Saturday, August 10, 2019

Paus Narwhal, sang unicorn laut dari Kutub Utara

Paus Narwhal (Monodon monoceros), dikenal juga dengan nama Narwhale, adalah spesies Paus bergigi berukuran sedang, yang berada dalam genus Monodon dibawah suku Monodontidae. Merupakan kerabat dari Paus Beluga (Delphinapterus leucas), merupakan satu-satunya spesies Paus bergigi dalam genus Monodon dan satu dari dua spesies dalam suku Monodontidae.

Paus Narwhal (Monodon monoceros), tampak atas dan bawah
(W. Scoresby/Wikimedia Commons)
Paus Narwhal sudah muncul sejak 5.333.000 tahun yang lalu di masa Miosen akhir. Terpisah secara garis evolusi dengan lumba-lumba dan pesut pada 11.000.000 tahun lalu. Banyak muncul dalam mitologi Nordik Kuno dan kebudayaan lain yang berkembang di sekitar lingkaran Kutub Utara. Pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Carl Linnaeus dalam buku Systema Naturae edisi kesepuluh yang terbit pada tahun 1758. Nama ilmiahnya diambil dari bahasa Yunani Kuno yang berarti "satu gigi, satu gading". Sementara dalam mitologi Nordik dikenal dengan nama nár, yang berarti "mayat", karena dianggap sebagai monster laut pucat mirip mayat yang suka menenggelamkan pelaut dan nelayan.

Illustrasi Paus Narwhal oleh Brehms Tierleben (1864–1869)
(Wikimedia Commons)
Paus Narwhal memiliki ukuran panjang sekitar 395-550 centimeter (13-18 kaki) dengan bobot sekitar 800-1600 kilogram (1.760-3.530 pon), mampu mencapai usia maksimal hingga 50 tahun dan matang seksual di usia 11-13 tahun. Hidup berkelompok dalam kawanan berjumlah 5-10 ekor, bahkan hingga 20 ekor di musim panas. Paus Narwhal bisa bergerombol hingga 500-1000 ekor pada musim kawin di bulan April-Mei, dengan masa mengandung mencapai 14 bulan dan melahirkan seekor anakan sepanjang 160 centimeter (5,2 kaki) yang menyusu ke induknya selama 20 bulan.

Perbandingan ukuran Paus Narwhal dengan manusia dewasa
(Chris huh/Wikimedia Commons)
Yang unik dari Paus Narwhal adalah keberadaan gading dengan ukuran sekitar 150-310 centimeter, yang merupakan perpanjangan gigi dan memiliki jaringan syaraf yang terhubung ke otak & kalenjar melon. Diperkirakan 50% dari total populasi Narwhal memiliki gading berulir ini, dimana 15% terdapat di betina. Fungsi dari gading Narwhal ini untuk memburu mangsa, seperti ikan dan krustasea, saat menyelam di kedalaman 500-2500 meter di dasar lautan Arktik yang gelap. Selain itu, gading Narwhal berfungsi sebagai penghalau predator dibalik lapisan es seperti Beruang Kutub dan Singa Laut. Dalam menarik perhatian betina, Narwhal jantan juga menggunakan tanduknya untuk berduel dalam musim kawin.

Rangka Paus Narwhal  dengan gading unuknya
(Andrew Butko/Wikimedia Commons)
Paus Narwhal tersebar di lingkaran Arktik, yang berada di kawasan perairan Norwegia, Kanada, Greenland, Alaska dan Russia, dengan populasi mencapai 50.000 pada tahun 1996 dan mencapai 170.000 ekor pada tahun 2000-2017, sehingga IUCN menggolongkannya dalam Resiko Rendah (Least Concern). Walau populasi Narwhal cukup banyak, namun Uni Eropa dan Amerika Serikat memasukannya dalam daftar spesies dilindungi dalam Marine Mammal Protection Act sejak 1972. Hanya boleh diburu oleh suku Inuit di Alaska untuk kebutuhan nutrisi untuk menghadapi musim dingin. Dilarang diburu untuk kebutuhan komersil dan beberapa ekor Narwhal ditangkarkan agar populasi terjamin di masa depan.

Peta persebaran Paus Narwhal
(Sansculotte/Wikimedia Commons)
Dalam budaya abad pertengahan di Eropa, gading Narwhal dianggap sebagai tanduk unicorn dan dihargai sangat mahal karena dianggap sebagai jimat berkekuatan mistik. Sementara dalam budaya Inuit, Narwhal dianggap jelmaan wanita pembawa tombak yang dikutuk oleh dewa air. Sementara itu, Narwhal juga muncul dalam novel Twenty Thousand Leagues Under the Sea karya Jules Verne di tahun 1870.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.