Tuesday, July 23, 2019

Godzilla dan Hukum Kotak-Kubus

Beberapa bulan yang lalu, penggemar film Hollywood bersukacita dengan rilisnya film Godzilla: King of The Monster besutan rumah produksi Legendary. Film yang dibintangi oleh Kyle Chandler, Vera Farmiga, Millie Bobby Brown, Bradley Whitford, Sally Hawkins, Charles Dance, Thomas Middleditch, Aisha Hinds, O'Shea Jackson Jr., David Strathairn, Ken Watanabe, dan Zhang Ziyi  ini berkisah temtang  umat manusia yang berada diantara pertempuran para monster raksasa dalam memperebutkan posisi sebagai makhluk alpha ini menghadirkan sosok monster legendaris sepertti Godzilla, Rodan, King Ghidorah dan Mothra. Tentu sangat seru melihat para monster tersebut baku hantam, namun benarkah makhluk raksasa seperti yang ada di film tersebut bebas leluasa bergerak dengan ukurannya yang sangat besar? berikut ulasannya.

Poster teatrikal Godzilla: King of The Monster (2019)
(Legendary Pictures)
Di alam nyata, berlaku Hukum Kotak-Kubus (Square-Cube Law) yang dicetuskan oleh Galileo Galilei pada tahun 1638 dalam buku berjudul Two New Sciences, yang berbunyi, "...besaran dari dua volume benda lebih besar dari luas permukaannya, memiliki arti bahwa pertambahan volume lebih cepat dibanding luasan permukaan penampang. Dalam penerapan di alam digunakan dalam bidang keilmuan Biomekanik dan Teknik Biometrik, yang membantu menjelaskan alasan Gajah sulit mendinginkan diri dibanding Tikus dan alasan gedung pencakar langit sulit ditambah ketinggiannya.

Gambar sampul buku Two New Sciences (1638)
(Galileo Galilei/Wikimedia Commons)
Hukum Kotak-Kubus mengikuti prinsip bahwa obyek diatas sebuah kotak yang ukurannya bertambah besar, luas penampang kotak obyek tersebut juga bertambah berkali-kali lipat dan volume obyek yang baru tersebut mengikuti ukuran kubus yang ada. Dalam matematika, bisa dijelaskan dengan rumusan disini. Sebagai contoh bila ada kubus dengan ukuran sisi 1 meter, memiliki luas 6 meter persegi dan volume 1 meter kubik, Jika ukuran kubus bertambah dua kali lipat, maka luas kubus mencapai 24 meter persegi dan volume mencapai 8 meter kubik. Ukuran kubus (sisi 1 meter) memiliki perbandingan luas dan volume sebesar 6:1. Sementara untuk kubus yang lebih besar (sisi 2 meter) memiliki perbandingan luas dan volume sebesar (24:8) atau 3:1. Semakin besar ukiran sisi maka semakin besar pertambahan nilai luas dan volume. Hukum ini berlaku pada seluruh obyek tiga dimensi.

Grafik ukuran obyek tiga dimensi menurut Hukum Kotak-Kubus
(Wikimedia Commons)
Dalam dunia biologi, otomotif dan arsitektur, berlaku semakin besar ukuran sisi kubus, semakin besar pertambahan luas dan volume, maka semakin besar tekanannya pada penampang habitat/pijakannya. Jika, Hukum Kotak-Kubus ini diterapkan ke Godzilla yang memiliki tinggi sekitar 110 meter, maka memiliki massa sekitar 1.480.000.000 kilogram, yang berarti membutuhkan kalori sekitar 215.000.000 kalori per hari untuk menunjang keseimbangan metabolisme. Tentu dengan ukuran yang sangat raksasa seperti ini akan sulit bagi Godzilla untuk bergerak leluasa tanpa membuat tanah runtuh dan dengan kebutuhan kalori yang sangat besar, Godzilla cenderung malas bergerak & menghabiskan sebagian besar waktu dihabiskan untuk makan. Ditambah lagi, Godzilla merupakan hewan berkaki dua (bipedal) yang membuat tulang paha menopang 60% massa tubuhnya, bisa membuat tulangnya patah seketika. Panas yang dikeluarkan dari tubuh Godzilla juga semakin banyak dan besar, berikut pula jumlah okisgen dan kadar oksigen yang dibutuhkan saat bernafas. Berlaku juga bagi King Ghidorah, Mothra dan Rodan yang tidak akan leluasa terbang dengan ukurannya yang sangat besar.

Grafik perbandingan massa tubuh dengan jumlah kalori yang dibutuhkan
(Max Kleiber/Wikimedia Commons)
Sementara untuk dinosaurus dan reptil purba leluasa bergerak walau ukurannya besar, karena berdiri dengan empat kaki (quadrapedal), memiliki struktur tulang berongga dan sistem pernafasan dengan pundi-pundi udara. Dinosaurus dari jenis sauropoda dengan ukuran raksasa cenderung malas bergerak dan menghabiskan sebagian besar waktu untuk makan agar kebutuhan kalori harian tercukupi. Sementara bagi hewan laut berukuran raksasa seperti reptil laut purba, Paus Biru dan arthropoda laut dalam, dipengaruhi oleh tekanan bawah air dan besaran gravitasi, dimana dengan ukurannya semakin besar maka hambatan berupa tekanan bawah air akan teratasi.

Artikel diatas merupakan ulasan Godzilla dan para Kaiju dari sudur pandang kelimuan biologi yang dihimpun dari beragai sumber literatur, tentu kita semua tahu bahwa para monster raksasa ciptaan Toho tersebut merupakan makhluk fiksi yang dibuat untuk hiburan semata, begitu juga halnya dengan SCP-169 atau Leviathan dalam semesta SCP Foundation karya SCP International. Sebagai penggemar budaya pop, mari kita nikmati saja. 


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.