Friday, March 22, 2019

Apa itu Evolusi Konvergen, Paralel dan Divergen?

Selama ini kita hanya tahu jika evolusi hanya sebatas perubahan bentuk makhluk hidup yang mengikuti kondisi habitat saja, seperti dinosaurus dromaeosauridae yang berevolusi menjadi unggas. Namun ternyata evolusi tidak seringkas itu, karena evolusi memiliki tiga jenis berdasarkan anatomi, morfologi dan fisiologi, yaitu Evolusi Konvergen/Linear, Evolusi Paralel dan Evolusi Divergen. Apa saja pengertian dan perbedaan ketiga jenis evolusi tersebut? Mari kita bahas dalam artikel ini.

Jenis evolusi berdasarkan struktur anatomi, morfologi dan fisiologi
(Oleg Alexandrov/Wikimedia Commons)
Evolusi Konvergen, Evolusi Linear atau Evolusi Maju adalah peristiwa perubahan struktur dalam dan luar yang terjadi pada makhluk hidup berbeda, baik dalam tingkatan genus maupun suku, akibat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang sama. Dicetuskan pertama kali oleh  Stephen Jay Gould dalam buku Wonderful Life yang terbit pada tahun 1969  Kesamaan struktur anatomi, fisiologi dan morfologi disebut sebagai Homologi, seperti wujud lengan sayap kelelawar, burung dan pterosaurus dalam dunia hewan. Sementara di dunia tanaman, tercatat ada 7600 tanaman yang berfotosintesis dengan teknik fotosintesis menggunakan karbon C4, dimana 46% tanaman berupa rumput, termasuk gandum, jagung dan padi. Selain itu ada 11.000 tanaman yang menyebarkan biji melalui buah dengan tingkat keberagaman mencapai 100 macam. Sementara pada tubuh manusia, evolusi warna mata manusia, yang memiliki warna berbeda di tiap benua, menyesuaikan kadar sinar matahari yang berbeda tiap musimnya.

Struktur homologi pada mamalia dan serangga
(Vanessablakegraham/Wikimedia Commons)

Evolusi Paralel adalah peristiwa perubahan struktur dalam dan luar tubuh, menyesuaikan keadaan sekitar yang tidak memiliki nutrisi yang diperlukan tubuh, tanpa meninggalkan struktur tubuh bawaan. Makhluk hidup yang mengalami evolusi paralel adalah Tanaman Karnivora, seperti Kantong Semar (Nepenthes spp.) dan Terompet Hijau (Sarracenia spp.), yang sama-sama mengembangkan kantong perangkap untuk menangkap serangga, karena kekurangan zat hara yang tidak didapat di tanah. Namun, Tanaman Karnivora tetap memiliki daun dan melakukan fotosintesis.

Kantong perangkap Nepenthes muluensis.
(JeremiahsCPs/Wikimedia Commons)
Evolusi Divergen adalah peristiwa perubahan struktur dalam dan luar tubuh yang terjadi pada spesies yang berada dalam tingkatan taksonomi yang sama, muncul akibat tuntutan menguasai relung ekologi yang berbeda. Pertama kali dicetuskan oleh John Thomas Gulick dalam jurnal berjudul "Divergent Evolution through Cumulative Segregation" yang terbit pada bulan September 1888. Evolusi jenis ini menciptakan banyak sub-spesies hewan dan tumbuhan di dunia, seperti perbedaan paruh pada burung Gelatik, untuk menyesuaikan makanan. Sementara dalam peradaban manusia, evolusi kelenjar limpa Suku Bajau membesar agar bisa menyelam lebih lama, merupakan contoh evolusi divergen dalam tubuh manusia.

Bentuk paruh burung Gelatik Galapagos
(John Gould/Wikimedia Commons)
Bisa disimpulkan bila semua makhluk hidup hingga masa kini tetap mengalami evolusi, karena iklim dan kondisi habitat selalu mengalami perubahan setiap saat. Semoga dengan penjelasan diatas, pembaca bisa memahami jenis-jenis evolusi dalam dunia biologi. Sementara untuk pembahasan miskonsepsi mengenai Teori Evolusi, akan dibahas di lain waktu dan pada artikel selanjutnya.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.