Bila berbicara tentang ikan karnivora bertulang rawan maka langsung mengacu ke ikan Pari dan Hiu, yang merupakan predator lautan. Namun masih banyak masyarakat umum yang menyamaratakan kedua hewan ini, walau secara bentuk dan rupa kedua hewan ini sudah berbeda. Hiu dan Pari masih berada dalam kelas yang sama yaitu Elasmobranchii, yang berarti memiliki kekerabatan yang dekat. Apa saja perbedaan antara Hiu dan Pari? Berikut pembahasannya
|
Gambar kolase Hiu dan Pari
(DD News) |
Hiu (
Shark) adalah ikan bertulang rawan dari ordo
Selachimorpha, yang memiliki ciri antara lain tubuh hidrodinamis, memiliki mulut transversal dan pada bagian kepalanya meruncing kearah anterior, mata agak kecil dan didalamnya terdapat bintik merah, memiliki Insang yang berjumlah 5-7 yang masing masing lamelanya terpisah, tidak ada gelembung udara atau vesica natatoria, memiliki kulit dengan sisik plachoid dengan kelenjar mucus dan berdarah dingin. Hiu tersebar pada kedalaman 0-2000 meter Dalam berburu mangsa, Hiu menggunakan Ampula Lorenzini, dan melahap mangsa menggunakan gigi segitiga dengan gerigi tajam. Memiliki ukuran bervariasi dari 2 centimeter hingga 20 meter. Sudah muncul di lautan Bumi sejak 400.000.000 tahun yang lalu, dengan 4 sub-ordo yang sudah, 8 sub-ordo yang masih bertahan, mencapai 470 spesies yang sudah ditemukan hingga kini.
|
Struktur anatomi Hiu
(Pinterest) |
Pari (
Rays) adalah ikan bertulang rawan dari superordo
Neoselachii dengan ordo
Batoidea, dengan ciri-ciri antara lain tubuh berbentuk pipih, memiliki celah insang yang terletak disisi kepala, Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan bergabung dengan kepala, dan bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies, dengan sebuah atau lebih duri tajam di bagian ventral dan dorsal. Hidup di dasar laut pada kedalaman 0-200 meter, yang berburu mangsa menggunakan teknik kamufalase dengan cara mengubur diri dalam pasir lalu menyergap dan menyetrum mangsa menggunakan organ elektrosit yang mampu menghasilkan daya hingga 220 volt. Memiliki alat pertahanan diri berupa duri beracun di ekornya. Terbagi dalam empat sub-ordo utama, antara lain
Myliobatiformes (Pari Elang) yang memiliki 10 suku, 29 genera dan 223 spesies,
Rajiformes (Pari malaikat) yang memiliki 5 suku, 36 genera dan 270 spesies,
Torpediniformes (Pari Listrik) yang memiliki 4 suku, 12 genera dan 69 spesies &
Rhinopristiformes (Pari Jengki) yang memiliki satu suku, 2 genera dan 6-7 spesies. Muncul di lautan dunia sejak 65.000.000 tahun yang lalu.
|
Struktur anatomi Pari
(Pinterest) |
Walau memiliki perbedaan yang mencolok, namun Pari dan Hiu sama-sama menjadi pemangsa utama di lautan yang memiliki peran dalam keseimbangan rantai makanan. Hingga kini tercatat ada 100.000.000 ekor Hiu dan Pari di seluruh dunia, dengan tingkat penurunan populasi sekitar 81%-91%, akibat pemancingan berlebihan, perburuan sirip, penggunaan pukat, pencemaran laut dan perubahan iklim. Sama-sama menjadi komoditas ekonomi perikanan. Tentu dengan semakin mengenal kedua ikan unik ini, kita semakin menyayangi dan menjaga keberadaan satu-satunya ordo ikan bertulang rawan yang masih tersisa di dunia.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.