Jakobson untuk berburu dengn cara menangkap aroma mangsa dari lidah, maka Hiu dan Pari mengembangkan organ Ampula Lorenzini. Apa itu Ampula Lorenzini? Berikut ulasannya

Ampula Lorenzini di moncong Hiu Macan (Galeocerdo cuvier)
(Albert kok/Wikimedia Commons)
Ampula Lorenzini atau Ampullae of Lorenzini, adalah organ perasa yang terletak di moncong Hiu dan Pari, berwujud lubang dengan isi berupa gel alami dalam sebuah kantung diantara kulit dan daging yang terhubung dengan tali syaraf ke otak. Ditemukan pertama kali oleh Stefano Lorenzini pada tahun 1678. Namun organ ini tidak dimiliki oleh semua Hiu, hanya spesies yang berada dalam ordo Lamniformes yang memiliki, dan seluruh spesies ikan Pari dalam suku Batoidea memiliki organ ini. Selain itu, ikan bertulang sejati seperti Sturgeon, Sidat, Ikan berparu-paru dan Teleostei. Beberapa jenis Hiu berevolusi lebih lanjut dalam mengembangkan organ ini yaitu menjadi Cephalofoil seperti yang dimiliki Hiu Martil, moncong gergaji seperti yang dimiliki Pari Sentani, moncong datar seperti yang dimiliki oleh Hiu Goblin dan sungut seperti yang dimiliki Hiu Karpet.

Rupa Ampula Lorenzini
(Mdomingoa/Wikimedia Commons)
Cara kerja Ampula Lorenzini yaitu menangkap, melacak, mengendus dan memindai medan listrik yang ada disekelilingnya untuk membedakan makhluk hidup yang ada, berdasarkan pancaran elektrikal nafas, jantung dan pergerakan. Tentu, hewan yang memiliki denyut jantung lemah, pernafasan yang lemah dan pergerakan yang lambat akan menjadi sasaran Hiu dan Pari, karena hanya menyerang hewan laut yang sedang sakit, terluka dan sekarat. Selain itu, organ perasa ini juga menjadi pemandu Hiu dan Pari dalam bermigrasi berdasarkan medan magnetik Bumi.  Sejak tahun 1960, diketahui juga, organ Ampula Lorenzini mampu merasakan suhu dan hemoglobin mangsa yang berada didalam perairan. Namun pada saat berburu di permukaan air, Hiu biasanya menggunakan mata dan memakai organ Ampula Lorenzini saat berburu dalam kegelapan laut dalam.

Cara kerja Ampula Lorenzini
(Sharkbanz)
Namun, karena perkembangan teknologi berupa kabel bawah laut, kapal selam nirawak, kamera bawah air dan robot selam, membuat Hiu dan Pari tertarik dan mengira sebagai amngsa, sehingga tak jarang kasus Hiu menggigit kabel bawah laut dan menyerang penyelam yang membawa kamera bawah air. Perubahan medan magnetik Bumi juga mempengaruhi pola migrasi Hiu. 

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.