Annelida merupakan kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Berasal dari bahasa Latin, annelius yang berrarti cincin kecil. Tercatat terdapat 22.000 spesies Annelida di dunia, dengan panjang beragam, dari ukuran 1 milimeter hingga 3 meter. Tersebar di air tawar, air laut, dan di tanah seluruh dunia (kecuali Antartika). Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada yang bersifat parasit.
Foto Cacing Darah (Glycaera sp) di Winyah Bay National Estuarine Research Reserve (NOAA Photo Library/Wikimedia Commons) |
Annelida sudah ada sejak 518.000.000 tahun yang lalu di masa Ediacaran, naik ke darat pada 472.000.000 tahun yang lalu di masa awal Kambrian, kemudian mengalami evolusi pada 299.000.000 tahun yang lalu di masa Karbon dan mengalami evolusi lanjutan pada 66.000.000 tahun yang lalu di masa Tersier awal, menjadi annelida yang kita kenal di masa kini. Kemampuannya dalam beradaptasi membuat annelida mampu bertahan dari serangkaian peristiwa kepunahan massal.
Rekonstruksi fosil Burgessochaeta setigera (Obsidian Soul/Wikimedia Commons) |
Annelida memliki ciri memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) & berotot, bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, & metameri, mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus, dan anus), tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab, sistem respirasi melalui permukaan kulit, sistem saraf berupa ganglion otak & tali syaraf yang tersusun dari tangga tali, sistem peredaran darah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah yang mengandung hemoglobin, sistem ekskresinya berupa nefridia/nefrostom dan bersifat hermaprodit atau berkelamin ganda.
Anatomi Annellida (KDS444/Wikimedia Commons) |
Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu Annelida mempunyai dua buah alat kelamin yaitu jantan dan betina, tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi. Perkembangan anakan annelida juga unik, yaitu tumbuh memanjang dengan menumbuhkan segmen tubuhnya, hingga mencapa usia matang seksual. Musim kawin annelida terjadi pada musim hujan atau musim semi, saat dimana makanan melimpah.
Klasifikasi/Pembeda
Polychaeta, merupakan kelompok annelida yang memiliki rambut di sekujur tubuhnya dan memiliki bagian ekor berbentuk mirip dayung. Berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Rambut pada spesies ini berfungsi sebagai sensor pada saat berada di sedimen air laut. Memiliki panjang tubuh 5-10 centimeter dengan diameter 2-10 milimeter. Biasanya dimanfaatkan sebagai umpan pancing dan bahan makanan, karena kaya protein dan menjadi obat antibiotik alami. Memiliki 12.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia, seperti Cacing Wawo (Lysidice oele), Cacing Palolo (Palola viridis) dan Cacing Laut (Neanthes virens).
Fragmen "keberagaman cacing laut" dalam lukisan Das Meer karya Matthias Jacob Schleiden (NOAA Library Collection/Wikimedia Commons) |
Oligochaeta, merupakan kelompok annelida yang bertubuh licin, basah, dan memiliki sedikit rambut di tubuhnya, biasanya ditemukan didalam tanah dan tempat lembab. Memiliki panjang maksimal 300 centimeter, dengan jumlah ruas ditubuhnya mencapai sekitar 9-11 buah, Berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yaitu Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut. Memiliki 10.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia, seperti Cacing Tanah (Lumbricus terestris), Cacing Hutan (Perichaeta musica) dan Cacing Sutra (Tubifex sp).
Cacing Tanah (Lumbricus sp.) (Michael Linnenbach/Wikimedia Commons) |
Hirudenia, merupakan kelompok annelida yang memiliki ciri yaitu tubuh tak berambut, tubuh pipih, memiliki mulut penghisap di ujung tubuhnya dan tubuh depan lebih runcing dibanding tubuh belakang. Memiliki panjang tubuh sekitar 1-30 centimeter, dan bersifat inang dengan menghisap nutrisi mangsa yang terkandung dalam hemoglobin. Mulut hirudenia memiliki gigi kecil setajam silet yang berguna untuk merobek kulit mangsa dan memiliki kalenjar ludah yang memiliki zat pengencer darah. Spesies annelida yang termasuk anggota Hirudenia adalah Lintah Kerbau (Hirudo medicinalis), Lintah Jawa (Hirudo javanica) dan Pacet (Haemodipso zeylanice).
Lintah Kerbau (Hirudo medicinalis) sedang menempel pada kulit manusia. (GlebK/Wikimedia Commons) |
Oleh manusia, annelida dimanfaatkan sebagai penyubur alami lahan perkebunan atau pertanian, obat antibiotik, bahan terapi kesehatan dan bahan makanan. Di alam liar, keberadaan annelida sebagai dekomposer alami yang membuat tanah subur dan mengurai limbah organik hasil buangan makhluk hidup. Tanpa kehadiran annelida, tentu saja merugikan manusia karena hutan tidak bisa memulihkan diri dan tanaman tidak bisa menghasilkan buah & sayuran sebagai sumber nutrisi manusia. Bahkan ada yang mengatakan jika tanpa kehadiran cacing, Bumi hanya akan bisa bertahan selama tiga hari.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.