Thursday, October 31, 2019

Monotremata, ordo mamalia bertelur

Monotremata adalah ordo mamalia bertelur, yang berada dibawah infra-kelas Australosphenida, memiliki ciri antara lain berdarah panas (endothermik) dengan suhu stabil (homeothermi), memiliki bulu/rambut, memiliki kalenjar susu tanpa puting susu, tingkap telinga tunggal, metabolisme tinggi (tachymetabolisme) dengan tiga tulang telinga, memiliki kalenjar bisa dengan cakar penyengat dan memiliki tulang pipi dengan otot pipi. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Yunani Kuno yaitu μονός, monos ('tunggal') dan τρῆμα, trema ('lubang'), merujuk pada anus (kloaka).

Foto kolase Monotremata, ordo mamalia bertelur
(Wikimedia Commons) 
Berdasarkan catatan fosil, ordo Monotremata muncul sejak 210.000.000-190.000.000 tahun yang lalu, yang berevolusi dari Morganucodon watsoni, nenek moyang bersama mamalia yang muncul pada 200.000.000 tahun yang lalu, kemudian berpisah dengan ordo Marsupialia (Metatheria) dan mamalia berplasenta (Eutheria) pada 168.000.000 tahun lalu. Monotremata pertama adalah Teinolophos trusleri, yang hidup sekitar 125.000.000-113.000.000 tahun lalu di strata Aptian di masa Kapur awal. Suku Tachyglossidae muncul pada 20.000.000-50.000.000 tahun lalu, yang hidup di darat dan suku  Ornithorhynchidae muncul pada 9.000.000 tahun lalu, yang dirancang untuk hidup semi-akuatik  Pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Charles Lucien Bonaparte, ahli biologi Perancis pada tahun 1837. Merupakan salah satu ordo mamalia tertua di dunia, selain ordo Sinapsida.

Bagan evolusi ordo Monotremata
(Wesley C. Warren dkk, 2008)
Ordo Monotremata terdiri dari dua suku, tiga genus, lima spesies dengan empat subspesies yang masih hidup di era Holosen, yang terkecil adalah Landak Berduri Moncong Pendek (Tachyglossus aculeatus) yang memiliki ukuran sekitar 30-45 centimeter dengan bobot sekitar 2-7 kilogram, sementara yang terbesar adalah Landak Berduri Timur Bermoncong Panjang (Zaglossus bartoni) yang memiliki panjang sekitar 50-100 centimeter dengan bobot sekitar 5-10 kilogram. Spesies Monotremata yang paling dikenal oleh publik adalah Platipus (Ornithorhynchus anatinus).

Ragam dan bagan kekeluargaan ordo Monotremata
(kailamvp/DeviantArt)
Ciri khas Monotremata adalah moncong yang ada di ujung mulutnya, yang sebenarnya adalah organ elektrolokasi yang berfungsi untuk melacak mangsa di kedalaman air dan bawah tanah, berisi 40.000 syaraf untuk melakukan elektroreseptor, seperti organ Ampula Lorenzini pada Hiu. Selain itu, ordo Monotremata memiliki kalenjar bisa yang mengandung Protein serupa Defensin (Defensin like-Protein/DLPs) yang digunakan sebagai alat pertahanan diri bagi pemangsa, yang disuntikan melalui cakar di kaki belakang. Selain itu, suku Tachyglossidae juga mengembangkan duri di tubuhnya untuk alat pertahanan diri tambahan. Kedua organ tubuh unik ini merupakan bentuk adaptasi sejak masa Mezosoikum.

Platipus (Ornithorhynchus anatinus) di Sydney Aquarium
(Stefan Kraft/Wikimedia Commons)
Berbeda dengan mamalia berplasenta dan mamalia berkantung, ordo Monotremata masih bertelur seperti nenek moyangnya dari ordo Sinapsida, dengan masa kawin di bulan Juni-Oktober tiap tahunnya. Setelah kawin, induk ordo Monotremata akan mengalami masa pembuahan selama 40-55 hari lalu menggali tanah sedalam 30 centimeter untuk menaruh telur dan menggali lebih dalam hingga kedalaman 20 meter untuk menciptakan sarang, yang dikeluarkan dari lubang anus juga sebagai lubang vagina. Setelah menelurkan dua hingga tiga buah dan berwarna hitam legam dengan wujud mirip telur ayam., indukan ordo Monotremata akan bersarang selama 21-28 hari sambil membuahi dan menutup sarang dengan potongan kayu atau sedimen tanah agar tidak dimasuki pemangsa, menjaga sarang tetap hangat pada suhu 31°C dan air hujan yang bisa membanjiri sarang. Setelah anakan lahir, induk akan memberikan susu melalui bulu yang muncul dari kalenjar susu dibawah kulit dan dijilat oleh anakan selama lima minggu. Setelah itu anakan akan dibimbing untuk berburu mangsa dan belajar bertahan hidup. Cara berkembangbiak tidak banyak berubah karena kondisi ekosistem tidak berubah selama ratusan juta tahun sejak masa Mezosoikum. Angka harapan hidup ordo Monotremata mencapai 45 tahun di alam liar dan 50 tahun di penangkaran.

Diagram telur Monotremata,
1) Cangkang; 2) Kuning Telur; 3) Putih Telur; 4) Alantois;
5) Janin; 6) Cairan Amniotik; 7) Selaput Amniotik; dan 8) Selaput
(Wikimedia Commons)
Ordo Monotremata hanya bisa ditemukan di benua Australia dan Papua Nugini pada ketinggian 1600-3000 meter diatas permukaan laut, karena pecahan benua purba Gondwana ini tidak banyak berubah sejak masa Mezosoikum, dengan bioma berupa sabana dan hutan pegunungan. Berdasarkan data IUCN, Platipus (Ornithorhynchus anatinus) berada dalam status Terancam Punah (Near Threatened), Landak Berduri Barat Bermoncong Barat (Zaglossus bruijni) & Landak Berduri Sir David (Zaglossus attenboroughi) berada dalam status Terancam Kritis (Critically Endangered), Landak Berduri Timur Bermoncong Panjang (Zaglossus bartoni) berada dalam status Rentan (Vulnerable), karena mengalami tren penurunan populasi, sementara Landak Berduri Bermoncong Pendek (Tachyglossus aculeatus) berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern). karena memiliki tren populasi yang stabil. Untuk melindungi ordo Monotremata, Pemerintah Australia menunjuk delapan lokasi konservasi untuk menangkarkan hewan asil Australia tersebut. Bagi masyarakat suku Aborigin, ordo Monotremata dijadikan masakan tradisional.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.