Thursday, February 7, 2019

Bambu, tanaman rumput keras kaya manfaat

Bambu adalah tanaman rumput berbatang keras dari subsuku Bambusoideae dibawah suku Poaceae. Berasal dari kata bambu (ಬಂಬು) dalam bahasa Kannada, India, yang kemudian diserap oleh bahasa Indonesia, bahasa Melayu dan bahasa Inggris.

Hutan bambu di Kwazulu, Natal, Afrika Selatan
(Tharish/Wikimedia Commons)
Menurut jurnal berjudul "Evolution of the bamboos (Bambusoideae; Poaceae): a full plastome phylogenomic analysis" karya William P. Wysocki dan kolega dari Northern Illinois University yang diterbitkan melalui portal jurnal BMC pada 18 Maret 2015, diketahui nenek moyang bambu muncul pada 65.000.000 tahun yang lalu, atau sesaat setelah peristiwa kepunahan massal Cretaceous-Paleogen. Diduga batang keras bambu muncul akibat adaptasi dan evolusi atas perubahan iklim secara ekstrim. Hingga kini, Bambu masih mempertahankan bentuk awalnya dan dimanfaatkan oleh peradaban manusia sejak 3000-2400 tahun yang lalu.

Hutan bambu di Huangshan, Tiongkok
(JesseW900/Wikimedia Commons)
Bambu merupakan tanaman dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, menurut Guiness Book of World Record, dimana mampu tumbuh hingga ketinggian 91 centimeter dalam tempo 24 jam, dengan kecepatan tumbuh 4 centimeter per jam, 2,54 centimeter per 40 menit. dan1 milimeter per 90 detik. Mampu tumbuh hingga ketinggian 40 meter dengan diameter batang mencapai 25-30 centimeter, juga menjadikan bambu sebagai tanaman rumput terbesar di dunia.

Hutan bambu di Perancis
(Alain Van den Hende/Wikimedia Commons)
Dalam berkemhangbiak, bambu menggunakan cara seksual, dengan bunga, yang muncul tiap 65-120 tahun sekali dengan teknik penyerbukan menggunakan bantuan angin (anemogami) dan aseksual dengan menumbuhkan tunas dari akar rimpang bambu, yang biasa dikenal sebagai rebung, muncul tiap 3-4 bulan sekali pada musim hujan. Butuh waktu 2-5 tahun untuk bambu tumbuh dan 5-8 tahun untuk matang seksual. 

Bunga bambu yang sudah matang
(Bamboobotanicals/Wikimedia Commons)
Tunas bambu atau Rebung
(Vijayanrajapuram/Wikimedia Commons)
Bambu memiliki 115 genera dengan jumlah mencapai 1450 spesies dengan rincian, marga Olyreae memiliki 21 genera, marga  Bambuseae memiliki 91 genera, dan marga  Arundinarieae memiliki 16 genera, tersebar diantara 50 derajat Lintang Utara, seperti pulau Kuril-Sakhalin, Jepang, Tiongkok, Pegunungan Himalaya, Semenanjung Korea & Sub-sahara Afrika, hingga 40 derajat Lintang Selatan, seperti Asia Tenggara, Asia Selatan, Madagaskar, Pegunungan Andes dan Argentina dari ketinggian 0-4300 meter diatas permukaan laut, dengan suhu diantara 31 derajat Celcius hingga -29 derajat Celcius.

Wilayah sebaran bambu di dunia
(Wikimedia Commons)
Oleh peradaban manusia, bambu memiliki banyak manfaat sebagai bahan baku hunian, alat masak tradisional dan tunas bambu atau rebung dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan. Di alam liar, bambu menjadi rumah bagi ular seperti Ular Anang (Ophiophagus hannah), Kobra Jawa (Naja sputatrix) & Tikus Buluh (Rhizomys sumatrensis), menjadi sumber makanan bagi Panda Raksasa Tiongkok (Ailuropoda melanoleuca).



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.