Helicoprion adalah genus ikan bertulang rawan dibawah suku Helicoprionidae dari ordo Eugeneodontida., yang hidup pada 290.000.000 tahun lalu di era Cisuralian-Guadalupian dalam masa Permian. Penamaannya berarti "gergaji ulir", memiliki sinonim ilmiah yaitu Lissoprion, Terdapat tiga spesies valid yaitu Helicoprion bessonowi (Karpinsky, 1899), Helicoprion davisii (Woodward, 1886) dan Helicoprion ergasaminon (Bendix-Almgreen, 1966). Sementara ada tiga spesies nomen nudum (masih diragukan) yaitu Helicoprion karpinskii (Obruchev, 1953), Helicoprion mexicanus (Mullerried, 1945) dan Helicoprion svalis (Siedlecki, 1970).
Rekonstruksi Helicoprion bessonowi, 2013 (Dmitry Bogdanov/Wikimedia Commons) |
Spesimen fosil Helicoprion pertama kali berupa gigi hiu berulir ditemukan di Formasi Artinskian, Pegunungan Ural, Russia, oleh Alexander Petrovich Karpinsky pada tahun 1899. Awalnya, fosil gigu hiu purba ini sebagai fosil aminite, namun teridentifikasi sebagai hiu purba yang kemudian diberi nama ilmiah Helicoprion bessonowi. Menyusul kemudian, banyak fosil Helicoprion ditemukan di Pegunungan Ural, Australia barat, Tiongkok dan barat daya Amerika, seperti Arktik Kanada. Meksiko, Idaho, Nevada, Wyoming, Texas, Utah, dan Kalifornia. Hingga kini sudah ditemukan 50% fosil di Idaho dan 25% ditemukan di Pegunungan Ural, Diduga, Helicoprion menguasai lautan Gondwana pada masa Permian. Tidak ada bagian tubuh Helicoprion yang membatu sempurna, karena merupakan ikan bertulang rawan yang tulangnya ikut terurai setelah mati, hanya menyisakan bagian gigi yang merupakan tulang sejati.
Fosil gigi ulir Helicoprion davisii di Glass Mountains, Texas, AS (James St. John/Wikimedia Commons) |
Berdasarkan fosil gigi ulir yang banyak ditemukan berdiameter 17-60 centimeter denagn 61-70 buah gigi, diduga hiu purba ini memiliki ukuran sekitar 10-12 meter dengan ukuran anakan mencapai 3-4 meter, merupakan kerabat Hiu Hantu terpanjang di dunia. Berdasarkan penelitian di tahun 2013, kegunaan gigi berulir ini sebagai penghancur krustasea dan moluska, yang memiliki sistem rahang lipat, mirip seperti rahang Hiu Hantu (Chimaera monstrosa) dan Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni). Keberadaan rahang dengan gigi ulir ini memang menjadi perhatian menarik bagi ilmuwan sejak awal ditemukan di tahun 1899. Dalam menentukan kegunaan gigi ulir Helicoprion, ilmuwan menggunakan metode analogi dengan fosil ikan purba dari ordo Onychodontiformes, yang juga memiliki gigi ulir. Gigi berulir Helicoprion ini menjadi bukti adaptasi dan evolusi ikan purba akan kondisi habitatnya di masa Permian.
Rekonstruksi awal Helicoprion bessonowi, 1899 (Alexander Petrovich Karpinsky/Wikimedia Commons) |
Helicoprion bessonowi ini merupakan hiu unik yang secara kekerabatan dekat dengan Hiu Hantu (Chimaera monstrosa), bersanding dengan Stethacanthus altonensis dan Edestus giganteus. Keunikan hiu purba ini membuktikan keanekaragaman hayati lautan Permian sebelum letusan Trappa Siberia yang memuntahkan 2.000.000-4.000.000 kilometer kubik material vulkanik, dan membunuh 96% kehidupan laut saat itu.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.