Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni) adalah ikan bertulang rawan dibawah genus Mitsukurina dan suku Mitsukurinidae. Memiliki sebutan lokal di Jepang yaitu tenguzame, karena memiliki hidung panjang mirip sosok Tengu dalam mitologi Jepang. Dikenal juga dengan nama Elfin Shark. Sinonim ilmiah untuk Hiu Goblin antara lain Odontaspis nasutus (Bragança, 1904), Scapanorhynchus dofleini (Engelhardt, 1912), Scapanorhynchus jordani (Hussakof, 1909) dan Scapanorhynchus mitsukurii (White, 1937).
Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni) (Dianne Bray/Wikimedia Commons) |
Berdasarkan catatan fosil, Hiu yang berada dalam suku Mitsukurinidae sudah muncul sejak 125.000.000-113.000.000 tahun lalu di era Aptian pada masa Kapur. Kemudian genus Mitsukurina muncul sejak 49.000.000-37.000.000 tahun lalu di masa pertengahan Miosen, sehingga Hiu Goblin dijuluki sebagai fosil hidup. sempat dinyatakan punah, namun ditemukan kembali pada tahun 1898 di pesisir Teluk Sagani, Yokohama, Jepang oleh Alan Owston, ahli biologi dan pengusaha perkapalan yang kemudian menyerahkannya ke Professor Kakichi Mitsukuri dari University of Tokyo dan David Starr Jordan, presiden Stanford University.
Hiu Goblin tercatat memiliki ukuran rata-rata sekitar 300-400 centimeter (10-13 kaki) dan berbobot sekitar 210 kilogram (460 pon), dimana ukuran terbesarnya mampu mencapai panjang sekitar 540–620 centimeter (18–20 kaki) yang ditemukan pada tahun 2000. Dengan ukuran anakan mencapai panjang 82 centimeter dan mencapai puncak kematangan pada ukuran panjang 260 centimeter. Proses perkawinan dan berkembangbiak Hiu Goblin masih belum diketahui karena sulit diamati di laut dalam dengan sebaran yang luas.
Perbandingan ukuran Hiu Goblin dengan manusia dewasa (Kurzon/Wikimedia Commons) |
Dalam memburu mangsa, Hiu Goblin menggunakan organ Lorenzini untuk melacak keberadaan mangsa berdasarkan pancaran elektromagnetik dan hemoglobin yang terlarut dalam air laut. Memangsa hewan laut dalam seperti Hiu Hantu, cumi-cumi, gurita dan ikan laut dalam. Dengan metode menyergap mangsa menggunakan rahang lipat agar tidak sempat kabur yang memiliki jumlah 35–53 gigi atas and 31–62 gigi bawah. Keberadaan rahang lipat ini merupakan ciri khas spesies Lamnifromes basal. Sebagai ikan laut dalam, Hi Goblin memiliki penglihatan yang buruk dan tidak bisa menangkap sinar matahari karena mata tidak memiliki pupil.
Rahang lipat Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni) (Hussakof L. A /Wikimedia Commons) |
Hiu Goblin tersebar di laut dengan kedalaman sekitar 270–960 meter (890–3150 kaki), mampu menyelam hingga kedalaman 1300-1370 meter (4300-4490 kaki) dan terkadang naik ke permukaan pada kedalaman 40 meter (130 kaki). Memiliki persebaran mulai Teluk Meksiko, Suriname, Guyana Perancis, selatan Brazil, Punggung Bukit Atlantik Tengah, Portugal, Senegal, Indo-Pasifik, kawasan Palung Jepang, Oceania hingga Selandia Baru. Dengan suhu laut sekitar 2-20°C (54–68°F), dapat ditemukan juga di perairan dengan suhu sekitar 7-25 °C (45–77°F).
Peta persebaran Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni) (Yzx/Wikimedia Commons) |
Hiu Goblin sering tertangkap tidak sengaja (bycatch) oleh nelayan yang berburu ikan laut dalam menggunakan pukat atau jaring bawah laut. Namun IUCN memasukannya dalam status Resiko Rendah (Least Concern), walau pernah ada penangkapan ratusan ekor Hiu Goblin di barat laut Taiwan pada tahin 2003. Di alam liar, Hiu Goblin terjangkit oleh krustasea parasit Echthrogaleus mitsukurinae dan cacing pita Litobothrium amsichensis & Marsupiobothrium gobelinus. Merupakan mangsa favorit dari Hiu Biru (Prionace glauca),
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.