Wednesday, March 27, 2019

Shunosaurus, si leher panjang berekor godam

Shunosaurus lii adalah spesies dinosaurus berleher panjang dari genus Shunosaurus, di bawah sub-ordo Sauropodomorpha, yang hidup sekitar 170.000.000 tahun yang lalu di era Bathonian–Callovian pada masa pertengahan Jurassic. Penamaannya berasal dari kata Shun, yang merupakan sebutan lawas bagi provinsi Sichuan, lokasi penemuan fosil.

Ilustrasi Shunosaurus lii
(Smokeybjb/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Shunosaurus pertama kali ditemukan oleh kelompok mahasiswa jurusan paleontologi yang sedang berlatih penggalian fosil di Formasi Xiashaximiao, dekat Dashanpu, Zigong, Sichuan, Tiongkok, pada tahun 1977. Temuan fosil berupa separuh rangka hampir lengkap yang diberi kode IVPP V.9065, kemudian dibawa ke Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Beijing, Tiongkok dan diidentifikasi sebagai spesies Sauropoda terbaru oleh  Dong Zhiming, Zhou Shiwu dan Zhang Yihong pada tahun 1983. Hingga kini sudah ditemukan 20 lebih spesimen fosil Shunosaurus, dengan kelengkapan mencapai 94%, yang kini dipajang di Tianjin Natural History Museum.

Fosil tengkorak  Shunosaurus lii (IVPP V.90650
(苏你妹~/Wikimedia Commons)
Shunosaurus lii diperkirakan mampu tumbuh hingga mencapai panjang 11 meter (36 kaki). Sementara, Gregory S. Paul (2010) memperkirakan Shunosaurus memiliki panjang sekitar 9.5 meter (31 kaki) dengan bobot sekitar 3 ton (5,3 ton pendek). Memiliki ciri-ciri antara lain leher pendek dengan tengkorak yang luas, pendek dan dalam, serta memiliki ekor yang lebih panjang. Merupakan dinosaurus herbivora yang merumput di bagian bawah hutan konifer, yang mengupas dan memotong daun konifer menggunakan gigi sepanjang 8 centimeter (3.1 inchi).

Perbandingan Shunosaurus lii dengan manusia dewasa
(Slate Weasel/Wikimedia Commons)
Untuk melindungi diri, menurut Dong Zhiming (1989), Shunosaurus memiliki ekor godam yang berfungsi untuk menghalau dan melumpuhkan pemangsa besar seperti Gasosaurus, yang menguasai Formasi Dashanpu di masa Jurassic. Selain itu, kulit Shunosaurus juga dilindungi oleh sisik keras (osteodermi) dan duri punggung yang memiliki ukuran 5 centimeter (2,0 inchi). 

Fosil ekor godam Shunosaurus lii
(Zhangzhugang/Wikimedia Commons)
Awalnya, Shunosaurus ditempatkan dalam suku Cetiosauridae oleh Dong Zhiming (1992), kemudian Paul Upchurch (1995), menempatkan Shunosaurus ke dalam suku  Euhelopodidae, bersama spesies sauropoda Tiongkok lainnya. Lalu, Jeffrey Wilson (2002) menempatkan Shunosaurus ke dalam golongan Eusauropoda basal, yang menjadi leluhur Rhoetosaurus, yang ditemukan di Queensland, Australia.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.