Friday, September 6, 2019

Megalodon, si Hiu bergigi besar

Charcarocles megalodon, adalah ikan bertulang rawan dibawah genus Carcharocles, yang hidup pada 23.000.000–2.650.000 tahun yang lalu di era Miosen-Pliosen dalam periode Neogen. Merupakan anggota terbesar famili Otodontidae. Memiliki sinonim antara lain Charcarocles subauriculatus, Charcarocles megalodon megalodon dan Charcarocles productus.

Rekonstruksi Charcarocles megalodon
(Nobu Tamura/Wikimedia Commons)
Fosil gigi Hiu Megalodon sebenarnya sudah ditemukan sejak masa Rennaissance pada abad ke-15, dan dianggap sebagai lidah Naga, yang menjadi jimat para ksatria dan kaum bangsawan. Kemudian pada tahun 1667, Nicholas Steno, ahli kealaman Denmark, mengidentifikasi fosil gigi tersebut sebagai Gigi Hiu. Lalu pada tahun 1843, Louis Aggazis, naturalis asal Swiss, kemudian menamai spesies ikan purba ini, Megalodon, yang dalam bahasa Latin berarti Gigi Besar. Hingga kini, fosil gigi Hiu Megalodon sudah ditemukan di seluruh dunia. Semua fosil gigi Hiu Megalodon ditemukan berasal dari era Miosen (biru) dan Pliosen (kuning).

Peta persebaran fosil gigi Charcarocles megalodon
(Wikimedia Commons)
Dalam pengukuran di tahun 1973 oleh John Randall memperkirakan Hiu Megalodon mampu mencapai panjang 13 meter. Lalu pada tahun 1990, Patrick J. Schrembi dan Stephen Papson berpendapat Hiu Megalodon mampu mencapai panjang 25 meter. Sementara Gottfried dan kolega memperkirakan ikan purba tersebut bisa mencapai panjang 20,3 meter. Pada tahun 2015, disepakati bahwa ukuran Megalodon mampu mencapai ukuran maksimum 18 meter, ukuran rata-rata 10,5 meter dengan bobot maksimal 59,4 ton. Kemudian pada tahun 2015, ukuran rata-rata Megalodon berkisar antara 12-16 meter, dengan panjang maksimal mencapai 18 meter dan secara fisik lebih dekat dengan Hiu Basking & Hiu Macan. Ukuran Hiu Megalodon belum bisa dipastikan, karena ikan bertulang rawan, yang seluruh badannya akan terurai saat mati dan menyisakan gigi. Para ilmuwan dan paleontolog memperkirakan ukuran dari lokasi penemuan gigi hingga lokasi temuan cetakan ekor. Lalu dengan metode membandingkan dengan model Hiu Basking dan Hiu dari ordo Lamniformes.

Perbandingan ukuran Charcarocles megalodon dengan Carcharodon carcharias 
(Steveoc 86/Wikimedia Commons)
Seperti namanya, Hiu Megalodon memiliki rahang dengan panjang 3,1 meter dan tinggi 2,4 meter, terdapat 182–250 gigi berukuran 18 centimeter didalamnya. Rahangnya mampu membuka dengan sudut 65°-100°. Hal ini diketahui melalui hasil rekonstruksi rahang Megalodon di tahun 1996 oleh USNM berdasarkan temuan fosil potongan rahang Megalodon lengkap di Saitama, Jepang dan Formasi Yorktown, Virginia, AS pada tahun 1989. Berdasarkan hasil rekonstruksi rahang Megalodon di tahun 1996 tersebut, S. Wroe melakukan mengukur daya gigitan Megalodon pada tahun 2008, menggunakan daya gigitan Hiu Putih dan grafik perhitungan isometrik. Hasilnya, Hiu Megalodon memiliki gigitan sekitar 110.000–180.000 Newton, setara tekanan 10.000–18.000 kilogram daya. Merupakan ikan dengan daya gigitan paling kuat melebihi Dankleostus (7400 N atau 740 kilogram daya).

Rekonstruksi rahang Charcarocles megalodon
(Serge Illaryonov/Wikimedia Commons)
Dalam ekosistem kosmopolitan lautan, Hiu Megalodon bersaing secara ketat dengan Paus Sperma Purba (Livyatan melvillei) dan Paus Orca Purba (Orcinus citonensis) di puncak Piramida Makanan. Hal ini berdasarkan temuan Kallal, Godfrey dan Ortner (2010), berupa bekas gigitan Hiu Megalodon pada fosil tulang belakang Paus Sperma Purba. Namun Hiu Megalodon bukanlah lawan imbang Paus Sperma Purba dan Paus Orca Purba yang cerdas, berkelompok dan memiliki sonar yang bisa memusingkan sensor hidung hiu raksasa tersebut. Menurut temuan Darren Tanke dan Philip Currie (1998), Hiu Megalodon juga bersifat kanibal, dengan memakan anakan Hiu Megalodon lain. Perilaku Hiu Megalodon ini merupakan perilaku khas Hiu sejak periode Devonian. Selain itu, tiap gigi Hiu Megalodon yang terlepas saat menggigit mangsa akan tumbuh dalam tempo 24 jam.

Bentuk dan ukuran gigi Charcarocles megalodon
(Lonfat/Wikimedia Commons)
Namun, pada masa transisi Neogen-Kuarter, Hiu Megalodon punah akibat perubahan iklim yang mempengaruhi suhu lautan, dimana jumlah ikan di lautan berkurang drastis akibat pendinginan global jelang Zaman Es dan memiliki angka natalitas yang kecil karena seekor Hiu Megalodon hanya menghasilkan seekor anakan yang rentan dimakan sesamanya. Hiu Megalodon merupakan evolusi dari Hiu Otodus (Otodus obliquus) dan nenek moyang Hiu Mako (Isurus hastalis) & Hiu Putih Besar (Charcarodon charias). Berikut ini bagan kekerabatan Hiu Megalodon yang disusun oleh Ehret, Hubbel, dan McFadden (2009).

Bagan kekerabatan ordo Lamniformes
(Wikimedia Commons)
Mengenai kabar yang beredar mengenai Hiu Megalodon yang masih hidup akan dibahas pada artikel selanjutnya, karena rumor ini sangat gencar muncul di kalangan komunitas pecinta hewan purba dan subur di kalangan pecinta cryptozoologi. Apalagi, dalam budaya populer, Hiu Megalodon menjadi sosok hewan yang terkenal dan banyak dipakai dalam karya fiksi seperti  Shark Attack 3: Megalodon dan serial film Mega Shark  (Mega Shark Versus Giant Octopus dan Mega Shark Versus Crocosaurus). Selain itu menjadi karakter dalam game Ark: Survival Evolved.

1 comment:

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.