Tuesday, January 8, 2019

Tanaman Berbiji Keras yang Unik

Gymnospermae merupakan tumbuhan berbiji terbuka, yang memiliki ciri fisik berupa bakal biji tumbuh di megasporofil (daun buah), berhabitat semak, perdu atau pohon, memiliki akar tunggang, memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang, memiliki bunga terpisah, daun pipih dan lebar/ lancip, zigot dilindungi oleh biji, ada epidermis, mesofil dan tulang daun pada struktur dan fungsi jaringan daun, reproduksi secara seksual, batang memiliki penebalan sekunder, sporofil terpisah atau membentuk strobilus jantan & betina, dan alat reproduksi berbeda individu atau dalam satu individu ada sepasang alat reproduksi. Membuatnya tahan cuaca dan kondisi ekstrim.

Sketsa gambar macam-macam tumbuhan berbiji terbuka
(F.A. Brockhaus/Wikimedia Commons)
Tumbuhan berbiji terbuka sudah ada sejak 383.000.000 tahun yang lalu pada akhir masa Karbon, kemudian mengalami percabangan genetika sekitar 319.000.000 tahun yang lalu dan menjadi tumbuhan dominan di Bumi selama masa Mezosoikum, sekitar 251.000.000-66.000.000 tahun yang lalu, setelah peristiwa kepunahan massal di akhir masa Permian. Selama masa Mezosoikum, tumbuhan berbiji terbuka menjadi makanan favorit dinosaurus dan menjadi media bantu dalam proses penyerbukannya dan penyebaran bijinya. Tumbuhan berbiji terbuka kebanyakan tersebar di belahan utara dan selatan Bumi.

Tumbuhan berbiji terbuka, memiliki 14 suku utama, 88 genera utama, yang terdiri dari 1.000 spesies utama, dengan rincian yaitu Coniferophyta memiliki 6-8 suku, dengan total 65-70 genera dan 696 spesies, Cycadophyta memiliki 2-3 suku, dengan total 11 genera dan 338 spesies, Gnetophyta memiliki 95-100 spesies dan Ginkgophyta hanya memiliki satu spesies. Di masa Kuarter, tumbuhan berbiji terbuka menjadi tumbuhan dengan spesies paling banyak nomor dua, setelah tumbuhan berbunga.

KLASIFIKASI/PEMBEDA

Coniferophyta, merupakan divisi tumbuhan darat vaskuler yang berisi satu kelas, yaitu Pinopsida, yang memiliki biji terbuka dan terbungkus cangkang kerucut/runjung. Sebagian besar didominasi oleh pohon dan sisanya semak, seperti pohon cedar, pinus, cemara, juniper, redwood, damar dan masih banyak lagi. Pada tahun 1998, terdapat delapan suku, 68 genera dan 629 spesies. Banyak ditemukan di belahan utara Bumi, menjadi elemen penting dan utama dalam ekosistem Taiga. Tumbuhan konifer muncul sejak 300.000.000 tahun yang lalu, menjadi tumbuhan utama selama masa Mezosoikum, kemudian bagian seksual tumbuhan konifer berevolusi pada 60.000.000-120.000.000 tahun lalu saat memasuki masa Tersier. Di masa mezosoikum, tumbuhan konifer merupakan makanan favorit dinosaurus herbivora. Dengan bobot tubuh yang sangat berat, dinosaurus mampu memecahkan biji konifera yang sangat keras.

Pohon Fir Pegunungan Rocky (Abies lasiocarpa)
(Walter Siegmund/Wikimedia Commons)
Tumbuhan runjung terkenal akan ketahanannya terhadap cuaca dan kondisi ekstrim dan hijau sepanjang tahun (evergreen). Selain itu, mampu mencapai tinggi mencapai ratusan meter dan berumur ribuan tahun. Namun menjadi spesies tumbuhan invasif bagi kawasan hutan hujan tropis, karena kemampuannya menyerap banyak air dan unsur hara dalam tanah. Kini, kambium tumbuhan konifer dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas dan aromaterapi. Dalam perkembangbiakannya, tumbuhan konifer menerbangkan putik menuju serbuk sari dengan bantuan angin, air dan hewan. Untuk menyebarkan bijinya, tumbuhan runjung menggunakan bantuan burung dari suku Corvidae yang mampu membawa pergi 32.000 buah biji konifera sejauh 12-22 kilometer dan ditaruh di kedalaman 2-3 centimeter. Selain itu, untuk beberapa jenis tumbuhan konifera memiliki cangkang sangat keras, sehingga perlu panas yang cukup untuk membukanya.

Ginkgophyta, merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki ciri kulit batang berwarna abu-abu terang atau coklat kelabu, dan memiliki buah yang menggantung dan berdaging. Dari lima suku yang ada, hanya ada satu suku dan satu spesies yang tersisa, yaitu Pohon Maidenhair (Ginkgo biloba). Tersebar dominan di kawasan beriklim sub-tropis seperti Asia Timur.

Pohon Maidenhair (Ginkgo biloba)
(Cayambe/Wikimedia Commons)
Tumbuhan ginkgo sudah ada sejak 270.000.000 tahun yang lalu pada era Permian, dan mengalami evolusi lanjutan pada era Paleogen di masa Tersier. Menjadi tanaman dominan pada saat era awal Mezosoikum, namun banyak yang ikut punah pada saat peristiwa kepunahan massal Cretaceous-Tersier. Di masa kini, tanaman ginkgo menjadi tanaman hiasan rumah dalam wujud bonsai dan menjadi bahan obat herbal tradisional.

Cycadophyta, merupakan tanaman berbiji terbuka yang memiliki batang silinder dan daun panjang beruas panjang, sering tertukar wujudnya dengan palem, dengan perbedaan yaitu buah terletak di tengah puncak pohon sikas. Tersebar di kawasan sub-tropis dan tropis diantara 17° Lintang Utara-28° Lintang Selatan, dari kawasan Amerika Tengah & Karibia hingga Australia & Asia Tenggara. Memiliki buah yang mampu mencapai panjang 30 centimeter.

Pohon Ratu Sago (Cycas rumphii) sedang berbuah
(Raul654/Wikimedia Commons)
Tumbuhan sikas muncul sejak 250.000.000 tahun lalu pada masa Permian, terpisah dengan tumbuhan berbiji terbuka lainnya pada 135.000.000 tahun lalu dan berevolusi kembali pada 12.000.000 tahun lalu. Salah satunya adalah Pakis Haji Jawa (Cycas javana) dan yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia yang semakin terancam punah. Sementara yang umum ditemui adalah Ratu Sago (Cycas rumphii), yang kerap dijadikan sebagai penghias taman, karena keunikan bentuk dan hijau sepanjang tahun. Namun, tumbuhan sikas menyerap nitrogen dalam tanah, sehingga buahnya mengandung kadar nitrogen dioksida yang beracun bagi mamalia.

Gnetophyta, merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki ciri umum berupa berdaun tunggal saling berhadapan, batang berkayu tanpa saluran getah, bunga majemuk berbentuk bulir dan tumbuh di ketiak daun. Diantara keempat divisi tumbuhan berbiji terbuka, tanaman gnetophyta yang paling maju secara evolusi, karena mendekati tumbuhan berbunga. Sehingga rupa tumbuhan gnetophyta sepintas mirip tumbuhan berbunga. Terdiri dari delapan genera, tiga suku dan 70 spesies. Tersebar di wilayah tropis di belahan khatulistiwa Bumi.

Buah Melinjo (Gnetum gnemon)
(BotGardBln1105C/Wikimedia Commons)
Tanaman gnetophyta sudah muncul sejak 146.000.000 tahun yang lalu pada masa Cretaceous awal, kemudian menjadi tanaman dominan saat masa Paleogen dan Neogen di awal masa Tersier. Salah satu tumbuhan gnetophyta yang ada di sekitar kita adalah Melinjo (Gnetum gnemon), yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar cemilan emping, sayur bening/sayur asam dan serabut kulitnya untuk bahan jala. Selain itu bermanfaat sebagai pohon peneduh kota.

Oleh peradaban manusia, organ dan bagian tubuh tanaman berbiji terbuka dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas, bahan bakar terbarukan, bahan meubel, bahan cat, aromaterapi, hiasan & buah tangan, produk makanan dan menjadi sentra wisata alam. Walau tumbuhan berbiji terbuka mengalami sedikit domestikasi dibanding tanaman berbunga.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.