Saturday, October 26, 2019

Sirenia, ordo mamalia laut herbivora

Sirenia adalah ordo mamalia akuatik, dibawah klad Tethytheria dan Paenungulata, dalam superordo Afrotheria, yang memiliki ciri antara lain tubuh gempal, kaki berbentuk serupa sirip dengan bentuk bulat dan moncong dengan mulut berada dibawah untukj menyisir makanan berupa tumbuhan laut. Penamaan ilmiahnya diambil dari sebutan Putri Duyung (Sirens) dalam mitologi Yunani Kuno.

Foto kolase ordo Sirenia, mamalia laut herbivora
(Dip N Dive)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Sirenia pertama kali muncul pada 28.400.000-11.600.000 tahun yang lalu, merupakan evolusi dari Prorrastomus sirenoides, yang muncul pada 55.800.000-48.600.000 tahun yang lalu. Suku Trichechidae dan Dugongidae berpisah pada 11.000.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskrispsikan secara ilmiah oleh Johann Karl Wilhelm Illiger, ahli biologi Jerman pada tahun 1811. Memiliki sinonim ilmiah antara lain Halobioidea (Ameghino, 1889), Herbivorae (Gray, 1821), Phycoceta (Haeckel, 1866), Sirenoidea (van Beneden, 1855), Sireniformes (Kinman, 1994) dan Trichechiformes (Hay, 1923).

Bagan evolusi ordo Sirenia, mamalia laut herbivora
(Wikimedia Commons)
Ordo Sirenia memiliki lima spesies dengan beragam ukuran, yang terkecil adalah Lembu Laut Amazon (Trichechus inunguis) yang memiliki ukuran sekitar 162–230 centimeter dan berbobot sekitar 120–270 kilogram. Sementara yang terbesar adalah Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas) dengan ukuran sekitar 800-900 centimeter dan berbobot sekitar 8000-10.000 kilogram.

Ragam jenis ordo Sirenia, mamalia laut herbivora
(Pinterest)
Trichechidae adalah suku mamalia laut herbivora dibawah ordo Sirenia, memiliki ukuran panjang rata-rata sekitar 300-400 centimeter dan berbobot rata-rata 500-600 kilogram dengan ciri-ciri antara lain, mulut bulat, sirip belakang berbentuk setengah lingkaran, permukaan kulit kasar dan tubuh membulat. Dikenal dengan nama umum yaitu Lembu Laut atau Manatee. Pertama kali dideskrispikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1758 dalam buku Systema Naturae edisi kesepuluh. Memiliki sinonim ilmiah antara lain Halipaedisca (Gistel 1848), Manatus (Brunnich 1772), Neodermus (Rafinesque 1815) dan Oxystomus (Fischer von Waldheim 1803). Terdapat tiga spesies dibawah suku Trichcehidae yaitu Lembu Laut Amazon (Trichechus inunguis), Lembu Laut Amerika Utara (Trichechus manatus) dan Lembu Laut Afrika (Trichechus senegalensis).

Gambar kolase suku Trichechidae
(Carol Grant /Oceangrant Images)
Dugongidae adalah suku mamalia laut herbivora dibawah ordo Sirenia, memiliki ukuran panjang rata-rata sekitar 270-300 meter dan berbobot rata-rata sekitar 250-300 kilogram, dengan ciri-ciri antara lain mulut lebih melebar panjang kebawah, kulit licin dan bersih, sirip belakang terbelah di tengah dan bentuk tubuh ramping. Dikenal dengan nama umum yaitu Duyung, Sapi Laut, Dugong atau Sea Cow. Pertama kali dideskripsikan oleh John Edward Gray, ahli biologi Inggris pada tahun 1821. Terdapat dua spesies dalam suku Dugongidae yaitu Sapi Laut/Duyung (Dugong dugon) yang masih eksis dan Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas) yang sudah punah sejak 1700-an.

Gambar kolase suku Dugongidae
(Etpison Museum)
Ordo Sirenia merupakan mamalia herbivora lautan yang memakan 60 jenis rumput laut, dengan asupan 50 kilogram tanaman air atau 10%–15% dari bobot tubuh dalam sehari, memiliki masa mengandung selama 12-18 bulan dan anakan menyusui selama 12 bulan, tersebar di Samudera Hindia, pesisir barat dan timur Samudera Atlantik, Laut Karibia, pesisir barat Afrika, kawasan perairan Asia Tenggara, pesisir utara Australia, kawasan Pasifik Utara, Selat Bering, kawasan perairan Alaska dan kawasan Hutan Hujan Amazon. Merupakan mangsa bagi Paus Orca, Hiu pemangsa dan Buaya Muara. Berdasarkan data IUCN, empat spesies dalam ordo Sirenia berada dalam status Rentan (Vulnerable) dan satu spesies sudah Punah (Extinct). Mengalami penurunan populasi akibat pencemaran laut, berkurangnya sumber makanan, diburu dan terdampak jalur perlintasan transportasi laut. Semau spesies ordo Sirenia dilindungi dalam aturan  Marine Mammal Protection Act of 1972 (MMPA), the Endangered Species Act of 1973 (ESA), dan the Convention on the International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Sementara di Indonesia, Duyung dilindungi dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Peta persebaran Lembu Laut Amerika (hijau), Lembu Laut Amazon (merah),
Lembu Laut Afrika (jingga), Duyung (biru), Sapi Laut Steller (kuning)
(Wikimedia Commons)
Berdasarkan penelitian Annalisa Berta, James L. Sumich, Kit M. Kovacs pada tahun 2015 dalam buku Marine Mammals: Evolutionary Biology, Sapi laut dan Lembu Laut menjadi dasar terciptanya makhluk legenda Puti Duyung (Mermaid) dalam mitologi Yunani Kuno, karena ordo Sirenia memiliki kalenjar susu (glandula mamae) yang terletak di sirip kaki depan dan suka menjemur diri separuh badan diatas air, sehingga penampilannya dianggap mirip oleh pelaut Yunani Kuno yang berlayar hingga India dalam melaksanakan misi dagang. Kehadiran Sapi Laut dan Lembu Laut dianggap pertanda kehadiran anak buah Poseidon, dewa laut yang melindungi pelaut dalam berlayar. Bagi masyarakat asli Amerika Utara, tulang Lembu Laut dianggap mampu menyembuhkan asma

No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.