Wednesday, April 3, 2019

Opabinia, si leluhur Beruang Air

Opabinia regalis adalah spesies hewan berbuku-buku dari genus Opabinia di bawah suku Opabiniidae dan ordo Radiodonta, yang hidup sekitar 505.000.000-487.000.000 tahun yang lalu di masa pertengahan Kambrium. Penamaannya diambil dari nama jalur perlintasan Opabin, di antara Mount Hungabee dab Mount Biddle, tenggara Lake O'Hara, British Columbia, Kanada, yang merupakan lokasi penemuan fosilnya yang pertama.

Ilustrasi Opabinia regalis
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Spesimen fosil Opabinia pertama kali ditemukan oleh Charles Doolittle Walcott pada tahun 1912 di Formasi Burgess Shale, Kanada, berupa fosil utuh yang tercetak dalam batuan gamping. Menyusul kemudian pada tahun 1966–1967, Harry B. Whittington menemukan lebih banyak spesimen makhluk laut purba ini dalam penggalian di lokasi yang sama. Kemudian pada tahun 1975, diidentifikasi sebagai spesies makhluk laut purba, yang diberi nama Opabinia. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal berjudul "The enigmatic animal Opabinia regalis, middle Cambrian, Burgess Shale, British Columbia" yang terbit pada tanggal 26 Juni 1975 melalui  Philosophical Transactions of the Royal Society B.

Gambar temuan fosil Opabinia
(Charles Doolittle Walcott/Wikipedia Commons)
Opabinia regalis memiliki ukuran mungil, dengan panjang sekitar 4-7 centimeter (1,6-2,8 inchi), dengan ciri-ciri tubuh terdapat 15 ruas, dan memiliki belalai dengan ujung penjepit yang berukuran sekitar 5 millimeter (0,20 inchi), serta memiliki lima buah lensa mata, dimana dua buah mata menghadap ke atas, satu mata di tengah dan dua buah mata menghadap ke bawah. Tubuh Opabinia terdiri dari kulit halus dan tak memiliki tulang maupun cangkang. Bergerak menggunakan sirip samping dan belakangnya.

Perbandingan ukuran Opabinia dengan manusia dewasa & hewan sezaman
(Dinoguy2/Wikimedia Commons)
Diduga Opabinia merupakan pemangsa benthik di lautan pada masa Kambrium, dimana pergerakan Opabinia mirip dengan gelombang naik-turun ala Mexican Wave saat menyisir mangsa di dasar laut seperti Trilobita. Walau tergolong sebagai pemangsa dalam rantai makanan di masa Kambrium, Opabinia bukanlah pemangsa puncak, yang menjadi mangsa Anomalocaris dan kerabatnya.

Rekonstruksi ilmiah Opabinia regalis
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Secara kekerabatan, menurut Zhang et. al. (2007), Opabinia tergolong dalam Euarthropoda, namun lebih dekat dengan Beruang Air yang berada dalam filum Tardigrada, berdasarkan analisa anatomi, fisiologi dan morfologi pada susunan tubuh Beruang Air dengan fosil Opabinia. Kesamaan diantara kedua spesies tersebut adalah tubuh beruas dan memiliki mulut yang bisa memanjang untuk memakan hewan benthik dan renik. 




No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.