Pterosaurus merupakan reptil terbang purba yang pernah ada di Bumi sejak 228.000.000-66.000.000 tahun yang lalu, dari masa Triassic hingga Cretaceous, bisa dibilang merupakan satu-satunya reptil terbang yang ada di Bumi. Sejak fosilnya pertama kali ditemukan oleh Cosimo Alessandro Collini pada tahun 1784, sempat dikira reptil purba yang berenang di air, karena fosil cetakannya terdapat sayap yang mirip dengan sirip, hingga akhirnya dideskripsikan sebagai jenis hewan purba terbaru oleh Georges Cuvier pada tahun 1809. Hingga kini sudah ditemukan ribuan spesimen fosil pterosaurus, namun banyak menyisakan misteri di benak orang awam, seperti bagaimana cara reptil terbang purba ini terbang dan mencari makan. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai hal tersebut.
Adaptasi terbang Pteranodon (Hugo Salais López/Wikimedia Commons) |
Pterosaurus memiliki ukuran sayap yang beragam, mulai dari rentang sayap berukuran 250 milimeter (10 inchi) hingga 10–11 meter (33–36 kaki), sehingga awalnya diduga terbang dengan cara melayang, bahkan sempat diduga tidak bisa terbang. Namun pada tanggal 15 November 2010, Mark Witton dan Michael Habib melakukan penelitian dan pemodelan sayap milik Quetzalcoatlus, Hatzegopteryx dan Arambourgiani, menemukan bahwa pterosaurus mampu melakukan lepas landas dari darat menggunakan lengannya, karena beban angkatan sayap Quetzalcoatlus sekitar 71,91-223,66 Newton/detik, sehingga mampu menciptakan kecepatan terbang sekitar 16,3-24,9 meter per detik, dan diduga mampu mencapai jarak hingga 8000-10.000 kilometer. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "On the Size and Flight Diversity of Giant Pterosaurs, the Use of Birds as Pterosaur Analogues and Comments on Pterosaur Flightlessness" yang terbit melalui portal jurnal PLOS One.
Sementara dari cara terbang ini juga berhubungan dengan teknik memangsa ikan, yang awalnya sempat diduga menggunakan teknik memancing berupa terbang di atas permukaan laut (sea skimming) ala burung Pelikan, setelah penemuan fosil Ikrandraco avatar. Namun pada tanggal 24 Juli 2007, Mark Witton dan kolega yang menemukan bahwa Pteranodon dan pterosaurus pemakan ikan lainnya, menggunakan teknik menyelam untuk menangkap ikan. Hal ini berdasarkan perhitungan rentang sayap, susunan anatomi dan ukuran tulang dada dalam jurnal berjudul "Did Pterosaurs Feed by Skimming? Physical Modelling and Anatomical Evaluation of an Unusual Feeding Method" yang terbit melalui yang terbit melalui portal jurnal PLOS One.
Tentu, walau sudah ada yang membuktikannya, namun di masa depan akan semakin banyak temuan serta bukti yang akan semakin melengkapi & memperluas Teori Menyelam dan Teori Lepas Landas ini. Walau kedua teori ini muncul di abad ke-21, bukan berarti teori lama terbuang, namun bisa saja kembali dimunculkan sesuai temuan yang ada di masa depan.
No comments:
Post a Comment
Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.