Sunday, January 13, 2019

Tumbuhan Hijau Pelindung Vegetasi Perintis

Bryophyta adalah divisi tumbuhan tak berbunga yang sel-sel penyusunnya sudah terspesialisasi. Merupakan salah satu jenis kormophyta berspora selain tumbuhan paku (pterophyta). Berasal dari kata bryo yang dapat diartikan lumut dan phyton atau tanaman dalam bahasa Yunani.

Koloni lumut dibawah pohon dalam kawasan  Allegheny National Forest, Pennsylvania, Amerika Serikat
(IvoShandor/Wikimedia Commons)
Nenek moyang Bryophyta sudah muncul sejak 443.000.000 tahun yang lalu di masa Silur, dan mulai berevolusi saat mulai naik ke darat pada 358.000.000 tahun yang lalu di masa Ordovician. Lumut berevolusi dari alga di lautan yang naik ke darat pada masa Ledakan Cambrian. Dibanding divisi tanaman lainnya, Bryophyta berevolusi dua-tiga kali lebih lambat. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang menjadi habitat lumut relatif tidak banyak berubah, seperti dingin, lembab dan basah. Pada awal masa pembentukan Bumi, lumut menyerap dan mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer yang sangat tinggi.

Bryophyta memiliki ciri-ciri tidak berpembuluh dan tidak berakar, tidak mempunyai batang sejati, berkembang biak dengan spora, fase sporofit lebih dominan, mengalami pergiliran keturunan dimana contoh tumbuhan berspora lebih dari dua jenis, memiliki daun steril dan fertil yang berguna untuk menghasilkan spora, gametofit berumur lebih panjang dari sporofit, mempunyai rhizoid sebagai pengganti akar, mengalami pertumbuhan membesar, letak gametogonium dibedakan menjadi homotalus (berumah satu) dan heterotalus (berumah dua).

Bryophyta memiliki tiga kelas, tiga belas ordo, 23 genera dan 12.000-21.000 spesies yang dominan berada di kawasan beriklim tundra dan zona alpinus di pegunungan, dengan tinggi bervariasi dari 0,2-10 centimeter hingga 50 centimeter. Di masa kini, lumut juga menjadi salah satu pencipta ekosistem perkotaan dan berperan mengurangi kadar karbon dioksida di perkotaan. 

KLASIFIKASI/PEMBEDA

Hepaticopsida, atau Marchantiophyta, dikenal dengan nama Lumut Hati, merupakan kelompok tanaman bryophyta yang memiliki ciri, struktur tubuhnya berbentuk lobus yang menyerupai hati pada manusia, memiliki dinding tebal untuk adaptasi dengan lingkungan, gametofit terkadang memiliki kutikula, tidak memiliki jaringan meristematik, sporofit tumbuh terbatas dan sistem reproduksi secara generatif (oogami) dan vegetatif (fragmentasi, tunas, kuncup eram). Memiliki tujuh ordo yaitu Takakiales, Calobryales, Jungermanniales, Metzgeriales, Marchantiales, Sphaerocarpales dan Monocleales, dengan jumlah mencapai 6500 spesies. 

Sketsa "Hepaticae" dalam lukisan Kunstformen der Natur (1904)
(Ernst Haekel/Wikimedia Commons)
Anthocerotopsida, atau Anthocerotae, dikenal dengan nama Lumut Tanduk, merupakan kelompok tanaman bryophyta yang memiliki ciri, struktur tubuh berbentuk kapsul menyerupai tanduk, bentuk tubuh thallus, sel pada anthocerotopsida terdiri dari kloroplas dan pyrenoid, siklus hidup lebih didominasi gametofit, rimpang hanya terdapat satu jenis saja, Sporogonium memiliki panjang 10-15 cm, Kandungan asam nukleat dekat dengan tumbuhan berpembuluh, dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup, kolumela diselubungi jaringan yang menghasilkan spora dan berhabitat di daerah lembab & basah. Hanya memiliki satu ordo yaitu Anthocerotales, dengan jumlah diperkirakan mencapai 300 jenis, dimana hanya 100-150 spesies yang sudah diidentifikasi dan diberi nama.

Phaeoceros laevis
(Wikimedia Commons)
Bryopsida, atau Musci,  dikenal dengan nama Lumut Daun, merupakan kelompok tanaman bryophyta yang memiliki ciri, rupa spiral berwarna hijau muda sampai kecoklatan jika sudah mati, tidak melekat pada substratnya melainkan bagian akar yang melekat pada tempat tumbuhnya, terdiri dari batang, daun & rimpang, siklus hidup gametofit lebih mendominasi, tidak berpembuluh, struktur tubuh relatif kecil, tidak mempunyai akar, dan reproduksi vegetatif degan spora. memiliki lima sub-kelas yaitu Spagnidae, Andreacidae, Buxbaumidae, Bryidae dan Polytrichadae. Sedangkan ordo meliputi Spagnales, Andreacales, Buxbaumiales, Fissidentales, Discranales, Pottiales, Grimmiales, Funariales, Schistostegales, Tetraphidales, Eubryales, Isobryales, Hookeriales, Hypnobryales, Polytrichadae, Polytrichales dan Dawsoniales, dengan jumlah mencapai 14.500 spesies. 

Sketsa "Muscinae" dalam lukisan Kunstformen der Natur (1904)
(Ernst Haekel/Wikimedia Commons)
Oleh peradaban manusia, lumut dianggap mengurangi keindahan suatu tempat, namun sebenarnya memiliki banyak kegunaan seperti dapat meningkatkan kelembaban tanah sehingga tanah yang cocok untuk pertanian, melindungi vegetasi perintis, bahan obat hepatitis, bahan alternatif pengganti kapas, bantalan alami di hutan karena mampu menyerap air dan salju, penghias akuarium, perlindungan benih ikan, oksidator alami di perairan dan bahan bakar alternatif. 

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.