Monday, September 23, 2019

Miskonsepsi tentang Hiu

Hiu menjadi salah satu hewan yang menjadi ikon budaya pop, selain singa dan dinosaurus. Tentu karena punya tampang garang, kekar dan ganas saat berburu hewan laut, setelah Hiu Putih naik pamor pasca kemunculan di film Jaws 1975 dan sejumlah film horror bertema lautan. Namun karya fiksi ini memunculkan banyak miskonsepsi tentang Hiu. Mari kita bahas dan luruskan satu per satu.

Foto kolase spesies ikan Hiu
(Little-Jerry/Wikimedia Commons)


Hiu wajib selalu bergerak maju agar tetap bisa bernafas dan tidak mati

Pernyataan diatas adalah salah, karena Hiu tetap bisa bernafas menggunakan insangnya dan memang Hiu tidak bisa berenang mundur dan berenang terbalik, hanya bisa berenang maju. Bahkan beberapa jenis Hiu tidur di bawah laut tanpa berenang. Sementara spesies Hiu raksasa biasanya akan berenang mengikuti arus saat istirahat.

Semua Hiu adalah hewan buas dan berbahaya

Pernyataan diatas itu salah, karena terdapat 1000 spesies Hiu di dunia, yang beberapa diantaranya hanya memakan plankton seperti Hiu Paus, Hiu Basking, Hiu Mulut Besar, Hiu Penidur dan Hiu Greenland. Hanya beberapa jenis yang pemakan daging seperti Hiu Putih, Hiu Banteng, Hiu Martil, Hiu Macan dan Hiu yang berada di ordo Lamniformes. Bahkan ada Hiu berukuran kecil yaitu Hiu Lentera Pasifik.

Hiu suka memakan dan memangsa manusia

Pernyataan diatas juga sepenuhnya salah, karena tidak pernah ada kasus manusia yang dimakan dan sengaja dimangsa oleh Hiu. Dalam catatan International Shark Attack File (ISAF), dari tahun 1958-2019 tercatat ada 2,785 serangan Hiu di seluruh dunia, dimana 439 kasus serangan mematikan dan memakan korban jiwa sebesar 24 orang. Kebanyakan serangan Hiu akibat tidak disengaja, dkira mangsa dan terprovokasi, karena menganggap manusia sebagai ancaman. Terdapat tiga spesies yang punya catatan menyerang manusia paling banyak yaitu Hiu Putih, Hiu Macan dan Hiu Banteng.

Berenang di laut akan diserang oleh Hiu

Pernyataan tersebut juga salah, karena berdasarkan data The Florida Museum of Natural History, seseorang diserang oleh Hiu memiliki peluang 1:11.500.000 di alam liar dan kematian akibat serangan Hiu di alam liar memiliki peluang 1:264.100.000. Sementara dalam kondisi musim kawin Hiu di musim semi dan kemarau memliki potensi serangan Hiu mencapai 1:40.000 peluang bagi peselancar dan potensi 1:16.000 bagi penyelam. Peselancar berpotensi 3 kali lipat lebih besar diserang Hiu, sementara penyelam memiliki potensi 7 kali lipat lebih besar diserang Hiu di alam liar. Jadi tak perlu takut main ke laut.

Sirip Hiu mengandung nutrisi tinggi

Pernyataan diatas itu tidak benar sama sekali, karena sebagai predator puncak di lautan justru Hiu banyak mengandung logam berat termasuk air raksa, akibat ikan kecil, krustasea dan mamalia laut sudah terpapar dan terkontaminasi oleh sampah plastik dan logam berat. Tidak ada rujukan ilmiah mengenai kandungan gizi dalam sirip dan daging Hiu. Perburuan sirip Hiu didorong kebutuhan akan prestise dan kebanggaan karena dulu merupakan hidangan keluarga bangsawan Kekaisaran Tiongkok.

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.