Saturday, February 9, 2019

Yi Qi, si dinosaurus unik bersayap kelelawar

Yi Qi, adalah spesies dinosaurus dari suku Scansoriopterygidae, yang hidup pada 160.000.000 tahun yang lalu di masa Jurassic pertengahan. Penamaan berasal dari ejaan Mandarin [î tɕʰǐ]; dari kata Mandarin: 翼; huruf pinyin: yì; yang berarti: "sayap" dan 奇; qí; "aneh".

Ilustrasi Yi Qi sedang menangkap mangsa
(Emily Willoughby/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Yi Qi pertama kali ditemukan oleh petani bernama Wang Jianrong. di sebuah lubang tambang di dekat desa Mutoudeng, Qinglong County, provinsi Hebei, Republik Rakyat Tiongkok. Temuan fosil tersebut kemudian dilaporkan dan diserahterimakan ke Shandong Tianyu Museum of Nature pada tahun 2007. Kemudian pada tanggal 7 Mei 2015, tim paleontolog yang berisi Xu Xing, Zheng Xiaoting, Corwin Sullivan, Wang Xiaoli, Xing Lida, Wang Yan, Zhang Xiaomei, Jingmai O'Connor, Zheng Fucheng Zhang dan Pan Yanhong meneliti spesimen fosil berkode STM 31-2, dan mendeskripsikan sebagai spesimen dinosaurus baru dan menamainya Yi Qi, yang merupakan nama dinosaurus paling ringkas dalam International Code of Zoological Nomenclature.

Replika fosil Yi Qi
(Kumiko/Wikimedia Commons)
Yi Qi memiliki ukuran yang mungil dengan panjang sekitar 13-15 centimeter dengan bobot sekitar 380 gram. Yi Qi ditempatkan dalam suku Scansoriopterygidae, karena memiliki karakteristik sayap yang terbentuk dari tiga jari di lengannya, seperti yang dimiliki oleh Epidendrosaurus dan Epidexipteryx. Selain itu, Yi Qi digolongkan dalam klad basal dari Paraves, dinosaurus serupa burung.

Bagan perbandingan Yi Qi dengan manusia dewasa
(Matthew Martyniuk/Wikimedia Commons)
Dalam jurnal berjudul "A bizarre Jurassic maniraptoran theropod with preserved evidence of membranous wings" yang diterbitkan melalui jurnal Nature oleh Xu Xing dan kolega pada tahun 2015, diketahui Yi Qi memiliki sayap yang dilapisi oleh selaput styliform, yang mengandung melanosoma. Hal ini berdasarkan penelitian Xu Xing dan kolega dengan melakukan CT Scan dan dilihat melalui mikroskop elektron pada fosil Yi Qi berkode STM 31-2. Diduga kegunaan sayap berselaput ini untuk bergerak dari pohon ke pohon saat berburu mangsa berupa serangga, seperti yang dilakukan oleh kelelawar masa kini. Hal ini semakin dikuatkan dengan fakta bahwa lokasi ditemukannya fosil Yi Qi adalah hutan konifera pada masa Jurassic.

Rekonstruksi berdasarkan fosil Yi Qi
(Jaime Headden/Wikimedia Commons)
Melalui permodelan tiga dimensi, diperkirakan sayap berselaput Yi Qi memiliki panjang mencapai 60 centimeter dengan luas 638 centimeter persegi dan bobot angkat sayap 0,6 gram per centimeter persegi. Lebih ringan dibanding bobot angkatan sayap maniraptor lainnya yaitu 1,19 gram per centimeter persegi dengan luas sayap 320 centimeter persegi. Dimana bobot angkatan sayap maksimum burung modern memiliki 2,5 gram per centimeter persegi dan kelelawar memiliki bobot angkatan sayap sebesar 0,6 gram per centimer persegi, agar bisa menghasilkan daya angkat. Tentu bisa disimpulkan bahwa Yi Qi terbang mengepak, bukan terbang melayang. Hal ini juga membuktikan adanya evolusi konvergen makhluk hidup pada masa Mezosoikum. 

Rekonstruksi tiga dimensi Yi Qi
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Pada masa pertengahan Jurassic, Yi Qi  hidup berdampingan dengan spesies reptil terbang purba, pterosauria yaitu Changchengopterus pani, Dendrorhynchoides mutoudengensis, dan Qinglongopterus guoi, & hidup berdampingan dengan Arboroharamiya jenkinsi, hewan serupa mamalia. yang bisa terbang melayang seperti tupai terbang modern. Yi Qi adalah dinosaurus unik yang mengisi relung ekosistem di Formasi Tiaojishan pada masa Jurassic, dan salah satu temuan unik dari Tiongkok.  

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.