Saturday, November 16, 2019

Rodentia, ordo mamalia pengerat

Rodentia adalah ordo mamalia pengerat dibawah superordo Glires, yang memiliki ciri antara lain terdapat gigi pahat di rahang depan, pemakan segala (omnivora), berbulu, berdarah panas, melahirkan dengan plasenta dan memiliki kalenjar susu dengan puting susu. Penamaan ilmiahnya diambil dari kata rodere dalam bahasa Latin yang berarti mengerat.

Gambar kolase ordo Rodentia, mamalia pengerat
(Wikimedia Commons)
Berdasarkan catatan fosil, ordo Rodentia sudah muncul sejak 56.000.000 tahun yang lalu di awal masa Eosen, berevolusi dari Gomphos elkema, yang muncul pada 59.600.000 tahun yang lalu, berbagi nenek moyang bersama dengan ordo Lagomorpha. Spesies rodentia pertama adalah Archetypomys erlianensis. Subordo Hystricomorpha muncul di Amerika Utara pada 41.000.000 tahun lalu yang kemudian berpisah secara garis evolusi dengan subordo Anomaluromorpha, Castorimorpha, Myomorpha dan Sciuromorpha pada 39.500.000 tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke Eurasia melalui Beringia. Suku Nesomydae bermigrasi dari Afrika ke Madagaskar pada 20.000.000-24.000.000 tahun yang lalu. Sementara suku Muridae muncul dan menyebar ke Asia pada 20.000.000 tahun yang lalu.  Kemudian ordo Rodentia tiba di Australia via Indonesia pada 5.000.000-4.500.000 tahun yang lalu, dan beradaptasi & berevolusi pada 2.000.000-3.000.000 tahun yang lalu. Mengalami domestikasi mandiri ke dalam peradaban manusia pada 13.000 tahun yang lalu. Pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Thomas Edward Bowdich, penjelajah Kerajaan Inggris pada tahun 1821.

Bagan evolusi ordo Rodentia, mamalia pengerat
(Pierre-Olivier Antoine dkk, 2011)
Ordo Rodentia memiliki lima subordo, 33 suku, 441 genera dan 2277 spesies, mendominasi 40% dari keseluruhan kelas mamalia. Spesies rodentia terkecil adalah Tikus Jerboa Pygmy (Salpingotulus michaelis) yang memiliki ukuran panjang mencapai 4,4 centimeter (1,7 inchi) dan berbobot 3,75 gram (0,132 ons). Sementara spesies rodentia terbesar adalah Kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris) yang memiliki ukuran panjang sekitar 106-134 centimeter (3,48-4,40 kaki), tinggi sekitar 50-62 centimeter (20-24 inchi) dan berbobot sekitar  35-66 kilogram (77-146 pon), dengan bobot terberat mencapai 91 kilogram (108 pon). Spesies rodentia terbesar sepanjang masa adalah Kapibara Raksasa (Josephoartigasia monesi) yang mampu mencapai panjang hingga 300 centimeter dan berbobot sekitar  468-2586 kilogram (1032-5701 pon). Sementara spesies rodentai terbanyak adalah Tikus (Mus musculus) yang memiliki populasi mencapai 100.000.000 ekor di seluruh dunia. Merupakan ordo terbanyak dalam kelas mamalia.

Ragam dalam ordo Rodentia, mamalia pengerat
(Ana Paço, 2014)
Ciri khas ordo Rodentia adalah keberadaan gigi pahat di rahang atas bagian depan, tanpa memiliki gigi taring. Yang unik dari gigi pahat ini adalah tidak berhenti pertumbuhannya walau rodentia tersebut sudah melewati masa matang seksual. Oleh karena itu, rodentia selalu mengerat apapun agar gigi pahatnya terganggu pertumbuhannya dan tidak mengganggu aktivitas harian. Untuk melindungi diri dari pemangsa, rodentia berkelompok dalam jumlah mencapai 80-100 ekor tanpa hirarki sosial dan bersarang dibawah tanah atau bagian tertutup yang sulit dijangkau oleh pemangsa. Dalam berkembangbiak, rodentia punya masa kawin tiap awal musim penghujan, dengan masa pembuahan selama 24 jam dan mengandung sekitar 18-22 hari, yang mampu melahirkan anakan berjumlah sekitar 3-14 ekor, dengan rata-rata 5-10 ekor per tahun. Memiliki angka harapan hidup mencapai 18 tahun. Merupakan ordo mamalia dengan tingkat perkembangbiakan paling tinggi.

Siklus hidup ordo Rodentia, mamalia pengerat
(The Specialist Pest Control)
Ordo Rodentia tersebar di seluruh dunia, kecuali Antartika dan Arktika, dengan habitat beragam dari perkotaan, gurun pasir, hutan dataran rendah, hutan hujan tropis, hutan dataran tinggi, hutan taiga dan kawasan tundra. Berdasarkan catatan IUCN, terdapat 1470 spesies ordo Rodentia yang berada dalam status Resiko Rendah (Least Concern), 406 spesies ordo Rodentia belum mendapatkan status konservasi karena Kekurangan Data (Data Deficient), 139 spesies ordo Rodentia berada dalam status Rentan Punah (Vulnerable), 137 spesies ordo Rodentia berada dalam status Genting (Endangered), 107 spesies ordo Rodentia berada dalam status Terancam Punah (Near Threatened), dan 56 spesies ordo Rodentia berada dalam status Kritis (Critically Endangered).

Peta persebaran ordo Rodentia, mamalia pengerat
(IUCN Red List)
Ordo Rodentia menjadi salah satu ordo dalam kelas mamalia yang banyak digunakan dan berperan dalam peradaban manusia, mulai dari hewan peliharaan, sumber makanan bagi piaraan lain, hingga obyek ujicoba laboratorium. Namun ordo Rodentia juga menjadi vektor penyakit seperti Leptospirosis, sampar, Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), Lymphocytic choriomeningitis (LCM), dan Tularemia, karena peran ordo Rodentia dalam ekologi sebagai dekomposer alami yang terpapar dengan bakteri patogen dan virus berbahaya. Tentu untuk mencegah wabah yang dibawa oleh ordo Rodentia, diperlukan keseimbangan ekosistem dan pengendalian populasi.

1 comment:

Semua komentar merupakan tanggungjawab komentator dan pengelola tidak bertanggungjawab atas tuntutan dengan UU ITE. Berkomentar dengan bijak dan sopan.