Tuesday, November 12, 2019

Eulipotyphla, ordo mamalia buta

Eulipotyphla adalah ordo mamalia darat yang memiliki ciri antara lain keterbatasan penglihatan, gigi tajam, memiliki kalenjar bisa dengan aroma menyengat, memiliki organ ekolokasi, dan hidup subterestrial (dibawah tanah), berada dibawah klad Laurasiatheria dengan magnordo Boreoeutheria. Penamaan ilmiahnya diambil dari hahasa Latin yang berarti "buta dan gendut sesungguhnya:. Dulu, ordo ini dikenal dengan nama Insctivora dan  Lipotyphla.

Foto kolase ordo Eulipotyphla, mamalia buta
(Alborzargos/Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Eulipotyphla muncul sejak 76.000.000 tahun yang lalu pada masa Eosen, berevolusi dari nenek moyang bersama yang berada dalam genus Nesophontes. Spesies pertama dalam ordo Eulipotyphla adalah Macrocranion vandebroeki. Kemudian suku Talpidae muncul pada 65.000.000 tahun yang lalu, suku Solenodontidae muncul pada 63.200.000 tahun yang lalu, suku Soricidae muncul pada 61.600.000 tahun yang lalu dan suku Erinaceidae muncul pada 57.800.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan oleh Waddell dkk pada tahun 1999. Memiliki sinonim ilmiah antara lain Lipotyphla, Afrosoricida, Erinaceomorpha dan Soricomorpha. 

Bagan evolusi ordo Eulipotyphla, mamalia buta
(Jun J. Sato dkk, 2019)
Orde Eulipotyphla memiliki dua subordo, tujuh suku, delapan subsuku, 56 genera dengan 482 spesies. Anggota ordo Eulipotyphla terkecil adalah Cecurut Etruska (Suncus etruscus) yang memiliki panjang hanya 3,5 centimeter dan berbobot 1,8 gram. Sementara anggota ordo Eulipotyphla terbesar adalah Solenodon paradoxus yang memiliki panjang sekitar 28-32 centimeter dan berbobot sekitar 0,7-1 kilogram. Sementara  suku Soricidae yang memiliki 26 genera dengan 385 spesies menjadi suku terbanyak. Lalu, suku Solenodontidae menjadi suku tertua karena sudah muncul sejak 76.000.000 tahun yang lalu. Menjadi ordo tertua keempat dalam kelas mamalia.

Ragam spesies dalam ordo Eulipotyphla, mamalia buta
(Mammalnextdoor) 
Ciri khas ordo Eulipotyphla adalah penglihatannya yang terbatas, bahkan suku Talpidae buta, karena hidup di bawah tanah yang gelap dan tidak tertembus oleh sinar matahari, sehingga mengembangkan organ ekolokasi untuk mengatasi kegelapan dibawah tanah, melacak mangsa di lorong bawah tanah dan menghindari pemangsa di permukaan tanah. Selain itu, ordo  Eulipotyphla memiliki cakar yang tajam untuk menggali tanah & membuat lorong bawah tanah, kalenjar bisa syaraf (neurotoksin) pada gigi taringnya dan aroma menyengat atau duri di tubuhnya untuk menghalau pemangsa. Beberapa spesies Talpidae mengembangkan organ peraba dengan 250.000 syaraf peraba di ujung hidung seperti Tikus Tanah Hidung Bintang (Condylura cristata). Merupakan ordo mamalia pemakan serangga (insektivora), yang mengunyah mangsa menggunakan deretan gigi tajam, yang terkadang digunakan untuk melawan mangsa seperti ular. Dalam berkembangbiak, ordo Eulipotyphla kawin di awal musim penghujan pada bulan Oktober-November, dimana pejantan mengumpulkan obyek disekitarnya untuk membuat sarang yang menarik betina yang akan dikawini, memiliki masa mengandung sekitar 17-30 hari, dengan melahirkan sekitar 2-10 anakan per tahun. Angka harapan hidup ordo Eulipotyphla mencapai 30 bulan, merupakan ordo mamalia dengan angka harapan hidup paling rendah.

Cecurut Ekor Pendek Amerika (Blarina brevicauda)
(USGS/Wikimedia Commons)
Ordo Eulipotyphla tersebar di seluruh dunia, kecuali benua Antartika, kawasan Arktika dan Greenland, dari ketinggian 0-1600 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan data IUCN, terdapat 283 spesies ordo Eulipotyphla berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern), 107 spesies  ordo Eulipotyphla belum memiliki status karena Kekurangan Data (Data Deficient), 41 spesies ordo  Eulipotyphla berada dalam status Genting (Endangered), 25 spesies ordo Eulipotyphla berada dalam status Rentan (Vulnerable), 16 spesies ordo Eulipotyphla berada dalam status Terancam Punah (Near Threatened), 11 spesies ordo Eulipotyphla berada dalam status Kritis (Critically Endangered) dan sudah ada tujuh spesies ordo Eulipotyphla yang dinyatakan Punah (Extinct). Dalam ekosistem perkotaan, ordo Eulipotyphla bersaing dengan ordo Rodentia, tercatat ada 200 ekor tikus yang dibunuh oleh cecurut tiap tahunnya. Berperan sebagai pengendali hama serangga di perkotaan dan menyebar ke seluruh dunia bersamaan dengan migrasi manusia. Beberapa spesies ordo Eulipotyphla, seperti Landak Mini/Hedgehog menjadi peliharaan favorit bagi pecinta hewan. 



No comments:

Post a Comment

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.