Tuesday, February 26, 2019

Kantong Semar, tanaman karnivora khas Kalimantan

Kantong Semar (Nepenthes rajah) adalah tanaman karnivora dari suku Nepenthaceae, berasal dari kata dalam bahasa Yunani Kuno, yaitu νηπενθές τ (Nepenthe) yang berarti memabukan dan Rajah yang diambil dari gelar Sir James Brooke yang menguasai daerah Sarawak, Malaysia saat masa kolonialisme. Sementara di Indonesia, dikenal dengan nama Kantong Semar, karena mirip kantung milik Semar, tetua Punakawan di Pewayangan Jawa. Memiliki sebutan lain yaitu Piala Monyet, dan di luar negeri dikenal dengan nama Tropical Pitcher Plant.

Kantong Semar di Kinabalu Mesilau, Malaysia
(Jeremiah Harris/Wikimedia Commons)
Kantong Semar memiliki sejarah penemuan yang panjang yaitu, ditemukan pada 1858 di lereng gunung Kinabalu oleh  Hugh Low, lalu diberi nama oleh  Joseph Dalton Hooker pada tahun 1859. Kemudian pada tahun 1862, Alfred Wallace memasukan Kantong Semar dalam jurnal perjalanan miliknya, yaitu Malay Archipelago. Kemudian resmi masuk klasifikasi ilmiah pada 1883, dalam buku Gartenflora.

Ilustrasi Kantong Semar dalam buku The Garden, 1882
(Wikimedia Commons)
Kantong Semar bisa tumbuh hingga ukuran panjang mencapai 41 centimeter lebih, dengan lebar mencapai 20 centimeter. Merupakan tumbuhan menjalar yang hidup sebagai epifit di pohon berkayu keras, melalui batang menjalar selebar 30 milimeter, namun bisa mencapai panjang 3-6 meter. Ukuran daun memiliki panjang sekitar 50 centimeter dan lebar mencapai 15 centimeter. Walau tergolong tumbuhan karnivora, Kantong Semar tetap berfotosintesis seperti tumbuhan normal.

Kantong Semar yang menempel di bawah pohon di Kinabalu Mesilau, Malaysia
(Jeremiah Harris/Wikimedia Commons)
Dalam memancing serangga, reptil kecil dan mamalia kecil, Kantong Semar menggunakan aroma harum melalui bunga yang menjadi umpan bagi serangga atau mamalia kecil, yang kemudian terperosok dalam kantong di bawah daunnya, yang berisi cairan asam untuk mencerna tubuh hewan yang ada di dalam kantong tersebut. Tiap kantong berisi 3,5 liter air dan 2,5 liter cairan asam, yang memiliki keasaman tingkat 3 pada saat membuka dan bersifat netral saat masih tertutup. Setiap hewan kecil yang masuk dalam kantung asam tidak bisa keluar karena dinding kantung memiliki bulu lengket.

Seekor kadal kecil terjebak di dalam Kantong Semar
(Rbrtjong/Wikimedia Commons)
Namun tidak semua serangga dan mamalia kecil bisa terjebak dalam kantong asam milik Kantong Semar, karena bersimbiosis mutualisme dengan Semut dan Tikus Gunung (Rattus baluensis), yang bertugas sebagai penyerbuk dan penyubur Kantong Semar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Rohan H. Clarke dan kolega dari Monash University, Australia, pada tanggal 14 Juni 2011, yang dilaporkan dalam jurnal berjudul "A Unique Resource Mutualism between the Giant Bornean Pitcher Plant, Nepenthes rajah, and Members of a Small Mammal Community" yang terbit melalui portal jurnal PLOS One.

Tikus Gunung (Rattus baluensis) yang mengunjungi Kantong Semar
(R.H. Clarke et al/Wikimedia Commons)
Kantong Semar merupakan tanaman gunung yang hidup di ketinggian 1500-2650 meter diatas permukaan laut, dengan suhu sekitar 25℃-30℃ dan kelembaban mencapai 65%-75%, bahkan 95%. Tersebar di seluruh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan di pulau Kalimantan. Keberadaannya mulai berkurang di alam liar akibat perambahan hutan, sehingga IUCN menggolongkannya dalam daftar Terancam Punah (Endangered), sementara CITES menggolongkannya dalam daftar Appendix I, dalam artian perdagangannya diawasi secara ketat oleh lembaga yang bersangkutan di tiap negara. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menerbitkan aturan Peraturan Menteri LHK No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, tentang Jenis Tumbuhan Satwa yang Dilindungi, yang terbit pada tanggal 29 Juni 2018.

Peta Persebaran Kantong Semar
1- N. boschiana, 2- N. burbidgeae, 3- N. clipeata
4- N. ephippiata, 5- N. fusca. 6- N. klossii
7- N. lowii, 8- N. maxima, 9- N. mollis
10- N. oblanceolata, 11- N. pilosa, 12- N. rajah
13- N. stenophylla, 14- N. truncata, 15- N. veitchii
(Eric Gaba/Wikimedia Commons)
Oleh peradaban manusia, Kantong Semar sejak lama dimanfaatkan sebagai sumber pangan bagi penduduk lokal dan tanaman hias. Bisa menjadi sumber minuman alternatif bagi pendaki yang mendaki gunung di sekitar Kalimantan. Bahkan menjadi inspirasi kreator Pokemon untuk menciptakan karakter Victreebel dalam waralaba Pokemon.


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.