Guanlong wucaii adalah spesies dinosaurus theropoda pemangsa dari suku Proceratosauridae, yang hidup pada 160.000.000 tahun yang lalu pada era Oxfordian di masa Jurassic akhir. Berasal dari gabungan kata dalam bahasa Mandarin yaitu 冠, yang berarti Mahkota, dan 龍, yang berarti Naga. Sementara kalimat, 五彩 (wǔcǎi), yang berarti banyak warna.
Rekonstruksi fosil Guanlong wucaii (Durbed/Wikimedia Commons) |
Fosil Guanlong pertama kali ditemukan oleh tim ekspedisi gabungan dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology & George Washington University, yang dipimpin oleh Xu Xing, di Formasi Shishugou yang terletak di Dzungaria, Xinjiang, Tiongkok pada tahun 2006. Temuan berupa tengkorak dan beberapa bagian dada serta tulang belakang, diberi kode IVPP V14531. Kemudian di tahun yang sama, ditemukan kembali spesimen fosil Guanlong yang diberi kode IVPP V14532. Temuan ini saling melengkapi.
Spesimen fosil Guanlong berkode IVPP V14532 (Kabacchi/Wikimedia Commons) |
Guanlong memiliki ukuran panjang sekitar 300 centimeter dengan bulu menutupi tubuhnya, dan memiliki jengger yang ada di kepalanya, diduga sebagai daya tarik seksual saat musim kawin. Menurut jurnal "A basal tyrannosauroid dinosaur from the Late Jurassic of China" karya Xu Xing dan kolega yang terbit pada tanggal 9 Februari 2006 melalui portal jurnal Nature, PubMed dan PLOS One.
Bagan perbandingan GUanlong wucaii dengan manusia dewasa (I.Reid/Wikimedia Commons) |
Menurut Xu et al (2006), dua spesimen fosil yang ditemukan diduga masih berusia muda, diperkirakan spesimen berkode IVPP V14531 sudah matang di usia 7 tahun dan mati di usia 12 tahun, sementara spesimen berkode IVPP V14532 mati di usia 6 tahun pada masa pertumbuhan. Hal ini bisa diamati dan melakukan analisis pada ukuran jengger dan tengkorak Guanlong. Dimana semakin dewasa usia Guanlong, semakin besar jenggernya. Perilaku serupa juga ditemukan pada Monolophosaurus dan Dilophosaurus.
Replika fosil Guanlong dan Alioramus (Kumiko/Wikimedia Commons) |
Secara kekerabatan, Guanlong berkerabat dekat dengan Proceratosaurus, Kileskus, Sinotyrannus, Juratyrant dan Stokesosaurus, yang kelak menurunkan dinosaurus dari suku Tyrannosauridae yang menjadi pemangsa puncak di masa Cretaceous. Berdasarkan analisa kekerabatan yang dilakukan oleh Stephen L. Brusatte dan Thomas D. Carr pada 2 Februari 2016, dalam jurnal berjudul "The phylogeny and evolutionary history of tyrannosauroid dinosaurs" yang terbit melalui portal jurnal Nature.
Bagan evolusi dinosaurus bersuku Tyrannosauridae (Brusatte & Carr/Nature) |
Temuan dinosaurus berjengger ini mengubah paradigma mengenai garis evolusi dinosaurus, dimana Eurasia menjadi tanah leluhur para dinosaurus. Selain itu, wujud dinosaurus yang selama ini digambarkan sebagai kadal bersisik, ternyata berbulu dengan warna cerah seperti hurung masa kini. Berikutnya akan dibahas mengenai hulu dinosaurus.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.