Wednesday, October 23, 2019

Macan Tutul Salju, sang predator Himalaya

Macan Tutul Salju (Panthera uncia) adalah kucing besar dari genus Panthera dibawah subsuku Pantherinae dan suku Felidae. Dikenal dengan nama Snow Leopard. Di kawasan Asia Tengah dikenal dengan sebutan Ounce. Penamaan ilmiahnya diambil dari bahasa Latin yaitu panthēra, yang berarti Harimau dan kata l'once yang diambil dari bahasa Perancis Lama, merujuk kucing Lynx Eropa.

Macan Tutul Salju (Panthera uncia)
(Bernard Landgraf/Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil dan penelitian oleh Gang Li dkk pada tahun 2016, diketahui bahwa Macan Tutul Salju muncul pertama kali sekitar 4.620.000-1.820.000 tahun yang lalu, berpisah dengan Harimau (Panthera tigris) sekitar 3.700.00-2.700.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan dalam dunia sains oleh Johann Christian Daniel von Schreber, ahli ilmu alam Jerman pada tahun 1777, berdasarkan catatan penjelajah antara lain  Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, yang mengunjungi wilayah pesisir Barbary, Persia, India Timur, dan Tiongkok. Memiliki sinonim ilmiah yaitu Uncia uncia (Pocock, 1930).

Bagan kekerabatan genus Panthera
(Wikimedia Commons)
Macan Tutul Salju memiliki ukuran panjang sekitar 75-150 centimeter dengan tinggi sekitar 55 centimeter, dengan ekor sepanjang 80-105 centimeter. Macan Tutul Salju pejantan memiliki bobot sekitar 75 kilogram, sementara betina memiliki bobot 25 kilogram. Memiliki ciri utama antara lain bintik hitam dengan kulit putih, berbulu tebal dengan ketebalan 5-12 centimeter untuk menghangatkan tubuh, bertelinga kecil untuk menjaga panas tubuh dan memiliki lubang hidung besar yang berguna untuk menghirup nafas lebih banyak di ketinggian yang minim oksigen.

Macan Tutul Salju (Panthera uncia) di Afghanistan
(USAID Afghanistan)
Dalam berburu, Macan Tutul Salju sudah beradaptasi selama jutaan tahun dalam ekosistem padang salju di subalpin Pegunungan Himalaya di ketinggian 3000-4500 meter diatas permukaan laut, sehingga memiliki telapak kaki lebih tebal dan membuatnya bisa bergerak lebih senyap saat mencari mangsa yang digigit lehernya menggunakan taring sepanjang 28,6 milimeter. Memiliki mangsa buruan berupa  Kambing Biru Himalaya (Pseudois nayaur), Tahr Himalaya (Hemitragus jemlahicus), Argali (Ovis ammon), Markhor (Capra falconeri), Kambing Liar (Capra aegagrus), Ibex Siberia (Capra sibirica), dan mamalia kecil seperti Pika, Monyet Langur, Panda Merah. Dalam sehari membutuhkan daging berbobot 36-76 kilogram, atau total setara dengan 20-30 ekor Kambing Biru Himalaya dalam setahun. Seekor Macan Tutul Salju memiliki wilayah kekuasaan seluas 12-38 kilometer persegi dan mampu menjelajah jarak 7 kilometer dalam semalam.

Macan Tutul Salju (Panthera uncia) sedang makan di penaagkaran
(Jiel Beaumadier/Wikimedia Commons)
Dalam berkembangbiak, Macan Tutul Salju kawin di musim panas dan musim semi, saat kondisi Pegunungan Himalaya sedikit menghangat. Setelah kawin akan mengandung selama 90-100 hari, dengan melahirkan 1-5 ekor anakan dengan bobot sekitar 320-567 gram, di sarang bebatuan di bulan April-Juni. Masa menyusui indukan sekitar 18-22 bulan, mencapai masa matang seksual pada usia 8 tahun dan memiliki angka harapan hidup 18 tahun di alam liar, sementara di penangkaran lebih lama yaitu usia harapan hidup mencapai 25 tahun. 

Anakan Macan Tutul Salju di penangkaran di Inggrsi Raya
(Dingopup/Wikimedia Commons)
Macan Tutul Salju tersebar di wilayah barat Danau Baikal melintasi selatan Siberia, di Pegunungan Kunlun, di Pengunuang Altai, Russia, Pegunungan Sayan dan Tannu-Ola, Pegunungan Tian Shan, di Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan hingga Pegunungan Hindu Kush di timur Afghanistan, Pegunungan Karakoram di utara Pakistan, di Pegunungan Pamir, dan Pegunungan Himalaya di India, Nepal, dan Bhutan, dan Dataran Tinggi Tibet. Di Mongolia, dapat ditemukan di Pegunungan Mongolia and Gobi Altai dan Pegunungan Khangai. Di Tibet, dapat ditemukan di kawasan Altyn-Tagh utara. Tersebar di kawasan seluas 90.000 kilometer persegi dengan populasi sebesar 4678-6745 ekor di tahun 2016. Kini memiliki tiga subspesies yaitu Macan Tutul Salju Pamir (Panthera uncia uncia) di Pegunungan Pamir, Macan Tutul Salju Himalaya (Panthera uncia uncioides) di Pegunungan Himalaya dan Macan Tutul Salju Mongolia (Panthera uncia irbis) di Mongolia.

Peta persebaran Macan Tutul Salju (Panthera uncia)
(IUCN Redf List, 2017)
Sejak tanggal 30 Juni 2008, IUCN menggolongkan Macan Tutul Salju dalam status Genting (Endangered) karena diburu, dianggap ancaman bagi ternak dan perubahan iklim global, dengan rincian 50–200 ekor di kawasan seluas 50.000 kilometer persegi di Afghanistan, 100–200 ekor di kawasan seluas 15.000 kilometer persegi di Bhutan, 4500 ekor di kawasan seluas 1.100.000 kilometer persegi di Tiongkok, 516–524 ekor di kawasan seluas 75.000 kilometer persegi di India, 100–120 ekor di kawasan seluas 50.000 kilometer persegi di Kazakhstan, 300–400 ekor di kawasan seluas 105.000 kilometer persegi di Kyrgyztan, 1000 ekor di kawasan seluas 101.000 kilometer persegi di Mongolia, 300–400 ekor di kawasan seluas 30.000 kilometer persegi di Nepal, 250 ekor di kawasan seluas 80.000 kilometer persegi di Pakistan, 70–90 ekor di kawasan seluas 20.000 kilometer persegi di wilayah Altai-Sayan, 250–280 ekor di kawasan seluas 100.000 kilometer persegi di Tajikistan, dan 30–120 ekor di kawasan seluas 100.000 kilometer persegi di Uzbekistan. Untuk sosialisasi perlindungan Macan Tutul Salju, sejak tahun 2013 diperingati sebagau Hari Macan Tutul Sedunia tiap tanggal 23 Oktober. Selain itu, negara Kazakhstan menetapkan Macan Tutul Salju sebagai maskot fauna langka sejak tahun 2019.


No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.