Monday, March 25, 2019

Deinocheirus, si lengan menyeramkan dari Tiongkok

Deinocheirus mirificus adalah spesies dinosaurus theropoda serupa burung unta dari genus Deinocheirus, yang berada di bawah suku Deinocheiridae dan merupakan anggota klad Ornithomimosauria, yang hidup sekitar 71.000.000-69.000.000 tahun yang lalu pada masa akhir Cretaceous. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Yunani yaitu deinos (δεινός), berarti "menyeramkan", dan cheir (χείρ), berarti "tangan". Sementara nama belakangnya diambil dari bahasa Latin, yang berarti "aneh/tak lazim".

Ilustrasi Deinocheirus mirificus
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Deinocheirus pertama kali ditemukan oleh Zofia Kielan-Jaworowska, ahli paleontologi Polandia, saat melakukan ekspedisi di Formasi Nemegt, Gurun Gobi, Mongolia, pada tanggal 9 Juli 1965, berupa fosil lengan dengan jari panjang, diberi kode MPC-D 100/18. Kemudian spesimen tunggal ini dibawa ke  Polish Academy of Sciences, Polandia, diberi nama Deinocheirus mirificus oleh Halszka Osmólska dan Ewa Roniewicz pada tahun 1970. Bentuk dinosaurus ini misterius dan sempat diduga sebagai predator, hingga pada tahun 2011, ditemukan fosil tengkorak Deinocheirus di pasar gelap oleh François Escuillé dan Pascal Godefroit, dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences. Spesimen fosil tengkorak Deinocheirus diberi kode MPC-D 100/127. Sejak tahun 2011, diketahui wujud Deinocheirus mirip dengan Therizinosaurus, sehingga mudah untuk dilakukan rekonstruksi skeletal dengan metodologi yang ada.

Replika fosil lengan Deinocheirus mirificus berkode MPC-D 100/18
(Eduard Solà/Wikimedia Commons)
Menurut Yuong-Nam Lee dan kolega dalam jurnal berjudul "Resolving the long-standing enigmas of a giant ornithomimosaur Deinocheirus mirificus" yang terbit pada tanggal 13 November 2014 melalui portal jurnal Nature, diperkirakan Deinocheirus memiliki tinggi sekitar  3,3–3,6 meter (11–12 kaki), ukuran panjang hingga mencapai 11 meter (36 kaki) dengan bobor sekitar 2 ton (2,2 ton pendek) hingga 12 ton (13 ton pendek). Ukuran anakan diperkirakan 74% lebih kecil, yang mampu membesar hingga 94% dari ukuran bayi. Merupakan dinosaurus serupa burung unta terbesar yang pernah ditemukan.

Perbandingan ukuran Deinocheirus dengan orang dewasa
(Slate Weasel/Wikimedia Commons)
Ciri khas Deinocheirus adalah lengannya yang memiliki panjang 2,4 m (7,9 kaki), dengan rincian tulang lengan atas (humerus) memiliki panjang 93,8 centimeter (36,9 inchi), tulang lengan bawah (ulna) memiliki panjang 68,8 centimeter (27,1 inchi), dan tulang telapak tangan memiliki diameter 77 centimeter (30 inchi). Lengan raksasa tersebut memiliki cakar melengkung dengan panjang 19,6 centimeter (7.7 inchi). Menempel pada tulang belikat (scapulacoracoid) berukuran 42 centimeter (17 inchi). Diduga, lengan raksasa Deinocheirus berguna untuk menggapai ranting pohon dan pertahanan diri, dari pemangsa besar seperti Tarbosaurus bataar. Walau dalam catatan fosil, cakar Deinocheirus tidak cukup mampu memenangkan pertarungan melawan pemangsa raksasa. Selain itu, digunakan untuk bertarung memperebutkan betina bagi pejantan saat musim kawin.

Anatomi lengan Deinocheirus mirificus
(IJReid/Wikimedia Commons)
Selain itu Young et. al. (2013), juga menemukan dugaan keberadaan sirip punggung, yang berada di atas dua belas ruas tulang belakang Deinocheirus, yang kemungkinan digunakan sebagai pengatur suhu tubuh, agar suhu tubuh tetap terjaga dan berfungsi sebagai jendela suhu untuk mengeluarkan panas tubuh berlebihan. Diperkirakan mampu membesar hingga 8,5 kali yang disusun dari tulang lunak (ligamen). Kemungkinan lainnya, sirip punggung Deinocheirus berguna untuk pembeda jenis kelamin, dan diduga tubuhnya ditutupi bulu, karena Deinocheirus berdarah panas.

Anatomi tulang punggung Deinocheirus mirificus
(IJReid/Wikimedia Commons)
Berbeda dari dugaan awal bahwa Deinocheirus adalah karnivora, dinosaurus theropoda raksasa ini sebenarnya adalah hewan omnivora tak bergigi yang hidup berkelompok, berdasarkan temuan batu di pencernaan (gastrolith) sebanyak 1400 buah seukuran 8-87 milimeter, yang berfungsi sebagai penggerus tanaman konifer keras dan biji-bijian di dalam perut, serta sesekali memakan moluska dan serangga. Selain itu, berdasarkan analisa tengkorak Deinocheirus, diduga merupakan hewan diurnal, yang aktif di siang hari, dengan kemampuan jelajah mencapai 50 kilometer (31 mil), berdasarkan tulang Deinocheirus yang juga ditemukan di Formasi Djadochta dan Barun Goyot. 

Spesimen fosil tengkorak Deinocheirus mirificus (MPC-D 100/127)
(Derdadort/Wikimedia Commons)
Awalnya, suku Deinocheiridae ditempatkan dalam ordo Carnosauria, karena dianggap sebagai dinosaurus karnivora berlengan panjang, oleh Halszka et. al. (1970). Kemudian dikoreksi oleh John Ostrom pada tahun 1971, yang berpendapat bahwa Deinocheirus termasuk golongan Ornithomimosauria, karena lengannya mirip dengan lengan milik dinosaurus serupa burung unta. Hipotesis di tahun 2004 oleh Peter Makovicky, Kobayashi dan Currie, menguatkan pendapat tersebut. Hingga setelah spesimen fosil tambahan ditemukan dan dirangkai, Deinocheirus mirificus termasuk dalam Ornithomimosauria basal, yang berkerabat dengan Garudimimus dan Beishanlong.



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.