Tuesday, October 1, 2019

Hiu Mako, si Speedster Lautan

Hiu Mako Sirip Pendek (Isurus oxyrinchus) adalah spesies ikan bertulang rawan dibawah genus Isurus dan anggota suku Lamnidae. Penamaan umumnya diambil dari bahasa Maori, yang digunakan untuk menyebut gigi Hiu, karena gigi Hiu Mako sangat berharga bagi suku Maori. Penamaan ilmiah diambil dari bahasa Latin yaitu isurus berarti "sama panjang" dan oxyrinchus berarti "moncong runcing". Di negara barat dikenal juga dengan nama blue pointer shark atau bonito shark.

Hiu Mako Sirip Pendek (Isurus oxyrinchus)
(Mark Conlin/Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil, genus Isurus sudah ada sejak masa Kapur, dan mulai berkembang di masa Eosen, salah satu spesies Isurus purba adalah Isurus hastalis. Spesimen pertama Hiu Mako Sirip Pendek ditemukan oleh Constantine Rafinesque, ilmuwan Perancis pada tahun 1809 dan diberi nama ilmiah pada tahun 1810. Memiliki sinonim ilmiah antara lain Isurus spallanzani (Rafinesque, 1810), Squalus cepedii (Lesson, 1831), Lamna oxyrhina (Cuvier & Valenciennes, 1835), Oxyrhina glauca (Müller & Henle, 1839), Isurus glaucus (Müller & Henle, 1839), Lamna glauca (Müller & Henle, 1839), Lamna latro (Owen, 1853), Isuropsis dekayi (Gill, 1862), Carcharias tigris (Atwood, 1869), Isurus tigris (Atwood, 1869), Isurus guentheri (Murray, 1884), Lamna huidobrii (Philippi, 1887), Isuropsis mako (Whitley, 1929), Isurus bideni (Phillipps, 1932), dan Isurus tigris africanus (Smith, 1957).

Hiu Mako Sirip Pendek memiliki ukuran rata-rata sekitar 320 centimeter dengan bobot sekitar 0–135 kilogram (132–298 pon). Dimana ukuran betina lebih besar dari pejantan, dengan ukuran betina dewasa mencapai 380 centimeter (12 kaki) dan berbobot 570 kilogram (1260 pon). Spesimen terberat hasil pancingan memiliki bobot 600 kg (1300 pon), ditangkap di perairan California, Amerika Serikat pada tanggal 3 Juni 2013, dan spesimen terpanjang yang pernah ditangkap memiliki panjang 445 centimeter (14.6 kaki) dari Laut Tengah di pesisir Perancis pada tahun September 1973. Sementara spesimen Hiu Mako Sirip pendek terbesar tercatat di perairan Italia pada tahun 1881, dengan bobot 1000 kilogram dengan panjang 400 centimeter. Memiliki ciri antara lain, kulit biru keperakan, terdapat garis pemisah antara biru dan putih di bagian tengah tubuh, memiliki tubuh yang hidrodinamis dengan sirip pendek, mulut kecil, bermata besar dan moncong lancip.

Spesimen mati Hiu Mako Sirip Pendek (Isurus oxyrinchus)
(NOAA/Wikimedia Commons)
Dalam berburu mangsa, Hiu Mako Sirip Pendek tidak hanya mengandalkan rahang kuat dengan gigi tajam, melainkan juga kecepatan berenang dan lompatan yang tinggi, karena Hiu Mako memangsa cumi-cumi, gurita, burung laut, ikan lautan terbuka seperti tengiri, ikan pedang, layaran dan tuna, yang mampu bergerak lincah, berenang cepat dan melompat tinggi untuk kabur dari pemangsa. Dalam sehari, Hiu Mako memakan 3% mangsa dari total bobot tubuhnya. Dalam mengejar mangsa. Hiu Mako Sirip Pendek mampu mencapai kecepatan berenang rata-rata mencapai 68 kilometer/jam (18,8 meter/detik), dengan kecepatan maksimum mencapai 74 kilometer/jam dan melompat setinggi 9 meter. Menjadi yang tercepat dalam suku Lamniformes.

Rupa dari Hiu Mako Sirip Pendek (Isurus oxyrinchus)
(Spotty11222/Wikimedia Commons)
Pada musim kawin, Hiu Mako Sirip Pendek bermigrasi ke perairan hangat sejauh 2,776 kilometer dengan jarak harian mencapai 58 kilometer. Merupakan hewan ovovivipar dengan masa mengandung sekitar 15-18 bulan, dengan 18 ekor anakan yang dilahirkan pada awal musim salju dan musim semi. Namun hanya empat dari 18 ekor anakan yang bisa bertahan hidup hingga dewasa, karena menjadi mangsa utama bagi Hiu Macan Pasir  (Carcharias taurus). Setelah melahirkan, Hiu Mako betina akan beristirahat selama 15 bulan untuk siap dibuahi setiap tiga tahun sekali. Hiu Mako jantan mencapai usia matang saat mencapai usia 8 tahun, sementara betina mencapai kematangan pada usia 18 tahun. Memiliki angka harapan hidup sekitar 27-28 tahun di alam liar.

Hiu Mako Sirip Pendek dapat ditemukan di perairan terbuka beriklim tropis dan sub-tropis, hingga kedalaman 150 meter dengan suhu permukaan mencapai 16°C (61°F). Keberadaan ikan layaran bisa menjadi tolok ukur dan patokan keberadaan Hiu Mako. Sejak tahun 1580-2019 tercatat ada 21 serangan Hiu Mako ke manusia, dengan rincian, satu serangan fatal dan 20 serangan tidak fatal, berupa serangan ke kapal nelayan, speedboat dan sampan pemancing. Menjadi obyek eksotik bagi pemancing karena kemampuannya melawan balik jorang dan melompat tinggi yang menjadi hiburan saar memancing di lautan. Jika dipancing oleh pemancing profesional maka Hiu Mako wajib dilepaskan ke alam liar setelah kail di mulutnya dicabut, agar ekosistem lautan tetap terjaga.

Peta persebaran Hiu Mako Sirip Pendek (Isurus oxyrinchus)
(Chris_huh/Wikimedia Commons)
Mengalami penurunan populasi hingga 70% dalam waktu 2007-2017, akibat maraknya perburuan sirip hiu dan kemampuan berkembangbiak yang lama dengan daya bertahan hidup rendah dan angka harapan hidup yang juga rendah, sehingga IUCN menggolongkannya dalam status Terancam Punah (Endangered) pada tahun 2019, setelah melakukan evaluasi dan pembaruan kepada 56 spesies ikan bertulang rawan dalam ordo Elasmobranchii. Pada bulan Juni 2018, New Zealand Department of Conservation menggolongkan Hiu Mako dalam spesies Tidak Terancam (Not Threatened) dalam kualifikasi "Uncertain whether Secure Overseas" dibawah New Zealand Threat Classification System. Sementara di Indonesia, belum ada aturan resmi yang khusus melindnngi Hiu Mako Sirip Pendek.


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.