Monday, March 18, 2019

Tuojiangosaurus, dinosaurus berduri banyak dari Tiongkok

Tuojiangosaurus multispinus adalah spesies dinosaurus berpunggung atap dari genus Tuojiangosaurus dibawah suku Stegosauridae dan ordo Stegosauria, yang hidup pada 160.000.000 tahun yang lalu di era Oxfordian-Kimmeridgian pada masa Jurassic akhir. Penamaan ilmiahnya diambil dari lokasi penemuan pertama fosilnya yaitu sungai (jiāng) Tuo dan kata dalam bahasa Latin, yaitu multus, "banyak", dan spina, "duri".
Ilustrasi Tuojiangosaurus multispinus
(Paleocolour/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Tuojiangosaurus pertama kali ditemukan pada tahun 1974, di tengah proyek Bendungan Wuijaba, yang membendung sungai Tuo, Zigong, Tiongkok. Temuan berupa tengkorak, rahang bawah, tulang ekor dan tulang lengan, diberi kode CV 209, kemudian pada tahun 1977, ditemukan kembali fosil tulang pinggul, tempurung kepala dan rahang bawah yang ditemukan di Formasi Shaximiao, diberi kode CV 210. Pada tahun yang sama, diidentifikasi sebagai spesies Stegosauria terbaru, diberi nama Tuojiangosaurus multispinus, oleh  Dong Zhiming, Zhou Shiwu, Li Xuanmin dan Chang Yijong, agar membedakan dari temuan Stegosauria di Amerika Serikat. Kini, replika fosil Tuojiangosaurus dipajang di Municipal Museum of Chongqing, Beijing Museum of Natural History, di Tiongkok dan Natural History Museum, di London.

Replika fosil Tuojiangosaurus multispinus di Natural History Museum, London
(Ayca Wilson/Wikimedia Commons)
Tuojiangosaurus multispinus memiliki ukuran panjang sekitar 7 meter (23 kaki) dan tinggi 2 meter (6,6 kaki), menurut prakiraan Michael Benson (2012). Sementara, Gregory S. Paul (2010) memprakiraan panjang Tuojiangosaurus sekitar 6,5 meter dan berbobot 2,8 ton. Merupakan stegosauria pertama di Asia yang pertama kali ditemukan dan memiliki temuan fosil paling komplit. Memiliki ciri yang mirip dengan Stegosaurus di Amerika Serikat, dengan 17 pelat atap berwujud segitiga di punggungnya dan sebuah duri melengkung di bahu Tuojiangosaurus.

Bagan perbandingan ukuran Tuojiangosaurus dengan manusia dewasa
(Slate Weasel/Wikimedia Commons)
Dalam jurnal berjudul "A review of Late Jurassic stegosaurs (Dinosauria, Stegosauria) from the People’s Republic of China" karya Susannah Maidment dan kolega dari University of Cambridge, Inggris pada tanggal 21 Februari 2006, mengemukakan bahwa Tuojiangosaurus memiliki perilaku yang mirip dengan Stegosaurus di Amerika Utara yaitu memakan tumbuhan dengan mengunyah menggunakan 25 gigi layaknya pasak dan melindungi diri menggunakan ekor duri (thagomizer), untuk bertahan dari pemangsa puncak seperti Yangchuanosaurus. Namun yang membedakan adalah letak duri di bahu yang berguna sebagai perlindungan ganda dari serangan predator kecil. Sementara fungsi pelat pada punggung Tuojiangosaurus sebagai pengatur suhu tubuh dan jendela suhu saat memindahkan panas ke luar tubuh.

Secara kekerabatan, awalnya Tuojiangosaurus ditempatkan dalam klad Stegosaurinae, oleh Dong Zhiming pada tahun 1977, kemudian Galton (2004) menempatkan Tuojiangosaurus sebagai kerabat Chialingosaurus. Sementara, Susannah Maidment dan Guangbiao Wei (2006) menempatkan Tuojiangosaurus sebagai anggota suku Stegosauridae, termasuk spesies Stegosaurus terakhir di masa Jurassic, yang menguasai Eurasia. 



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.