Thursday, October 10, 2019

Remora, si Kawan Hiu

Remora (Remora remora) adalah spesies ikan bersirip kipas dari genus Remora dibawah suku Echeneidae dengan ordo Perciformes. Memiliki sebutan umum yaitu Ikan Penghisap Hiu atau shark sucker, Penamaan ilmiahnya dambil dari bahasa Latin yang berarti penunda (delay), sementara penamaain ilmiah untuk suku Echeneidae diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Echeneis, yang berarti menahan perahu.

Remora (Remora remora)
(NOAA CCMA Biogeography Team)
Dalam catatan fosil, Remora sudah ada sejak 33.900.000 tahun yang lalu di masa Oligosen, yang khusus berevolusi sebagai ikan penghisap parasit dan sisa makanan. Pertama kali dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus dalam buku Systema Naturae edisi kesepuluh yang terbit pada tahun 1758. Memiliki sinonim ilmiah antara lain Echeneis bourboniensis (A. H. A. Duméril, 1858), Echeneis remora (Linnaeus, 1758), Echeneis squalipeta (Daldorff, 1793), Echeneis parva (Gronow, 1854), Echeneis remoroides (Bleeker, 1855), Echeneis remeligo (A. H. A. Duméril, 1858), Echeneis postica (Poey, 1860), Echeneis remeligo (Guichenot, 1863), Echeneis borboniensis (Guichenot, 1863) dan Echeneis nubifera (S. Tanaka (I), 1915).

Spesimen awetan Remora (Remora remora)
(RyanSomma/Wikimedia Commons)
Remora memiliki ukuran sekitar 30–110 centimeter (1–3,6 kaki) dan berbobot 1,1 kilogram (2,4 pon), dengan ukuran baku mencapai  62 centimeter dan panjang total mencapai 86 centimeter. Memiliki ciri sirip dorsal atau sirip punggung ikan remora berbentuk oval. Struktur organ pengisap seperti kanal (saluran) yang terbuka dan mampu menghisap kulit hewan laut yang lebih besar. Cakram penghisap pada ikan remora tumbuh di atas kepalanya dan cakramnya terlihat seperti sol di bawah sepatu, berjumlah 22-26 ruas. Tubuhnya yang ramping dan berbentuk mirip torpedo, berfungsi sebagai pengurang gesekan hidrodinamis saat menempel di tubuh hewan laut besar.

Kepala atas Remora (Remora remora)
(Mohammad Moazzam Khan/Wikimedia Commons)
Remora merupakan ikan pemakan parasit dan sisa makanan, yang berfungsi sebagai dekomposer alami dalam ekosistem laut lepas. Biasanya Remora bersimbiosis mutualisme dengan ikan Hiu, mamalia laut (Paus, Lumba-lumba, & Duyung), Penyu, dan ikan Pari Manta, dimana Remora mendapatkan perlindungan dari pemangsa dan ikan yang ditempel bersih badannya dari parasit. Menyedot parasit menggunakan mulut sambil berenang mengikuti induk semang, biasanya menempel di dekat insang karena Remora membutuhkan air berarus agar bisa bernafas, sekaligus menghemat tenaga saat berenang. Memiliki ketahanan akan racun tetrodotoksin yang banyak terkandung dalam parasit lautan. Kadangkala menempel di badan penyelam, bawah kapal dan badan kapal selam karena dianggap hewan laut besar.

Hiu Perawat (Ginglymostoma cirratum) yang ditempel oleh sekawanan Remora
(Duncan Wright/Wikimedia Commons)
Remora dapat ditemukan di seluruh perairan dunia, kecuali kawasan lingkaran Kutub Utara dan Kutub Selatan, karena mengikuti persebaran parasit dan plankton yang banyak ditemukan di kawasan metropolitan lautan. Biasanya hidup berkelompok sekitar 4-5 ekor. Sering ikut terpancing oleh nelayan dan dimanfaatkan sebagai umpan hidup untuk memancing ikan yang lebih besar seperti Tuna, Tenggiri dan Tongkol yang merupakan pemangsa alami Remora di alam liar. IUCN menggolongkannya dalam status Resiko Rendah (Least Concern), karena dengan mudah berkembangbiak dan tidak mengalami penurunan populasi secara signifikan.


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.