Tuesday, July 30, 2019

Bagaimana cara mamalia laut raksasa bernafas?

Berbeda dari mamalia kebanyakan, mamalia laut raksasa dari ordo Cetacea memiliki lubang nafas yang terletak diatas kepala, bukan di depan seperti pada umumnya. Lubang nafas mamalia Cetacea ini dikenal dengan nama Lubang Sembur (blowhole) yang menghasilkan semburan air dan udara di lautan dan menjadi daya tarik wisatawan saat menonton migrasi tahunan Paus, Lumba-lumba dan Pesut. Namun keunikan ini membikin publik penasaran mengenai cara dan teknik mamalia laut raksasa ini bernafas dengan hidung yang terletak diatas keningnya. Artikel ini akan mengulas tentang cara dan teknik bernafas ordo Cetacea.

Lubang sembur Lumba-lumba Hidung Botol  (Tursiops truncatus)
(BabyNuke/Wikimedia Commons)
Lubang Sembur (Blowhole) Paus merupakan hasil evolusi selama 50.000.000 tahun, dan merupakan hasil adaptasi perpindahan habitat dari darat ke laut, dari memangsa makhluk darat ke memangsa mahluk air. Seperti yang terlihat di gambar bawah ini, hidung Pakicetus inachus, leluhur bersama ordo Cetacea yang hidup sekitar 50.000.000 tahun lalu memiliki hidung di moncong karena masih hidup di darat dan memangsa binatang darat. Kemudian hidung mamalia Cetacea bergeser ke tengah moncong, seperti yang terlihat pada fosil tengkorak Rodhocetus kasrani, leluhur transisi Paus Bergigi, yang hidup pada 48.600.000 tahun lalu, karena hidup semi-akuatik dan berburu hewan darat serta hewan air, mirip teknik bernafas Buaya modern. Kemudian setelah hidup menetap di lautan, seperti Paus Abu-abu (Eschrichtius robustus) yang memiliki lubang sembur diatas kening sejak masa Pleistosen akhir, sekitar 11.000 tahun yang lalu. 

Proses evolusi lubang sembur Paus
(Talkorigins/pandathumb.org)
Dalam mengambil nafas, Paus dan mamalia Cetacea lain akan menuju ke permukaan dan berenang mengapung tiap lima menit sekali, atau naik turun saat bergerak selama satu-dua menit sekali. Dalam sekali menarik nafas, seekor mamalia Cetacea seperti Paus Biru (Balaenoptera musculus) mampu menyedot hingga 5000 liter oksigen, dengan tingkat penyerapan dalam darah mencapai 90% dan kadar hemoglobin dalam darah mencapai 60%, sangat jauh bila dibandingkan manusia, yang hanya sanggup menyerap 15% kadar oksigen dari udara bebas dan memiliki kadar hemoglobin dalam darah hanya sebesar 30%. Setelah menarik nafas, udara mengalir lewat tenggorokan dan ditampung dalam kantong sinus, kemudian dilanjutkan ke bronkiolus dan diserap oleh alveoli dalam patu-paru. Hal ini mampu membuat Paus dan mamalia Cetacea menyelam hingga kedalaman 3000 meter selama 120 menit lebih, untuk berburu dan melakukan aktivitas harian.

Bagan anatomi lubang sembur Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae)
(MCD Journal Illustration)
Namun penelitian terbaru pada tanggal 31 Maret 2017, Stephen A. Raverty dan kolega dari University of British Columbia menemukan bahwa terdapat bakteri patogen dan jamur yang tumbuh dalam saluran sembur Paus Orca (Orcinus orca), yang tentu saja hal ini mengancam kesehatan paru-paru Paus di alam liar, karena bisa menyebabkan beragam penyakit akibat infeksi bakteri. Lubang sembur (blowhole) Paus memang lembab sehingga menjadi tempat ideal bagi bakteri patogen berkembangbiak.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.