Saturday, March 9, 2019

Sinoceratops, si dinosaurus bercula dari Asia

Sinoceratops zhuchengensis adalah spesies dinosaurus bercula dari subsuku Centrosaurinae dibawah suku Ceratopsidae, yang hidup sekitar 72.000.000-66.000.000 tahun yang lalu pada masa akhir Cretaceous. Penamaan ilmiahnya berasal dari kata Sino- untuk menyebut Tiongkok dari bahasa Latin, lokasi penemuan fosilnya, dan kata dalam bahasa Yunani Kuno, yaitu keras (κέρας) berarti "cula", dan ops (ωψ) berarti "wajah".

Ilustrasi Sinoceratops zhuchengensis
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Sinoceratops pertama kali, berupa serpihan tulang ubun-ubun ditemukan oleh Xu Xing dan kolega pada tahun 2008, di Formasi Xingezhuang, grup Wangshi, provinsi Shandong, Tiongkok, diberi kode ZCDM V0010. Menyusul kemudian ditemukan kembali serpihan fosil ubun-ubun lainnya, diberi kode ZCDM V0011 dan serpihan tempurung kepala yang diberi kode ZCDM V0012. Setelah melakukan identifikasi, pada tahun 2010, ditetapkan sebagai spesies dinosaurus bercula terbaru yang diberi nama Sinoceratops zhuchengensis. Temuan spesies pertama dinosaurus bercula dari Asia ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "First ceratopsid dinosaur from China and its biogeographical implications" yang terbit pada tanggal 13 Juni 2010 melalui portal jurnal Springer.

Spesimen fosil tulang ubun-ubun berkode ZCDM V0010
(Ornitholestes/Wikimedia Commons)
Dalam basis data Saurian Database yang dirilis pada tanggal 6 Desember 2013, Sinoceratops memiliki ukuran panjang 6 meter (19,7 kaki), berbobot 2 ton (2,0 ton panjang; 2,2 ton pendek), dan tinggi sekitar 2 meter (6,6 kaki). Sementara dalam prakiraan Thomas Holtz Jr. pada tahun 2012, Sinoceratops memiliki panjang sekitar 7 meter (23 kaki) dan berbobot 2,3 ton (2.3 ton panjang; 2.5 ton pendek), seberat badak modern.

Perbandingan ukuran Sinoceratops dengan manusia dewasa
(PaleoGeekSquared/Wikimedia Commons)
Sinoceratops memiliki ciri khas unik yaitu kepala besar dengan ukuran 180 centimeter (5,9 kaki) dengan cula besar di area hidung dan tanduk kecil di area jengger, yang berfungsi sebagai ornamen kepala saat musim kawin dan memperebutkan betina, dengan beradu cula. Selain kegunaan cula besar dan tanduk kecil ini untuk melawan predator besar seperti Zhuchengtyrannus. Sama seperti dinosaurus bercula lainnya, Sinoceratops diduga hidup dalam kelompok besar.

Ilustrasi kepala Sinoceratops zhuchengensis.
(Ghedoghedo/Wikimedia Commons)
Awalnya, Xu et. al. (2010) menduga Sinoceratops adalah Centrosaurinae basal, berdasarkan analisis bentuk tengkorak kepala. Namun pada tahun 2017, Kentaro Chiba dan kolega, menyatakan bahwa Sinoceratops tergolong kedalam Centrosaurinae yang bermigrasi ke Asia dari Amerika Utara, melalui Beringia. Hal ini berdasarkan analisis anatomi Sinoceratops yang mirip dengan kerabatnya di Amerika Utara yaitu Diabloceratops dan Medusaceratops. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "New material and systematic re-evaluation of Medusaceratops lokii (Dinosauria, Ceratopsidae) from the Judith River Formation (Campanian, Montana)" yang terbit pada tanggal 28 November 2017 melalui portal jurnal Journal of Paleontology milik University of Cambridge.

Dalam budaya populer, Sinoceratops muncul dalam film Jurassic World: The Fallen Kingdom dan game turunannya, menjadi lawan bagi Carnotaurus saat mengungsi dari letusan gunung. Membuat dinosaurus bercula dari Asia ini memiliki popularitas setara dengan sepupunya yaitu Triceratops.



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.