Penyerbukan merupakan proses perkembangbiakan tanaman secara generatif, dimana benang sari bertemu putik yang menghasilkan biji, baik terlindung oleh buah atau terbuka, terjadi di bagian bunga. Dalam proses penyerbukan, tanaman tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan dengan bantuan benda hidup (biotik) atau benda mati (abiotik), maupun keduanya.
Lebah Madu (Apis mellifera) sedang menghisap nektar (fir002/Wikimedia Commons) |
Penyerbukan sudah terjadi sejak masa Karbon sekitar 358.900.000-298.900.000 tahun yang lalu, pada saat tumbuhan mulai menguasai daratan karena luasan air laut berkurang dan Pangaea terbentuk. Diketahui, tumbuhan pertama yang melakukan penyerbukan adalah tanaman berbiji terbuka (gymnospermae) dengan bantuan serangga purba raksasa. Pada masa modern, penyerbukan pertama kali dilaporkan secara ilmiah oleh Christian Konrad Sprengel pada abad ke-18, kemudian menjadi dasar ilmu Anthekologi yang berpengaruh pada perkembangan pertanian, hortikultura dan agrikultura.
JENIS-JENIS
Anemogami merupakan penyerbukan alami dengan bantuan benda mati (abiotik) yaitu angin. Dimana angin meniup serbuk sari hingga terlepas dari tangkai dan masuk kedalam putik. Tumbuhan dengan penyerbukan ini memiliki ciri yaitu mahkota bunga berukuran kecil, warna bunga tidak mencolok, memiliki tangkai sari yang tinggi menjulang, tidak menghasilkan nektar, serbuk sari berbulu berbobot ringan dan memiliki putik yang besar. Tercatat, 98% tumbuhan rerumputan merupakan anemogami.
pohon Oak Gigi Gergaji (Quercus acutissima) yang menyerbuk melalui perantara angin (KENPEI/Wikimedia Commons) |
Hidrogami merupakan penyerbukan abiotik dengan bantuan air. Dimana butiran air membawa serbuk sari menuju putik. Tidak ada ciri khusus tanaman hidrogami, biasanya mekar pada saat musim hujan atau berhabitat didekat mata air/perairan. Tercatat hanya 2% jenis tanaman di dunia yang murni hidrogami. Sementara sebagian besar tanaman berbunga dan berbiji terbuka adalah hidrogami.
Hydrilla verticillata yang menyerbuk melalui bantuan air (USGS/Wikimedia Commons) |
Zoogami merupakan penyerbukan biotik dengan bantuan hewan penyerbuk, seperti serangga, mamalia terbang dan burung, yang membawa benang sari menuju putik saat menghisap nektar. Tanaman zoogami memiliki ciri bunga berwarna mencolok, mahkota bunga berukuran besar, menghasilkan nektar dan bunga mengeluarkan bau harum. Tercatat ada 100.000-200.000 jenis hewan berperan menjadi penyerbuk bagi sekitar 250.000 jenis tanaman. Dimana 1500 jenis burung dan mamalia berperan menjadi penyerbuk tanaman. Penyerbukan zoogami sering digunakan dalam perkebunan buah, dengan menaruh sarang lebah disekitar kebun buah.
Lebah Kayu (Xylocopa violacea) sedang menyerbuk bunga Sedap Malam (Selenicereus grandiflorus) (Brocken Inaglory/Wikimedia Commons) |
Antropogami merupakan penyerbukan biotik dengan bantuan manusia. Bertujuan untuk menciptakan varietas unggul tanaman untuk kepentingan estetika dan kebutuhan pangan. Tumbuhan yang layak untuk antropogami memiliki ciri bukan bunga tunggal, kepala putik tertutup dan serbuk sari sulit rontok. Teknik penyerbukan antropogami sudah ada sejak abad ke-18, masa awal munculnya ilmu agrikultur modern.
Metode penyerbukan dengan bantuan manusia (Luther Burbak/Wikimedia Commons) |
Hingga kini metode penyerbukan buatan semakin dikembangkan untuk mempercepat panen dan mengatasi masalah pertanian akibat perubahan iklim global. Menjadi bukti bahwa manusia merupakan bagian alam yangmemiliki peran besar pada perubahan alam.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.