Sinraptor dongi adalah spesies dinosaurus theropoda carnosauria dari suku Metriacanthosauridae dibawah sub suku Metriacanthosaurinae, yang hidup pada 160.000.000 tahun yang lalu di masa Jurassic. Berasal dari bahasa Latin, Sino untuk menyebut wilayah Tiongkok, dan Raptor yang berarti pencuri. Sementara nama belakang dongi merupakan bentuk penghargaan untuk Dong Zimming, ahli paleontologi asal Tiongkok.
Rekonstruksi fosil Sinraptor dongi (Nobu Tamura/Wikimedia Commons) |
Spesimen fosil Sinraptor dongi pertama kali ditemukan oleh tim ekspedisi Kanada-Tiongkok pada tahun 1987 di Formasi Shishugou, barat laut Tiongkok, diberi kode IVPP 10600. Kemudian dideskripsikan sebagai spesies baru oleh Philip J. Currie dan Zhao Xijin pada tahun 1994. Sekarang, fosil Sinraptor dongi dipajang di Zigong Dinosaur Museum, Zigong, Tiongkok. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "A new carnosaur (Dinosauria, Theropoda) from the Jurassic of Xinjiang, People's Republic of China" yang terbit pada tahun 1993 melalui Canadian Journal of Earth Sciences.
Spesimen fosil berkode IVPP 10600 (Zhangzhugang/Wikimedia Commons) |
Philip J. Currie dan Zhao Xijin (2004) memperkirakan Sinraptor dongi memiliki tinggi sekitar 300 centimeter dan panjang sekitar 760 meter. Tergolong pemburu besar di zaman Jurassic di kawasan Eurasia yang masih berwujud hutan konifer saat itu. Bahkan dalam studi Danke dan kolega dalam buku berjudul In: Mesozoic Vertebrate Life yang terbit pada tahun 2001, menemukan bahwa ada beberapa luka bekas gigitan pada tengkorak Sinraptor, diduga hasil pertarungan sesama pejantan saat musim kawin atau berebut mangsa.
Replika fosil Sinraptor dongi di Royal Tyrrell Museum (Ian Armstrong/Wikimedia Commons) |
Secara kekerabatan, menurut Carrano, Benson & Sampson (2012), anggota suku Metriacanthosauridae seperti Sinraptor dan Yangchuanosaurus berkerabat dekat dengan Allosaurus fragilis di Amerika Utara, Carcharodontosaurus saharicus di Afrika dan Siamotyrannus isanensis di Thailand, bahkan mirip dengan Gagak Hitam (Passer domesticus). Hal ini berdasarkan identifikasi anatomi dan patologi tengkorak Metriacanthosauridae dan Megalosauridae, dimana salah satu ciri khas ialah tulang pinggul yang bisa berdiri sebesar 60 derajat. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "The phylogeny of Tetanurae (Dinosauria: Theropoda)" yang terbit pada tanggal 17 Mei 2012 melalui Journal of Systematic Palaeontology.
Berikutnya kita akan membahas mengenai Yangchuanosaurus, yang merupakan raja dinosaurus pada masa Jurassic. Temuan Metriacanthosauridae di Tiongkok membuktikan bahwa penguasa jaman Jurassic bukan hanya Allosaurus di Amerika Serikat saja, dan mengubah sudut pandang mengenai sebaran pemangsa besar masa Jurassic ini.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.