Saturday, November 9, 2019

Primata, ordo mamalia cerdas

Primata, adalah ordo mamalia cerdas yang berada dibawah mirordo Primatomorpha, memiliki ciri antara lain ibu jari yang berlawanan arah, memiliki volume otak yang besar, pandangan mata fokus ke depan dengan sudut pandang yang sempit, telapak kaki mendatar, hidup sosial berkelompok, memiliki kalenjar susu dengan puting susu, memiliki tulang ekor, memiliki plasenta dan berdarah panas. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu primat-, dari kata primus: "yang utama, peringkat pertama".

Foto kolase Primata, ordo mamalia cerdas
(SlideShare)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Primata sudah muncul sejak 74.000.000-63.000.000 tahun yang lalu di masa transisi Kapur-Paleogen, berevolusi dari Purgatorius unio, nenek moyang semua (universal ancestor) dari primata. Spesies primata pertama dan tertua adalah Altiatlasius koulchii yang muncul di Maroko, Afrika pada 56.000.000 tahun lalu di masa Paleosen akhir. Sementara subordo Strepsirrhini berpisah dengan subordo Haplorhini pada 63.000.000-56.000.000 tahun yang lalu. Suku Hominidae muncul pada 15.000.000-20.000.000 tahun yang lalu, marga Hominiuna muncul pada 7.500.000-6.500.000 tahun yang lalu dan genus Homo muncul sejak 35.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh  Carl Linnaeus pada tahun 1758, dalam buku Systema Naturae edisi kesepuluh.

Bagan evolusi ordo Primata, mamalia cerdas
(Jonathan Kenneth Burns, 2004)
Ordo Primata terdiri dari dua subordo, empat infraordo, dua pavordo, 17 suku dengan 448 spesies. Spesies primata terkecil adalah Lemur Tikus Madame Berthe (Microcebus berthae) yang memiliki ukuran sekitar 9,2 centimeter (3,6 inchi) dan berbobot 30 gram (1,1 ons), sementara yang terbesar adalah Gorilla Punggung Perak (Gorilla beringei) memiliki ukuran tubuh sekitar 170-195 centimeter (5,6-6,4 kaki) dengan bobot mencapai 267 kilogram (589 pon). Sementara spesies primata terbesar sepanjang masa adalah Gigantopithecus blacki yang hidup pada 9.000.000 tahun yang lalu, memiliki ukuran mencapai 300 centimeter (9,8 kaki) dengan bobot sekitar 540–600 kilogram (1190–1320 pon). Spesies primata dengan populasi terbanyak di dunia adalah Manusia (Homo sapiens) yang memiliki populasi mencapai 7.600.000.000 jiwa. Merupakan ordo mamalia paling adaptif di dunia.

Ragam bentuk dan rupa Primata, ordo mamalia cerdas
(Wiikimedia Commons)
Strepsirrhini adalah subordo primata yang memiliki ciri antara lain, mata besar untuk hidup di malam hari secara nokturnal, memiliki organ vomeronasal untuk mencium aroma feromon, hidup diatas pohon (arboreal), memiliki moncong lebih panjang dan memiliki volume otak lebih kecil dari bobot tubuhnya. Muncul sejak 33.900.000 tahun yang lalu pada masa akhir Eosen. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu στρεψίς (strepsis atau mancung)" dan ῥινός (cula atau "hidung") oleh Étienne Geoffroy Saint-Hilaire, naturalis Perancis pada tahun 1812. Memiliki dua infraordo yaitu Adapiformes, yang sudah punah dan Lemuriformes, yang masih eksis, terdiri dari dua supersuku yaitu Lemuroidea berisi suku Cheirogaleidae (34 spesies),  Daubentoniidae (satu spesies),  Lemuridae (21 spesies), Lepilemuridae (26 spesies), Indriidae (39 spesies) & supersuku  Lorisoidea yang berisi suku Lorisidae (14 spesies) dan Galagidae (19 spesies).

Gambar kolase subordo Strepsirrhini, primata kecil
(Wikimedia Commons)
Haplorhini adalah subordo primata yang memiliki ciri antara lain rasio volume otak-badan yang berimbang, memiliki pandangan ke depan dengan sudut pandang sempit, beradaptasi untuk hidup secara arboreal dan terestrial, memiliki uterus dengan ruang tunggal dan bersifat omnivora. Muncul pertama kali pada 56.000.000 tahun yang lalu, berpisah secara garis evolusi dengan subordo Strepsirrhini pada 63.000.000 tahun yang lalu. Penamaan ilmiah diambil dari bahasa Latin yaitu haploûs (ἁπλούς, "segulung, tunggal, ringkas") dan rhinos (ῥις (dasar ῥινός), "hidung") oleh Reginald Innes Pocock F.R.S, ahli biologi Inggris Raya pada tahun 1918. Memiliki dua infraordo yaitu Tarsiiformes yang berisi suku Tarsiidae (11 spesies) dan infraordo Simiiformes atau Anthropoidea yang berisi pavordo Platyrrhini terdiri dari suku Callitrichidae (42 spesies), suku Cebidae (14 spesies), Aotidae (11 spesies), Pitheciidae (43 spesies), & Atelidae (29 spesies), dan pavordo Catarrhini berisi supersuku Cercopithecoidea dengan Cercopithecidae (138 spesies) & supersuku Hominoidea berisi suku Hylobatidae (18 spesies) dan suku Hominidae (8 spesies).

Gambar kolase subordo Haplorhini, primata besar
(Alchetron)
Ciri khas dan kelebihan ordo Primata adalah rasio volume otak dan volume tubuh yang memiliki ukuran signifikan, yaitu manusia dengan rasio otak-badan mencapai 1201-1350 centimeter kubik, 469 centimeter kubik pada Gorilla, 400 centimeter kubik pada Simpanse dan 397 centimeter kubik pada Orangutan. Tentu hal ini sangat mempengaruhi sosial, cara berburu hingga cara bertahan dari pemangsa bagi ordo Primata, sehingga memiliki peluang bertahan hidup lebih besar pada perubahan zaman dan menjadi lebih adaptif dengan membuat peralatan penunjang kehidupan. Merupakan hewan pemakan segala (omnivora) yang memiliki musim kawin setiap saat dengan masa mengandung dan melahirkan rata-rata mencapai 9 bulan 10 hari. Memiliki angka harapan hidup mencapai 80 tahun.

Perbandingan tengkorak dalam ordo Primata, mamalia cerdas
(Museum of Comparative Zoology, Harvard University)
Ordo Primata tersebar di seluruh dunia, dari ketinggian nol hingga 5000 meter diatas permukaan laut dan menguasai seluruh bioma, bahkan menciptakan bioma baru yaitu perkotaan/urban. Berdasarkan data IUCN, 132 spesies primata berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern), 125 spesies primata dalam status Genting (Endangered), 79 spesies primata berada dalam status Rentan (Vulnerable), 65 spesies primata berada dalam status Kritis (Critically Endangered), 25 spesies primata berada dalam status Terancam Punah (Near Threatened) dan 22 spesies primata belum mendapatkan status konservasi kerana Kekurangan Data (Data Deficient). Penurunan populasi ordo Primata karena perburuan, perambahan hutan dan perubahan iklim.

Peta sebaran prmata selain manusia
(Wikimedia Commons)
Manusia menjadi anggota ordo primata satu-satunya yang menguasai puncak rantai makanan biosfer dan melakukan perubahan signifikan terhadap bentang alam. Oleh karena itu, masa domninasi manusia dalam penanggalan geologi dikenal dengan nama Anthroposen, setelah masa Holosen, yang berakhir pada 5000 tahun yang lalu pada masa Kuarter. Sementara primata selain manusia memiliki peran sebagai penyebar biji-bijian, pengendali populasi serangga hutan dan tanaman konsumsi di hutan. Tentu bila primata selain manusia ini punah maka tidak ada yang mampu melakukan regenerasi hutan dan keberlangsungan peradaban manusia terancam.



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.